20. KISAH YANG BERBEDA

730 104 5
                                    

" Lo pembunuh Jis, lo pembunuh." Sejak tersadar dari pingsan akibat tendangan Jisoo beberapa waktu yang lalu, ia terus bergumam jika Jisoo adalah seorang pembunuh. Jisoo tidak mendapat sedikitpun kejelasan dari situasi saat ini. Saat ia bertanya pada Bona, gadis itu tidak menjawabnya dan malah semakin mengamuk dan mengatainya sebagai pembunuh.

Saat ini Bona sedang terikat di sebuah pohon kelapa. Takut jika Bona akan kembali mengamuk seperti orang gila. Jisoo takkan sanggup menghadapinya untuk yang kedua kalinya. Karena ia mulai merasakan perih di seluruh badan. Bahkan sekarang pipinya sudah berlumuran darah karena Bona menyerangnya di sana.

"Gue gak pernah bunuh siapapun Bon, pernyataan lo gak mendasar. Lo punya bukti apa kalau gue pembunuh."

"LO BUNUH ABANG GUE! LO UDAH BUNUH BANG CHANG WOOK!."

Deg

Chang wook?

Bagai petir disiang bolong. Perkataan Bona membuat Jisoo mengingat kejadian di masa lalu. Bang Chang Wook lah yang membunuh kakek neneknya. Bagaimana bisa Bona kenal dengan dia.

"L-lo siapanya?" Tanya Jisoo sedikit ragu.

"Gua adeknya, gue saudara yang bahkan gak tau kalau dia udah mati. Asal lo tau, gara-gara keluarga lo! Keluarga gue milih bunuh diri ninggalin gue sama adek gue yang masih kecil." Lirih Bona, ia merasa sakit yang teramat. Awalnya keluarga mereka baik-baik saja, hidup sangat berkecukupan. Tapi sejak perusahaan keluarganya mulai bangkrut karena perusahaan relasi mereka menarik semua saham dan beralih ke perusahaan kakek Jisoo. Mereka mulai menderita.

Orang tuanya bunuh diri dengan meminum sianida bersama-sama. Meninggalkan 3 anak mereka yang masih belia. Chang Wook yang mengetahui alasan bunuh diri kedua orangtuanya memilih membalaskan dendam sendiri. Bona dan Jeno ia titipkan ke panti asuhan.

Bertahun-tahun lamanya akhirnya Chang Wook berhasil memasuki rumah keluarga Kim, berbekal bakat dan keberanian ia mengajar sang cucu untuk mempelajari senjata.

Sering melihat bagaimana lucunya Jisoo yang masih kecil mengingatkan ia pada adik-adiknya. Pernah ada rasa ingin melupakan dendamnya, tapi ia tidak boleh mundur begitu saja. Ia berpikiran jika dendam orang tuanya harus diselesaikan agar mereka bisa tenang.

"Gue gak pernah bunuh abang lo Bon, bang Chang Wook udah gue anggap abang gue sendiri."

"Bohong! Lo bohongin gue Jis. Gue tau, keluarga lo nyewa abang gue untuk dijadiin bodyguard. Tapi kalian sengaja bunuh dia biar gak ada yang tau kelakuan busuk kakek nenek lo!. "

Tunggu, kenapa ceritanya berbeda dari yang sebenarnya. Bona salah, kakek neneknya bahkan berusaha untuk membantu keluarganya keluar dari keterpurukan. Saat berita bunuh diri itu beredar,mereka berusaha mencari ketiga anak dari orang tersebut. Mereka juga merasa bersalah karena telah memenangkan kerja sama dengan MD group. Tapi keberadaan ketiga anak itu tidak terdeteksi siapapun, kakek dan nenek Jisoo sudah mulai menyerah untuk mencari mereka.

"Lo salah Bon!, Abang lo gak pernah sekalipun disewa jadi bodyguard. Justru abang lo yang bunuh kakek nenek gue."

