16 : plester

1.2K 173 3
                                    

"Aku ga ngerti mengapa mereka selalu mengatakan bahwa mereka serius, mereka selalu ingin apa yang di ekspetasi kan tercapai, lalu mereka bakal pergi ketika ekpetasi mereka ga sesuai kenyataan nya, pada akhir nya mereka hanya ingin apa yang mereka mau bukan apa yang ada.. "

"Bukan kah itu sama seperti mu irene?? " Karina menyahut menopangkan kepalanya di bantal.

"Karina... "

"Hmm...?? "

"Gua suka winter... Seperti nya tubuhnya bagus dan punya pinggang ramping, matanya juga besar.." Irene bersmirk ria.

"Lo ga berfikir mau ngerusak dia kan? " Karina menajam.

"Kalau itu sih tergantung... Kita lihat hasil akhirnya... " Irene tersenyum.

.

.
.

.

Krriiiin!!! Kriiingggg!!!!

Tangan itu meraih alarm yang berisik,wanita berambut hitam itu bangun dari tidur nyenyak nya. Meriah alarm dan mematikan nya

"Arggh... Untung hanya mimpi... " Karina kemudian menapak kan kaki nya ke arah kamar mandi, mengguyur tubuhnya yang kembali segar setelah flu kemarin.

.
.

.
.

"Nona karin akhirnya kamu balik.. " Ucap kai

"Yaaa... Apa ada suatu kendala saat saya cuti?? " Karina menatap kai.

"Ya tentu kendala kecil, tapi syukur bisa di selesai kan oleh winter... " Matanya membelalak ketika mendengar nama orang itu disebut, ya ingatan mimpi tadi pagi membuat pikirannya keruh.

"Aah.. Oke... " Karina menatap keluar arah jendela.

"Nona karin, kamu terlihat sedikit memerah.. Apa masih demam?? " Kai menatap intens wajah karina.

"Selamat pagi...?? " Ucapan dari orang berambut two tone itu membuat karina berjengit, lalu buru buru berjalan ke arah ruangannya.

"Ahh winter... Nona ka... Eh??? " Winter dan kai menatap karina bingung dengan tingkahnya pagi ini.

.

.
.
.
Kali ini winter tengah memegang laporan, mulai membuka halaman, karina bilang dia masih pusing jika melihat tulisan jadi dia menyuruh winter membacakan laporan nya.

"Seperti nya sektor ini tidak sesuai dengan yang di harapkan..."  Karina menatap wajah winter yang terlihat serius membacakan laporan hasil rapat kemarin.

"Apa dia gak sadar?? " Batin karina kini pandangannya beralih ke bibir tipis winter.

"tapi kita harus mengejar sektor lain juga, jadi kami menyimpulkan dari hasil rapat kemarin kita hanya harus mencoba untuk tetap menjalan kan proyek ini..."

"Dan bahkan dia ga peduli? Apa dia mengabaikan ku?? " Batin karina lagi, pasalnya ia sedikit kesal karena winter tidak mengunjunginya saat ia demam kemarin.

Winter menatap karina dengan ekor matanya, ia melihat karina seperti nya melamunkan sesuatu.

"Nona karin?? "

"Ah?? Ya??? Kamu mengatakan apa tadi?? " Karina membenarkan kacamata nya, winter melihat sesuatu yang melingkar di jari karina.

"Nona karin jarimu kenapa? "

"Hah?? Apa?? Oh ini?? " Karina tampak gugup sekarang, oh bung karina si ratu rubah bisa gugup hanya karena di tanyai hal sepele oleh winter, sungguh ini bisa masuk rekor MURI mungkin.

What DOES the FOX SAys? || jiminjeong/ winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang