cinta dalam perjodohan part 79

1.1K 132 2
                                    

aqeela sangat bahagia melihat keindahan rumah baru mereka

     ❣️h̆̈ă̈p̆̈p̆̈y̆̈ r̆̈ĕ̈ă̈d̆̈ĭ̈n̆̈ğ̈❣️

Selesai rapat, rassya kembali ke ruangannya dan menghampiri aqeela yang ternyata sudah terlelap diatas ranjang, dia duduk ditepi ranjang sambil menatap wajah istrinya yang cantik jelita itu, aqeela tertidur sangat pulas, jadi rassya tidak tega membangunkannya rassya naik ke atas ranjang dan duduk bersandarkan tubuhnya ke kepala ranjang disamping aqeela, aqeela yang sangat nyenyak dalam tidurnya itu, tiba tiba berbalik dan memeluk paha rassya yang sedang duduk disampingnya, karna mencium aroma yang sudah sangat dihafal, akhirnya aqeela terbangun, dia menatap laki laki tampannya itu sedang terduduk sambil menikmati sebatang rok*k kemudian dia bangun dan duduk disamping rassya sambil menyandarkan kepalanya didada suaminya

Sedangkan rassya hanya diam sambil menikmati rok*knya kemudian aqeela mengambil ponsel suaminya yang berada disampingnya dan menyalakannya sambil berkata

"Mas, ini udah jam dua, jam berapa kita mau pergi melihat rumah yang mas bilang itu?''

''Kita pergi sekarang aja'' jawab rassya sambil mematikan sisa rok*knya

kemudian mereka segera bergegas pergi, didalam perjalanan, aqeela memikirkan tentang segala hak, akhirnya dia berbalik menatap rassya dan menanyakan tentang apa yang sedang dia fikirkan dari tadi

"mas nanti kita hanya berdua dirumah itu?" Tanya aqeela

"Ngga nanti kalau kita pindah bi ina dan saudaranya dari kampung tinggal sama kita" jawab rassya

"iya mas aku setuju kalau bi ina ikut kita" kata aqeela bersemangat

"tapi saudara bi ina yang dari kampung masi cewe atau udah nikah?" Tanya aqeela lagi

"udah nikah  dan yang kerja sama kita nanti suami dan istrinya juga, biar suaminya jadi supir dan sekalian bantu bantu bi ina dan juga istrinya" jawab rassya

"ooooo aku kirain.....kata kata aqeela terhentu karna langsung dipotong oleh rassya

"kamu kira apa? Kamu fikir masih cewe nanti kamu akan berfikir yang aneh aneh kan?" Sambung rassya

"itu bukan fikiran aneh aneh tapi waspada sebagai istri" ketus aqeela

"besok pagi saudara bi ina sudah datang jadi kita langsung pindah aja karna dua hari lagi kita berangkat keluar negeri untuk perjalanan bisnis,, kamu mau ikut ngga?"

''ya mau dong" jawab aqeela

"tapi mas minggu depankan kamu wisuda" tambah aqeela

"iya perjalanan bisnis palingan tiga hari aja" jawab rassya yang tetap fokus menyetir

dan aqeela hanya mengangguk menanggapi perkataan suaminya itu tidak berapa lama mereka sampai disebuah rumah yang sangat mewah, sama mewahnya dengan rumah orang tua rassya,  ada seorang laki laki paru baya menyambut mereka dan membukakan gerbang rumah itu dengan senyum yang sangat ramah

setelah rassya memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil, orang tua itu mendekati dan berkata

" silahkan masuk tuan" kata orang tua itu

rassya memang sangat cuek dan dingin tapi disisi lain dia sangat menghargai orang yang lebih tua, sebelum melangkah, rassya menjulurkan tangannya kepada orang tua itu untuk memperkenalkan dirinya

"aku rassya pak dan ini istriku aqeela" kata rassya sambil menjulurkan tangannya bersalaman

"saya sudah tau tuan dari pak refan, aku yang jaga rumah ini, rumah ku berada dibelakang rumah ini, dulu aku bekerja dengan pemilik rumah ini sekarang mereka sudah pindah ke luar negeri, mereka memintaku untuk menjaga rumah ini sampai ada yang membelinya tuan" jelas pa amin

"trus pa amin mau kerja dimana?" Tanya rassya

"nanti biar aku cari kerja yang baru tuan" jawab pak amin lagi

"bapa punya anak dan istri?" Tanya rassya

"Istriku sudah ngga ada tuan, dia sudah lama meninggal dari anak anakku masih bayi, aku punya dua orang anak kembar laki laki yang masih sekolah, kini keduanya sudah sma tuan"