Bona terdiam saat itu, tidak mungkin ia yang salah. Keluarga Jisoo lah yang sudah menghancurkan keluarganya. Selama ini ia berusaha untuk menemukan cara untuk membalas dendam. Tapi kenapa ceritanya jadi seperti ini.

Melihat Bona yang mulai tenang membuat Jisoo berinisiatif menceritakan semua yang terjadi. Bagai luka lama yang tergores ulang, Jisoo berusaha untuk tidak menangis. Ia merasakan apa yang Bona rasakan.
Perasaan kehilangan orang-orang yang dicintai. Jisoo tau, dan Jisoo tidak ingin Bona berlarut-larut dalam kesedihan ini.

"Gue gak tau darimana lo dapet info kayak gitu. Tapi percaya sama gue, yang gue bilang itu semua bener." Jisoo menggenggam satu tangan Bona, berusaha menyalurkan rasa kepercayaan satu sama lain.

Bona mulai goyah, dendam yang ada selama setahun ini mulai berkurang mendengar cerita Jisoo. Tapi ia tidak bisa percaya begitu saja, Ia harus mencari bukti yang kuat. Tiba-tiba Jisoo melepas ikatan yang melilit pada tubuh Bona, dan membantu Bona berdiri karena kakinya terluka akibat sayatan wakizashi milik Jisoo.

"Gue tau lo gak bisa langsung percaya sama gue. Tapi gue minta untuk cari kebenarannya lebih lanjut. Dan gue mohon, kalau semua kejadian ini gara-gara gue, please lepasin mereka. Mereka gak ada hubungannya dengan semua ini."

Tanpa bicara apapun. Bona pergi ke arah saat dia datang. Dengan kaki yang terseok-seok ia perlahan menjauh. Pikirannya masih kalut, ia jadi takut salah dalam memilih langkah. Masih ada adik yang harus ia lindungi. Entah dari keluarga Jisoo atau malah dari orang yang saat ini ia percayai.

Di sisi lain Irene terpisah dari rombongan, entah sejak kapan ia jadi berlari sendiri masuk kedalam hutan. Berbekal Panah dan tombak yang ia bawa, Irene berusaha menerobos tingginya semak belukar di depannya.

Ia tau, jika ada seseorang yang sedang mengikutinya. Sunyi nya hutan membuat suara sekecil apapun menjadi lebih besar. Tapi Irene tidak bodoh, ia segera membuat beberapa tipuan mata untuk mengerjai orang yang mengikutinya.

Orang tersebut sedikit berlari saat melihat Irene yang menghilang dari balik pohon besar. Sepertinya ia kehilangan jejak gadis itu.

"Nyariin gue." Ucap Irene dari belakang dengan ujung tombak berada tepat di kepala orang bertopeng itu. Orang tersebut langsung membalik badan dan sedikit terkejut. Bagaimana bisa ia terkecoh dengan tipuan murahan seperti itu.

Dengan cepat orang itu menghindari todongan tombak Irene dan mulai menyerang gadis itu. Dilihat dari manapun sepertinya ini tidak imbang. Irene tidak terlalu mahir dalam bertarung jarak dekat terlebih lawannya seorang lelaki. Dan benar saja, kini Irene terpojok di bawah pohon dengan ujung pedang yang kini tepat di dagunya.

"Gue tau itu lo No, gue hafal bau parfum lo"

Pria bertopeng yang tak lain adalah Jeno hanya tersenyum tipis dari balik topeng, seperti dugaannya Irene mengenalinya. Jeno pun melepas topeng yang melekat pada wajahnya.
Senyuman lebar menambah aura ketampanannya, tapi itu sama sekali tidak berpengaruh pada Irene. Ingatlah bahwa Irene tidak menyukai pria yang lebih muda darinya.

"Gue mau minta tolong sama lo kak."


______________________________________

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abang Chang Wook debut di book ku .. yeyyy 😅💚💚

BACK OUT [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang