22. KEJUTAN SEORANG TEMAN

825 120 15
                                    

Entah bagaimana ceritanya,pagi ini Jisoo sudah berada masuk kedalam sebuah kapal yang diyakini milik kelompok bertopeng tersebut.

Bermodalkan topeng yang ia dapat dari menangkap salah satu dari mereka, ia menyusup masuk melalui jendela kapal. mencoba mencari teman-temannya yang sudah ditangkap. Jantungnya berdegup kencang saat berada diantara orang-orang ini. Jisoo sedikit gemetaran dikala beberapa orang mulai memandangnya. Yah, sebagian dari mereka tidak memakai topeng. Terlihat beberapa dari mereka tampak menyeramkan dengan bekas luka diarea wajah.

Berbagai jenis senjata ia temukan berserakan dilantai. Saat hendak berjalan menjauh tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. Oh, apakah ia ketahuan?

"Ngapain lo kesana? Tugas lo bukan disana."

Seorang lelaki berperawakan tinggi menepuk bahu Jisoo dan bertanya tentang hal yang tidak Jisoo mengerti.
Tapi untungnya lelaki itu tidak bertanya lebih lanjut, ia hanya mengatakan.

"Percuma juga gue tanya, lo kan bisu."

Setelah lelaki tadi pergi, Jisoo menghela napas lega. Jisoo bersyukur Ia memilih orang yang tepat. Jadi Jisoo tidak harus berusaha membuat suara berat untuk meniru suara lelaki.

Menunggu beberapa menit hingga orang-orang disana pergi,ia yakin mereka pergi untuk menangkap teman-temannya yang lain. Lalu Jisoo bergegas membuka pintu yang menurutnya sedikit mencurigakan. Dan benar saja, disana terdapat 3 orang yang ia kenal, Seulgi, Yeri dan Rose. Wajah mereka terlihat sangat lelah dan kesakitan.

"Kak Seul, Rose, Yer! Ini gue Jisoo." Bisik Jisoo sambil menepuk pipi mereka satu persatu dan melepaskan ikatan Seulgi terlebih dahulu.

Seulgi yang tersadar hanya bisa terkejut. Mengapa Jisoo menggunakan topeng sama seperti orang-orang yang menangkapnya.

Seperti bisa membaca pikiran Seulgi Jisoo menjawab " nanti gue jelasin,sekarang kita kabur dulu."

"Gue masih bisa jalan. Gue papah Rose, lo bantu Yeri." Ucap Seulgi yang kini berusaha melepas ikatan Rose. Mungkin diantara mereka bertiga, Rose lah yang paling parah. Bibirnya sobek dan mengeluarkan sedikit darah. Sepertinya Rose selalu melawan dan berakhir dipukuli.

Butuh waktu lama untuk Seulgi dan Jisoo keluar dari kapal tersebut karena masih ada penjaga disana, mungkin sekitar 2 orang.

Keempatnya kini tengah bersembunyi di semak-semak belukar yang Jisoo siapkan semalam. Ia menambahkan beberapa ranting dan dedaunan agar tidak terlalu kentara jika ada yang bersembunyi disini.

"Jae-Jaehyun gimana kak Jis?" Lirih Rose, membuat siapapun yang mendengarnya merasakan perasaan khawatir gadis itu.

"Jaehyun baik-baik aja, lukanya udah mulai membaik Rose. Lo tenang aja, Wendy selalu berusaha nyembuhin Jaehyun."

"Jelasin sama gue Jis, kenapa lo bisa sendirian masuk kesana,lo tau kan itu bahaya banget."

Jisoo akhirnya menjelaskan semuanya kepada Seulgi dan Rose. Untuk Yeri, ia masih pingsan. Mungkin masih syok karena kejadian semalam.

Tak lama setelah itu, ternyata ada seseorang yang datang mendekat. Orang itu berjalan perlahan-lahan mendekati semak-semak, mendekat dan semakin dekat. Jisoo sudah bersiap dengan wakizashi nya, ia harus melindungi ketiga temannya. Dengan cepat ia mengarahkan ujung pedang tepat dileher orang itu. Tapi setelah dilihat lebih cermat itu adalah Wendy.

"Ya ampun kak Wen. Lo ngagetin gue sumpah!."

Wendy yang masih syok karena ditodong secara tiba-tiba pun hanya terdiam. Mencoba menormalkan detak jantungnya.

"Gue denger orang bisik-bisik tadi. Makannya gue kesini. Lo ngomong sama siapa Jis?"