"bapa mau ngga kerja sama aku? Jadi tukang kebun disini" kata rassya

"mau tuan aku mau aku sangat berterimakasih kalau tuan mau memperkerjakan aku yang sudah tua ini" kata pak amin meneteskan air mata

rassya yang melihat pa amin meneteskan air mata, langsung memegang kedua pu dah pa amin sambil berkata

"udah pa ngga usah nangis kalau mau anak anak bapa juga bisa bantu bantu nyuciin mobil mobil dan motor motor aku , biar uang sekolah mereka aku yang bayarin" tambah rassya

aqeela yang menyaksikan ketulusan suaminya itu kepada orang tua itu langsung meneteskan air matanya, tapi segera dia menghapusnya air matanya tapi segera dia melangkah menyusul rassya dan pa amin yang sudah duluan masuk rumah besar dan mewah itu

aqeela merasa takjub melihat taman yang indah, banyak bunga bunga yang indah dan terdapat kolam ikan yang didalamnya ada banyak ikan ikan hias cantik dan disampingnya rumah itu terdapat kebun buah, ada pohon jeruk, apel, mangga, anggur dan masih banyak lagi sedangkan dibelakang rumah juga terdapat  kebun dengan berbagai macam sayur, belum lagi dalam rumahnya yang megah seperti hotek berbintang, aqeela sangat bahagia bisa memiliki rumah seperti itu, dia bahagia bukan karna  kemewahan rumah itu tapi karna keindahan diluar rumah itu

Aqeela terlahir dari keluarga yang sangat kaya, tapi tidak sekaya rassya, diperusahaan rassya  maupun papanya ada saham papa aqeela juga disana tapi lebih besar otomatis saham rassya dan juga papanya

Selesai melihat lihat rumah yang super mewah itu akhirnya mereka pun pulang, mereka tiba dirumah pukul 08.00, karna mereka tadi singgah di restaurant mewah milik rassya untuk makan malam jadi mereka sampai rumah sudah malam.

Sesampainya dirumah mereka langsung menuju kamar mereka yang terletak dilantai atas, mama rita yang melihat mereka segera menghampiri mereka dan berkata

"kok baru pulang sayang" kata mama rita sambil menatap aqeela dan rassya secara bergantian

"iya ma soalnya tadi aku  ketiduran di kantor mas rassya, jadi  kita pergi melihat rumah sudah hampir sore ma" jawab aqeela

"yaudah kalau gitu kalian mandi dulu baru kita makan sama sama" balas mama

"kita udah makan diluar ma sekalian memeriksa laporan keuangan restoran" jawab rassya sambil melangkah naik kekamarnya dan disusul aqeela, sedangkan mama rita hanya tersenyum melihat keduanya sudah dekat seperti prangko

Selesai mandi dan berpakaian rassya dan aqeela turun ke ruang keluarga menemui keluarganya yang lagi ngobrol karna sudah selesai makan

mereka bergabung dengan mama rita, papa indra, grenma dan juga amel yang terus menatap aqeela dengan tatapan yang tidak suka

"bagaimana qeela rumah yang dibelikan suami kamu, kamu suka ngga sayang?" Tanya mama rita

"suka banget malahan ma, pekarangan rumahnya juga indah ada kebun buah, kebuh sayur dan kebun bunga" jawab aqeela

"oo ya kalau gitu mama sering sering ke sana deh" kata mama rita tersenyum

"grenma juga mau main main ke sana" sambung grenma yang memang sangat menyukai perkebunan

"trus kapan rencana kalian untuk pindah?" Tanya papa indra

"besok pa, karna dua hari lagi aku ada perjalanan bisnis ke jerman dan minggu depan aku kan wisuda, jadi aku ngga punya banyak waktu" kata rassya

"yaudah kalau gitu tapi kalau kamu ke jerman bagaimana dengan aqeela?" Tanya grenma

"kan ada bi ina dan lainnya ma" jawab papa indra

"aku bawa aqeela kejerman pa, biar dia ngga mikir aku macam macam disana" jawab rassya dan membuat semua tertawa terkecuali  amel yang hanya menatap aqeela dengan wajah datarnya

sedangkan aqeela hanya tersenyum malu sambil mencubit perut rassya.

buat yang baca kita kapan seperti ini kapan? Bermesraan sama suami wkwkwk:) tunggu dewasa ya gaes! Kalo sudah dewasa jangan lupa kasih keponakan sama gw wkwkwk:)canda ya gays 🤣

Seperti biasa banyakin vote nya 🙂

cinta dalam perjodohan[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang