40. Datang dan Pergi

12.5K 928 47
                                    

Happy reading bestiee....
•••

RUSUH.
Satu kata untuk mereka bertiga sekarang.
Menggunakan ultrasonografi 4D, bayi didalam kandungan Sabrina terlihat sangat jelas dan detail.

"MIRIP FAIZZ OII!"

"KAN BAPAKNYA BAGE!"

"EHH IYA, BHAHAHA!"

"Kalo mirip gue nanti susah urusannya." lanjut Aditya dengan gelak tawa.

"BAHAHAHA!"

"Maaf ya dok, mereka emang udik," ujar Sabrina di balik tirai berwarna abu-abu.

"Iya bu gakpapa," jawab dokter itu disertai kekehan.

"HPL nya kurang dari satu minggu lagi, ibunya rajin jalan-jalan pagi aja biar nanti pas mau lahiran lancar."

"Terimakasih dok."

"Iya sama-sama."

Sedangakn dibalik tirai mereka bertiga kembali ribut.

"LAH KO ILANG!"

"UDAH LAHIR YAK?"

"TAPI KO GAK ADA SUARA BAYI NANGIS!?"

Dokter hanya menggelengkan kepalanya mendengar teriak tiga pemuda yang mungkin sedang kehabisan obat, sedangkan Sabrina berusaha untuk menahan rasa malu. "tau gini gue tadi periksa sendiri sumpah," gerutunya dalam hati menyesal karen membawa ketiga manusia ini.

"Loh udah selesai ya?" celetuk Gusti melihat tirai yang sudah dibuka.

"Udah," jawab Sabrina setengah kesal.

Sedangkan mereka bertiga hanya membulatkan bibir seraya menganggukkan kepalanya.

"Terimakasih dok. Saya permisi," pamit Sabrina kepada dokter dan langsung keluar dari ruangan karena sudah cukup ia menahan rasa malu.

"Bay dok," lanjut Akbar.

"Babay dokter," tambah Gusti sedikit panjang.

"Good afternoon dokterr, papay," ujar Aditya juga tak mau kalah dari kedua temannya dan diakhiri dengan cium jauh ala Aditya.

Sedangkan dokter hanya menggelengkan kepalanya seraya menjawab, "iya bay juga ya."

Sekarang mereka ber empat sudah didalam mobil milik Rayhan, dengan posisi Akbar menyetir, Sabrina di samping kiri Akbar, sedangkan Gusti dan Aditya duduk di kursi bagian tengah.

"Lo pengen atau mau beli sesuatu dulu gak?"

"Engga, langsung ke rumah sakit aja."

"Gue gak lo tawarin Bar?" tanya Aditya berharap agar ditanya oleh Akbar.

"Emang lo mau Dit?"

"MAU!" pekik Aditya dengan mata berbinar.

"Yaudah lo gue turunin di sini aja, nati pulangnya lo naik ojek. Gimana mau gak?"

RATU KECILKU [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang