Pergantian siang dan malam pun terjadi. Sesuai rencana Taehyung, Jisoo dan Taeyong segera bergegas pergi ke area kamar untuk mengambil kertas yang Jaehyun bicarakan tadi sore. Sedangkan yang lainnya sekarang tengah berkumpul untuk membuat rencana lain.
" Apa kita bakalan buat jebakan yang sama?" Tanya Wendy yang kini sedang memandang teman-temannya.
"Kemungkinan mereka gak bakalan terkecoh untuk keduakalinya tapi gak ada salahnya dicoba. Gue yakin setengah dari mereka belum tau lokasi jebakannya,kita harus buat lebih banyak dan se rapi mungkin." Semua setuju dengan ucapan Lisa. Mereka harus melakukan semua hal seoptimal mungkin, bertahan dan melawan.
"Untuk bahan makanan kayaknya cuma cukup untuk 3 hari ." Sebelum rapat, Yeri dan seulgi memeriksa bahan makanan yang ada dan mereka terkejut tidak banyak yang tersisa disana, sepertinya sekelompok orang aneh itu sudah mengambil sebagian bahan makanan. Mungkin mereka sengaja melakukannya agar lawannya mati kelaparan.
"Gak apa-apa itu udah cukup. Gue ada rencana." Ujar Irene
"Rencana gimana kak Rene, Kalau kita kehabisan stok makanan apa iya kita mau menjarah ke kapal mereka?" Joy menatap Irene tak percaya, bagaimana bisa bahan makanan yang sedikit itu cukup untuk mereka yang entah kapan bisa pergi dari pulau terkutuk ini.
Irene yang mendengar itu hanya tersenyum tipis.
______________________________________
Kini mereka bertiga sudah berada setengah jalan menuju area depan. Dengan perlahan mereka melangkah maju, tidak adanya penerangan membuat mereka sedikit kesulitan mengambil langkah. Takut jika menginjak sesuatu. Bermodalkan cahaya bintang yang samar mereka mencoba memilih pijakan yang dirasa aman.
Dengan posisi Taeyong didepan, Jisoo ditengah disusul Taehyung di belakang, posisi yang bagus untuk menjaga sang dara. Mereka berdua benar-benar menjaga Jisoo dengan baik, perempuan ini sangat spesial bagi kedua orang itu. Jisoo punya tempat khusus di hati mereka.
"Gue bukan anak kecil lagi, gak usah diliatin gitu banget." Rupanya Jisoo sadar jika dirinya diperhatikan oleh kedua lelaki tersebut. Keduanya hanya tersipu malu mendengar kelakuan mereka diketahui sang gadis.
"Lo kan cewek Jis, wajar kalau kami khawatir. Kami cuma gak pengen lo kenapa-kenapa." Tutur Taeyong sambil sedikit melirik kebelakang.
Jisoo hanya terdiam, tak berniat menanggapi. Dia jelaskan bagaimanapun juga mereka tetap akan seperti ini. Pada dasarnya mereka bertiga itu sama saja, sama-sama keras kepala.
Setelah sampai, merekapun bergegas pergi ke kamar Rose. Dengan perlahan mengintip area dalam guna melihat situasi. Saat dirasa aman, Taeyong mengintruksikan Jisoo dan Taehyung untuk segera masuk.
Pemandangan pertama yang mereka lihat adalah bagaimana hancurnya kamar ini. Pecahan vas bunga berserakan, lemari yang pintunya sudah patah sebelah, jendela yang kacanya sudah retak. Sepertinya pertarungan Jaehyun dengan dua orang itu memang sangat mengerikan.
Tanpa disengaja Taehyung tersandung sesuatu yang membuatnya sedikit kelimpungan, tapi bukan itu masalahnya. Saat ini sebuah pisau tiba-tiba sudah tertancap di pintu kamar yang nyaris mengenai kepala Taeyong. "Sial, jebakan."
"Gue yakin jebakannya gak cuma satu, hati-hati jangan sampai kena." Taeyong langsung menghampiri Jisoo untuk melindungi nya.
Taehyung berinisiatif menghidupkan lampu temaram di meja. Setidaknya itu bisa membantu mereka menemukan kertas yang tak pernah mereka lihat itu.
Saat sedang mencari, Jisoo menemukan sebuah kertas yang sudah kusut akibat genggaman yang kuat. Sepertinya inilah yang mereka cari-cari sejak tadi. "Kertas nya udah sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK OUT [√]
Misteri / ThrillerMereka memutuskan bahwa liburan semester kali ini akan pergi berlibur ke sebuah pulau terpencil. Kejadian-kejadian aneh selalu terjadi dan menggangu mereka setiap waktu.