5 : Pay

2.3K 295 3
                                    

Rintik hujan membasahi kota seoul sekarang, karina melongok ke atas, menatap langit yang mendung, kini ia berdiri di lantai dasar, tepat nya di depan pintu masuk  cafe.

Tuk!

Suara langkah kaki berhenti di sampingnya, karina menoleh ke arah sumber suara, ia melihat gadis berambut two tone itu tengah menyodorkan payungnya.

"Ambil lah ... Seperti nya hujan akan turun lebat. .. " Ucap winter.

"Irene akan datang segera... Jadi saya rasa saya ga membutuhkan itu... " Ucap sarkas karina.

"Em... Bagaimanapun kamu tetap harus mengambilnya... Di mobil saya ada jadi... Ini untukmu... " Ucap winter setelah meraih tangan karina,menyerahkan payung itu lalu melenggang pergi menuruni tangga basement.

"Gadis  yang sulit di tebak... " Gumam karina, benar karina saja tidak bisa mengerti kenapa saat di sekolah dulu winter  tidak pernah bisa ia dekati, tapi sekarang? Lihat winter kim seorang gadis populer atlit bela diri itu malah seperti mendekati dirinya yang kini notabene nya memiliki seseorang yang mengisi hatinya. Entahlah sejak kemarin pikirannya kalut di penuhi dengan 2 orang .

Tiin!! Tin!!

Suara klakson mobil sedan biru dongker itu membuyarkan Lamunannya, kemudian ia dengan segera berlari memasuki mobil itu karena hujannya semakin lebat.

"Jadi??? Kita mau dinner kemana nih?? " Ucap irene menatap karina yang terduduk di mobilnya, ia menatap lurus jalanan yang kian kabur karena efek hujan yang lebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi??? Kita mau dinner kemana nih?? " Ucap irene menatap karina yang terduduk di mobilnya, ia menatap lurus jalanan yang kian kabur karena efek hujan yang lebat.

"Kalau kamu sedang ngerasa badmood... Kita bisa makan yang lebih simpel ... ? "  Irene menjalankan mobilnya pelan.

"Kita langsung ke apartemen. " Tandas karina dengan suara dinginnya.

Hening dalam mobil, irene tahu persis, jika karina sudah banyak diam maka ada sesuatu hal yang tidak beres, bahkan sejak pagi karina terlihat uring uringan, sejak ia menyebut nama winter  di depannya. Benar... Sesampai di apartemen, karina langsung menarik tangan irene memasuki kamarnya, ia mendorong kasar  tubuh irene.

"Ada apa dengan!! Mmmph. ... " Protes irene terhenti ketika karina menyambar mulutnya, tangannya bermain mengusap perut halus irene, sedangkan tangan satunya lagi ia gunakan untuk melepas kemeja putih irene.

Karina menatap irene dengan mata sayunya, ia kemudian mencium  leher irene, dengan buas, amarahnya memuncak sekarang, ia menghirup aroma yang tidak asing baginya,menghisap leher mulus itu.

"Berhentilah menggunakan parfum ku... Bae joohyun... " Geram karina.

"Eumm??? Yoo jimin... Aku ga yakin perasaanmu pada ku tidak berubah... " Ucap irene, membuat karina berhenti melakukan aktivitas nya, ia menatap  tubuh polos tanpa benang itu, lalu melenggang ke luar kamar, ia manatap rintik hujan yang membasahi bunga hiasnya di balkon, tangannya ia telusupkan ke dalam saku kemejanya, mencari benda panjang itu lalu menempelkan nya di mulut, asap putih itu mengepul seraya bibir tebal itu memghembuskan nafas nya.

What DOES the FOX SAys? || jiminjeong/ winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang