13

11 1 0
                                    

1 Tahun kemudian

"Gimana? Udah dapet kerjaannya?" Tanya Aaron sembari menyeruput kopi paginya.

Zoey menggelengkan kepala. "Belum nih, ka. Dari tadi aku cari disekitar sini nggak ada lowongan."

"Coba aja diluar kota." Saran Aaron.

"Kalau aku di luar kota, siapa yang jaga Jesse?" Tanya Zoey.

"Kita berdua bisa kok jaga Jesse." Mia berjalan menghampiri mereka berdua dengan seragam kerjanya dan ia sudah siap untuk bekerja.

Zoey tersenyum kecil. Ia sangat merasa tidak enak dengan Mia. Zoey merasa sudah sangat membebani Mia. Semenjak ia melahirkan Jesse, Mia nampak sangat lelah dan Zoey tau bahwa keuangan tantenya itu sedang tidak baik.

Dia kembali menatap layar laptop Aaron dan ia mengikuti saran Aaron. Ia mencari lowongan di luar kota dan betapa terkejutnya ia saat melihat banyak sekali lowongan pekerjaan di kota lain.

Zoey melihat satu lowongan yang menempati peringkat pertama. Ia membacakannya agar Mia dan Aaron dapat mendengar.

"Dicari asisten untuk membantu orang tua yang sudah tua dan membantu asisten rumah tangga. Nggak ada ketentuan standar pendidikan, yang penting diatas tujuh belas tahun dan bisa merawat orang tua."

Mia dan Aaron mendekat dan menatap layar laptop yang menampilkan tawaran pekerjaan itu.

"Ambil aja, Zo. Gajinya juga lumayan, loh." Ucap Mia.

"Soal Jesse bisa kita rawat disini." Aaron menambahi.

Jesse merangkak ke arah Zoey dengan mainan di mulutnya.

"Haiii anak mama! Kamu udah lapar ya? Mau makan?" Tanya Zoey sembari membuka tangannya untuk Jesse.

"Mama... Mama..." Jesse mencoba mengeja mengatakan satu kata yang membuat Zoey langsung bangga. Zoey pernah berpikir bahwa anaknya ini akan terlambat berbicara karena sampai umur satu tahun saja Jesse hanya bisa menyebutkan satu kata, yaitu 'mama'.

"Jesse aku bawa aja kesana. Lagipula, yang buka lowongan ini nyediain tempat tinggal untuk asisten rumah tangga disana. Aku yakin aku dan Jesse bakal baik-baik aja." Ucap Zoey sembari menggendong Jesse.

"Kamu yakin, Zo? Aku sama kak Mia bisa kok jagain Jesse." Ucap Aaron.

Zoey menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Nggak apa-apa, ka Aaron. Lagian kan jagain Jesse tanggung jawab aku, bukan tanggung jawab kalian."

"Oke lah kalau itu yang kamu mau. Tapi, inget ya. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa hubungin tante sama Aaron. Oke? Pokoknya sering-sering kabarin kesini, ya. Kalau engga, tante samperin kamu." Ancam Mia.

"Siap, tante. Besok aku bakal ngelamar kesana. Do'ain aku ya, kak, tan." Ucap Zoey . Ia tersenyum menatap layarnya. Berharap bahwa ini adalah langkah awalnya menuju hidup yang lebih bahagia.

***

Aaron dan Mia sudah tiba di stasiun dengan Zoey yang menarik kopernya dan menggendong Jesse di lengannya.

Kereta yang menuju kota dimana ia akan kerja sudah tiba dan sebentar lagi akan berangkat.

Zoey menghembuskan nafasnya dan memeluk Mia.

"Do'ain aku, ya Tan. Karena doa tante itu terpenting untuk aku." Ucap Zoey dibalik pelukannya.

Ia melepas pelukannya dan Mia mengangguk. Lalu Zoey beralih ke Aaron.

Sweet MistakeWhere stories live. Discover now