18. Baikan

18.2K 1.3K 67
                                    

Notif Votmennya di tunggu oyee😤🖤

‼️WARNING‼️
Part ini mengandung ke uwuan Faiz dan Sabrina yang membuat mak dag dig dug serrrr, eyaakk😭💃

"Na."

"Iya ka?"

"Apa gue boleh-"

________

"Apa gue boleh liat mahkota lo?"

Sabrina masih nampak bingung dan mencoba mencerna apa yang di maksud oleh suaminya.

"Buka hijab lo Na, gue mahrom lo."

"Ohh, bukannya ka Faiz dulu udah pernah liat Sabrina gak pake hijab, kan sabrina kalo di rumah juga jarang pake hijab?"

"Dulu sama sekarang beda Na," jelas Faiz sambil tertawa kecil yang membuat aura ketampanannya benar benar waah dimata Sabrina.

Sabrina duduk dan perlahan membuka hijab, terlihatlah rambut hitam legam yang lumayan panjang.

"Ko jadi warna hitam na? Bukannya dulu ada warna abu abunya ya?"

"Kan pewarna rambutnya gak permanen ka." Faiz hanya mengangguk mengerti atas penjelasan yang diberikan oleh istrinya.

"Sini peluk lagi."

Sabrina kembali menyamankan posisi tubuhnya di dada bidang Faiz, Faiz mencium aroma bubble gum dari rambut Sabrina, ok 2 bagian yang membuat Faiz candu, Faiz terus mencium rambut Sabrina.

"Na, kamu tau gak?"

"Enggak."

"Gue belum selesai ngomong Sabrina." Sabrina hanya tertawa jail melihat suaminya yang terlihat sedikit kesal.

"Pas lo sakit, rumah ini berasa sepi banget, gak ada suara yang masak di dapur, gak ada aroma masakan buatan lo, gak ada suara suara ketawa pas lo lagi nonton, gak ada yang bawel nanya nanya gue mau kemana, pas gue pulang juga gak ada yang bukain pintu dan disambut sama senyuman manis lo, dan yang paling berasa banget gak ada lagi yang ngetok ngetok pintu kamar gue."

"Cieeee merasa kehilangan," tawa Sabrina pecah.

Cup...

Cup...

"massyaallah gemes banget, istrinya siapa sih?" Faiz mencium kening dan hidung Sabrina.

"Istrinya Ka Rayhan," jawab Sabrina jail.

Seketika raut wajah Faiz benar benar berubah 180° dengan tatapan matanya yang tak bisa di artikan.

"Coba bilang sekali lagi?"

"E-ehh engga, Sabrina itu istrinya kakanda Muhammad Faiz Alfaidan, yang ganteng, yang putih, yang punya senyum manis khusus untuk istrinya," puji Sabrina sambil tertawa geli.

"Adinda, kakanda tidak akan rela ya adinda bersama si siluman kecoa itu."

"Siapa siluman kecoa yang kakanda maksud?"

"Rayhan."

Plakkk...

Sabrina menggeplak lengan Faiz keras, "Gak boleh gitu ka!"

"Allahuakbar! Ko lo kasar sih sama suami sendiri, durhaka lo sama gue."

"Ehhhe maaf reflek, ka Faiz juga sih kenapa bilang ka Rayhan siluman kecoa?"

"Kenapa lo gak terima kalo Rayhan gue sebut siluman kecoa?"

"Ehh maksud Sabrina bukan gitu."

"Dahlah gue mau tidur," potong Faiz lalu membelakangi Sabrina.

RATU KECILKU [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang