setelah melewati rangkaian perjalanan wisata, mengunjungi pantai, rombongan telah mengistirahatkan badannya, tentu untuk para grup laki laki mereka sedang mengambil antrian air minum, mereka banyak mengeluarkan kringat mereka tadi setelah bermain volly, memang tidak ada aktivitas lain selain olahraga yang di lakukan oleh mereka, beda dengan grup permpuan yang dari tadi santai menikmati pemandangan berselca ria atau sekedar mengobrol kan kehidupan mereka.
Giselle berjalan mendekati sungchan yang kini berdiri sambil mengelap wajahnya dengan handuk kecil.
"Oh shit... Bau keringat... " Ia ingin mengambil kotak P3K yang ada di dekat dapur, tapi malah dia mendapati banyak laki laki yang kini melapas dahaga mereka disana.
"Eh? Kamu tahu dimana nona karin, dan winter? Dari tadi ga liat? " Ucap sungchan menatap giselle, yang kini memegang hidungnya.
"Tadi gua lihat sih mereka pergi pake mobil kai.. Mungkin ke suatu tempat. " Ucap giselle
"Dari tadi loh ga balik balik.... Jadi khawatir ini... Kan mereka permpuan... Takut mobil nya kai mogok... Tuh mobil emang sialan kadang. " Celoteh sungchan, ia tahu mobil kai itu sering mengalami mogok, karena dia juga pernah mengalami hal naas itu saat meminjam mobil kai untuk mengambil dokumen yang tertinggal di rumahnya.
Giselle kini makin erat memegang hidungnya saat dia merasakan pening.
"Eh kamu baik baik saja selle?? " Sungchan mendekati giselle, okey sekarang tubuh mereka berada 5 cm lebih dekat dari sebelumnya, membuat giselle harus mundur, ia tidak tahan dengan perangai sungchan yang berkeringat.
"Kami pulang! " Ucap karina, seraya menenteng kantung kresek besar, di kedua tangannya, begitu juga winter.
"Nona karin dan winter balik! " Teriak sungchan heboh.
"Ayo! Siapin tempat di halaman belakang buat dinner! " Teriak karina, menuju arah halaman belakang.
Melupakan atensi nya kepada giselle, sungchan, giselle lega ia benar benar tidak menyukai bau keringat apa lagi kringat pria yang baru saja olahraga, benar benar dia sangat benci ."Ah winter? Kamu bisa bantu kami buat nyiapin dinner kita kan? Di pojok dapur ada rice cooker besar, kami minta tolong masak nasi yang banyak ya hehe.. " Ucap kai, sibuk mengangkat meja kecil untuk di bawa ke halaman belakang.
"Tentu saja.. " Winter tersenyum tipis.
"Winter?? Saya akan bantu kamu" Ucap sungchan, membuat giselle menatap tajam.
"Ckkk kadal... " Gumam giselle tidak suka."Beneran??? Oke deh... " Winter berjalan ke arah dapur di ikuti sungchan, sedangkan giselle mengambil piring yang tersimpan di lemari.
Setelah winter mengisi beras dan menambahkan air di baskom,sungchan memasukan baskom itu kedalam rice cooker.
"Akhirnya selesai, winter seperti nya jago dalam memasak deh. " Puji sungchan,membuat wajah winter sedikit datar.
"Gak.. Ini pertama kali saya menyiapkan hal seperti ini. " Winter mengambil lap yang menggantung, lalu mengusapkannya pada tangannya.
Sungchan menatap winter dengan lembut, benar benar winter terlihat memukau dan lembut saat dia mengucapkan hanya sepatah kata saja.
"Kita selesai... " Ucap winter
"Umm... Apa winter ga ada aktivitas setelah ini?? " Tanya sungchan, di angguki oleh winter.
"Ya seperti nya begitu" ia melongok orang orang sudah menata halaman belakang.
"Oh Oke... Kalau ada yang di butuhkan nanti kamu bisa bilang ke saya... " Ucap sungchan menatap dalam mata winter.
"Saya bakal bantu kamu... "
KAMU SEDANG MEMBACA
What DOES the FOX SAys? || jiminjeong/ winrina
Fanfictionwinter kim seorang yang dingin tapi berhati lembut bertemu dengan karina yoo seorang gadis satu tahun lebih tua darinya yang menjabat sebagai wakil direktur perusahaan property yang terkenal dengan sikap dingin, cuek, sarkas dan semua orang juga tah...