salah paham

945 83 1
                                    

karena ria terus menangis dan tidak mau berhenti akhirnya ibunya memutuskan untuk menghubungi indro, karena ibu rina dan yang lainnya takut kalau ria terus seperti ini bisa bisa berpengaruh terhadap kandungannya apalagi dia baru keluar dari rumah sakit

("Hallo" jawab indro setelah menerima telfon dari ibu mertuanya)

("Ndro, kamu lagi kerja ya?" Tanya ibu rina)

(" udah selesai ko bu,memangnya ada apa?" Tanya indro lagi dengan suara lemasnya karna kecapean)

("Ria nak, dia tu tadi sudah tidur tapi tiba tiba dia bangun dan langsung menangis" jawab ibu rina)

(" ada apa sampai dia menangis bu?" Tanya indro panik)

(" dia mau ketemu kamu malam ini juga nak, ibu, ayah sama tiara dan suaminya sudah nenangin dia tapi dia ngga mau, dia mau cuman kamu datang" kata ibu rina)

("ya sudah kalau gitu bu, aku akan berangkat sekrang juga" jawab indro)

("iya hati hati nak!" Kata ibu rina dan langsung mematikan telfonnya)

Indro yang merasa sangat hawatir dengan istrinya langsung berangkat dari kantornya menuju Jakarta sendirian tanpa pulang kerumah terlebih dahulu, dia tidak sempat mandi atau berganti pakaiannya

Indro berangkat ke Jakarta tepat pukul 10 malam, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, rasa cape dan ngantuknya hilang seketika sangking hawatirnya sama ria dan kandungannya

Ria yang udah diberitahukan ibunya bahwa indro sudah dalam perjalanan ke jakarta mulai tenang dan berhenti menangis, dia duduk diatas ranjang sambil memainkan ponselnya menunggu kedatangan indro

sedangkan yang lainnya sudah keluar dari kamar, ibu rina, ayah amel, tiara dan suaminya memutuskan untuk duduk  diruang keluarga menunggu kedatangan indro

sedangkan alfin dan ponakannya sudah terlelap tidur, tiara terus menghubungi indro untuk menanyakan posisinya dan keadaannya, karna mereka sangat hawatir dengan indro yang mengemudi sendiri dari bekasi ke Jakarta.

Indro melajukan mobilnya dengan kecepatan full dan tepat pukul 12:00 dia sudah sampai didepan rumah mertuanya

tidak pakai lama indro langsung turun  dan melangkah ke arah pintu rumah, setelah memarkirkan mobilnya dihalaman rumah mertuanya yang sangat besar dan dipenuhi bunga bunga itu

sampainya didepan pintu indro sudah disambut oleh mertua dan iparnya, indro menyalami dan mencium tangan mertuanya, dan dia juga menyalami dan memeluk ipar laki lakinya yang sangat ramah dengannya itu

mereka masuk  dan duduk diruang keluarga, kemudian ibu rina menyuruh bi sumi untuk membuatkan teh hangat untuk indro

"ibu beri tahu ria dulu kalau kamu sudah datang" kata ibu rina sambil melangkah pergi kekamar ria yang berada dilantai dua

tidak berapa lama bi sumi datang membawa satu gelas teh hangat untuk indro, bi sumi memandang indro terkagum kagum, ya begitulah ekspresi  wanita kalau melihat laki laki yang satu ini.

Indro sangat tampan dan mempesona walaupun belum mandi, dia selalu membuat erosi wanita yang menatapnya jadi terpesona dan tersihir oleh ketampanannya

karna merasa gerah akhirnya indro melepaskan jas yang dia pakai dan meletakkannya disamping tempat duduknya dia terlihat tampan maco dengan hanya memakai baju putih lengan panjang itu.

Indro menatap haru istrinya yang sedang turun tangga ditemani ibunya, dia sangat merindukan wanita cantiknya itu walaupun baru sehari mereka tidak bertemu

Ria turun dari tangga dan melangkah ke arah suaminya sambil menatap dengan tatapan yang tidak bisa diartikan indro

Ria menatap indro tanpa memperdulikan sepasang mata yang sedang menatapnya, sedangkan indro dia merasa tidak nyaman, dia tidak nyaman bukan karna tatapan istrinya tapi karna tatapan mertua dan iparnya

cinta dalam perjodohan[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang