Extra part 1

13.3K 863 7
                                    

Selamat malam, selamat beraktifitas!
Happy reading...
jangan lupa vote dan komen☺️
Sesuai permintaan kalian ya bestiee.
--

"Umi, Reno izin keluar ya?"

"Mau kemana?"

"Mau ke cafe sama temen," jawabnya. "Gak ada cewenya ko," lanjut Reno cepat agar diberi izin oleh Sabrina.

"Iya jangan terlalu malam pulangnya. Jangan lupa izin dulu sama Abi."

"Udah ko Um, kata Abi boleh. Boleh sampe subuh malah." jawabnya disertai cengiran kudanya.

"Terus kamu mau sampe subuh? hmm?"

"Eh engga ko Um, nanti jam 11 Reno pulang. Janji."

Reno segera mencium punggung tangan Uminya, "Assalamu'alaikum," pamitnya, langsung berjalan cepat keluar dari rumah.

Sabrina menggelengkan kepalanya, tak terasa waktu berjalan begitu cepat anak yang dulu selalu menangis didalam pelukannya kini sudah tumbuh menjadi remaja.

"Kenapa sayang?" bisik Faiz tiba-tiba di belakang telinga Sabrina, tan kekarnya ia lilitkan di perut ramping istrinya.

"Ish, seneng banget ngagetin orang," omelnya kepada Faiz yang kini sudah tersenyum lebar.

"Kamu juga suka banget bengong."

"Gak kerasa sekarang Reno udah delapan belas tahun ya Mas, dulu padahal masih suka kamu singkirin dari pelukan aku pas lagi tidur, karena kamu iri." Sabrina mengatakan itu sambil terkekeh.

Faiz tersenyum, "Dulu kita umur segitu udah nikah Na."

Sabrina mengingat kembali masa masa dimana mereka berdua baru menikah, dimana yang niatnya hanya membantu Faiz agar lepas dari perjodohan ehh ternyata perempuan yang ingin dijodohkan dengan Faiz adalah dirinya sendiri.

Sabrina semakin mengeratkan pelukannya di dada bidang Faiz, mencium aroma parfum khas suaminya yang tak pernah berubah sejak dahulu.

"Reno mau kamu jodohin juga Mas?"

"Enggalah sayang, biar dia menemukan jodoh dengan caranya sendiri, aku takut." Faiz menggantung ucapannya.

"Aku takut, kelakuan aku saat pertama nikah sama kamu, diturun sama Reno. Aku gak mau Na, aku gak mau anak kita ngerasain apa yang dulu kita rasain, menikah di usia bawah umur karena keinginan orang tua."

"Ya mungkin akhirnya mereka bisa saling mencintai kaya kita, tapi sampai dititik itu gak mudah Na," lanjut Faiz. Meletakkan dagunya diatas kepala istrinya, menghirup dalam aroma istrinya yang terus membuatnya candu.

Ekhem! uhukk! uhuk!
Reno sengaja mengencangkan batuknya, kala melihat orangtuanya sedang berpelukan mesra diahadapan seorang anak yang notabennya jomblo sejak lahir.

Dengan cepat pasutri itu langsung melepaskan pelukannya, Faiz berusaha tetap coll sedangkan Sabrina sudah tak bisa menyembunyikan rona merah dikedua pipinya.

"Lanjut aja, Reno cuma mau ngambil Earphone Reno yang ketinggalan ko." Reno segera berjalan kekamarnya, sedangkan Sabrina dan Faiz masih tetap diam ditempat.

"Reno berangkat lagi ya, Assalamu'alaikum," pamitnya lagi, tidak lupa kembali mencium punggung tangan kedua orangtuanya.

"Wa'alaikumsalam."

Setelah suara motor milik Reno terdengar menjauh, Sabrina langsung melayangkan tatapan mematikan untuk Suaminya.

"Lucu." bukannya takut Faiz justru tertawa dan mencium bibir kecil istrinya.

"Gak lucu! gak usah ketawa" kesal Sabrina menepuk kecil bibir Faiz.

"Gemeshhh dehh." Faiz langsung menggendong tubuh Sabrina seperti karung beras dipundak kekarnya, dan berlari cepat ke arah kamar mereka berdua yan letaknya dilantai dua.

"Turunin Sabrinaa!" teriaknya berusaha turun dari gendongan Faiz.

"Sttt, malam jum'at kemaren kan kamu lagi dapet tamu bulanan sayang, jadi diganti malam ini aja gakpapa ko aku ikhlas," jawab Faiz disertai senyuman yang tidak bisa diartikan oleh kaum jomblo!

"Aaaa Sabrina males mandi malem! Turunin gak!"

"Enggak, mumpung anak kita lagi diluar honey."

"Ishh nyebelinn banget punya suami!" teriaknya terakhir kemudian ia memilih untuk pasrah dengan kelakuan Faiz.

Dan selanjutnya mereka melakukan hal yang pasti kalian sudah bisa menebaknya kan bestiee, jujurlah☺️ tidak saya lanjutkan karen saya juga masih dibawah umur☺️🤙


--

"Reno!" teriak Irfan dari kursinya, memangil Reno yang masih celingukan mencari-cari keberadaan teman temannya.

"Eh yoi!" balasnya mengangkat salah satu tangannya kepada Irfan dan teman temannya yang sudah duduk manis disana.

Belum ada 5 langkah berjalan, tiba-tiba____

Bruk!
Reno tak sengaja menabrak gadis bercadar dihadapannya. Membuat beberapa buku milik gadis itu terhambur kelantai.

"Maaf saya gak liat jalan tadi." Reno membantu mengambil beberapa buku milik gadis itu dan memberikannya kembali, tanpa ada kontak mata ataupun fisik dari kedua belah pihak.

"Terimakasih, saya tadi juga salah karena lagi buru-buru." setelah mengatakan itu gadis tadi segera berlari keluar dari cafe.

Reno tersenyum simpul, merasakan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.

"Apakah dia orangnya ya Allah?" tanya Reno dalam hati.

--

To be continue...
masih ada untuk ekstra part selanjutnya yaa, stay tune bestiee<3
















RATU KECILKU [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang