Hari ini tepat seminggu mereka berada disana, hujan mengguyur dengan deras. Bahkan petir dan guntur bersaut sautan dengan lantang di langit yang hitam.
Gubuk mereka tak mampu menahan derasnya air jadi mereka pergi ke kamar Jisoo yang letaknya lebih dekat dengan mereka.
Tapi saat mereka masuk yang dilihat hanyalah coretan-coretan di semua sisi dinding kamar.
" Mereka kenal papa lo Jis." Ucap Chanyeol yang sejak tadi membaca semua tulisan tersebut.
Disitu tertulis jika papanya Jisoo telah menghancurkan kebahagiaannya. Kebahagiaan siapa? Tanya Jisoo dalam hati.
"Sumpah gila banget ni orang."
Melihat Jisoo yang hanya terdiam, membuat teman-temannya sedikit ragu jika harus tetap disana. Lalu Lisa mengusulkan untuk pindah ke kamar sebelah yaitu kamar Taeyong. Setelah membuka pintu, lagi-lagi mereka mendapatkan hal yang tak terduga.
Dikasur terdapat sebuah buku sketsa yang sudah bertebaran kemana-mana. Disana juga banyak tulisan yang sepertinya ditujukan untuk Taeyong. Seulgi berinisiatif mengambil satu kertas yang paling besar dan membacanya.
"SEMUA GARA-GARA LO. GUE HARUS DIKURUNG TANPA MAKANAN, DICAMBUK, DI PUKUL. SEKARANG LO HARUS NGERASAIN APA YANG GUE RASAIN."
Taeyong hanya mengerutkan keningnya, merasa bingung. Ia mungkin memang sedikit nakal, tapi tidak pernah merasa melakukan kejahatan pada siapapun.
" Lo pernah ganggu anak gadis mana yong ?." Tanya Chanyeol berusaha mencairkan suasana. Tapi tidak ada satupun yang bereaksi membuatnya kembali bungkam.
" Udah kita istirahat disini aja, kasihan Jaehyun nanti lukanya basah." Ujar Taeyong berusaha tak peduli dengan apa yang tadi ia dengar.
Semua mulai mencari tempat untuk sekedar melepas lelah. Ruangan ini agak sempit mengingat ada dua belas orang disana.
Jaehyun sedang berbaring di kasur. Dibantu Wendy dan Irene yang kini tengah membersihkan lukanya yang kembali mengeluarkan darah.
Lalu Chanyeol, Taeyong dan Taehyung yang sedang berbincang masalah jebakan yang mereka buat semalam.
Mark dan Yeri yang duduk di karpet mencoba menenangkan diri dengan kepala Yeri yang berada di bahu Mark. Mark hanya menepuk-nepuk pelan lengan Yeri dengan lembut. Begitu pula dengan Seulgi dan Joy, Joy memeluk Seulgi dengan erat karena ia mulai kedinginan. Dengan cepat Seulgi mencari selimut dari lemari dan mulai membagikan pada teman-teman yang lain.
Sedangkan Lisa dan Jisoo, mereka memilih untuk menatap derasnya hujan dari balik jendela.
" Udah seminggu kita disini, harusnya kapal yang jemput kita udah sampai."
" Menurut gue kayaknya lagi ada badai. Jadi mereka gak bisa dateng tepat waktu. Gitu juga sama orang bertopeng kemarin."
"Trauma lo gimana kak Jis?." Tanya Lisa sambil melirik kearah wakizashi yang sekarang berada di punggung gadis itu.
"Gue udah gak apa-apa, makasih udah bantu ngilangin ketakutan gue." Ucap Jisoo sambil tersenyum tipis melirik Lisa. Lisa hanya terkekeh, dan ikut bergabung dengan Yeri dan yang lainnya.
Hari sudah siang dan hujan belum juga reda. Mereka mulai kelaparan. Bahkan suara perut terdengar saling bersautan. Karena tidak tahan, Jisoo bergegas berdiri berniat kembali ke camp dan mencari makanan.
"Mau kemana Jis? " Tanya Irene.
" Ke camp atau dapur. Mau masak kak, nanti kalau udah matang gue bawa kesini"
"Gue aja yang pergi." Tawar Taeyong
"Gak, lo gak bisa masak. Kita kehabisan makanan kaleng."
" Biarin Taeyong ikut Jis, lo juga gak akan bisa bawa semuanya kan." Ucap Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK OUT [√]
Mystery / ThrillerMereka memutuskan bahwa liburan semester kali ini akan pergi berlibur ke sebuah pulau terpencil. Kejadian-kejadian aneh selalu terjadi dan menggangu mereka setiap waktu.