Jisoo menarik Wendy untuk masuk kedalam. Wendy terkejut melihat ketiga temannya telah ditemukan. Wendy menangis sambil memeluk Seulgi. Ia sangat senang bisa bertemu mereka lagi.

"Hiks g-gue seneng bisa ketemu kalian lagi."

Seulgi hanya bisa menepuk punggung Wendy. Ia juga merasakan hal yang sama, tapi disisi lain ia masih mencemaskan para lelaki yang masih disekap.

"Jis, ikut gue balik ke kapal. cowok-cowok disekap ditempat lain. Dan yang lebih parahnya mereka di hajar habis-habisan." Ucap Seulgi yang membuat Jisoo dan Wendy terkejut.

Minhyun

Wendy sungguh mencemaskannya, sudah lama ia tidak mendengar sedikitpun kabar kekasihnya itu. Apakah ia masih hidup?

"Biar gue yang pergi kak Seul. Lo pasti capek banget sekarang. Habis gue ngobatin kalian. Biar gue yang ikut Jisoo kesana, lo cukup ngasih tau letak ruangan mereka."

Mau tak mau Seulgi mengiyakan perkataan Wendy. Ia memang sudah tidak sanggup melakukan apa-apa.

Jisoo dan Wendy berhasil menyusup ke kapal setelah mengalahkan 2 penjaga. Mereka segera melangkahkan kaki ke tempat yang disebutkan Seulgi . Yang anehnya pintu itu tidak terkunci bahkan tadi jisoo kira itu hanya ruangan biasa. Perlahan Wendy membuka pintu dan menemukan Mark dan Taehyung yang terikat di kursi. Darah di tubuh mereka bahkan sudah mengering. Dengan cepat kedua gadis itu berlari kearah mereka dan melepaskan ikatan yang melilit tubuh.

Mark tersadar,ia berusaha membuka mata dan melihat Wendy yang menangis. Walaupun jarang menunjukkan perasaannya, Wendy itu gadis ter lembut di Blackvelvet. Mungkin karena hal itulah yang membuat ia mengambil ilmu kedokteran sebagai alternatif menyalurkan bentuk simpatinya.

Sedangkan Taehyung, ia memang masih sadar tapi ia terlalu lemah bahkan hanya untuk membuka mata. sekujur tubuhnya dipenuhi bekas luka. Memang saat itu ialah yang paling memberontak, dan mungkin karena Taehyung tau siapa pemimpin kelompok ini.

Dengan sekuat tenaga para gadis ini membopong Taehyung dan Mark keluar dari kapal. Tapi disaat yang bersamaan ternyata mereka terkepung oleh puluhan orang-orang bertopeng tersebut. Bahkan seluruh temannya juga telah ditangkap.

Dari sekian banyak orang, Jisoo melihat seorang yang berpakaian sedikit berbeda, ia tau jika lelaki itu adalah pemimpinnya. Jisoo segera melepaskan Taehyung dengan hati-hati dan meminta Wendy untuk menjaga mereka berdua.

"Gue tau pasti lo pemimpin nya, gue juga tau lo cuma ada urusan sama gue."

Lelaki itu hanya tersenyum dari balik maskernya. Ia pun menyerang Jisoo secara brutal nyaris seperti orang kerasukan. Sekuat tenaga Jisoo melawan tapi apa mau dikata, lukanya belum sembuh total. Dan pada akhirnya ia sampai pada titik terlemahnya.

Wendy yang melihat Jisoo tak berdaya berusaha untuk membantunya. Tapi anehnya, lelaki itu hanya menghindari serangan tanpa berniat melukainya. Ini aneh, tadi saat bertanding dengan Jisoo, ia bahkan tega menendang seorang gadis.

Tanpa pikir panjang, lelaki bertopeng itu segera mencekik Jisoo dari belakang serta menodongkan pistol ke kepala Jisoo. Wendy mengamati pistol tersebut, ia terkejut mengetahui suatu hal. Itu pistol yang ia berikan kepada kekasihnya beberapa bulan yang lalu. Wendy secara khusus mendesainnya untuk Minhyun karena Minhyun hobby mengoleksi senjata api.

Disaat lelaki itu lengah, Jisoo segera melepaskan diri, tak lupa melepas topeng lelaki tersebut. Keduanya terkejut bukan main melihat orang yang tadi mereka lawan

"Hyun"

Satu kata terucap dari bibir Wendy. Ya benar, lelaki itu adalah kekasihnya, Minhyun. Dari sekian banyak orang yang dipikirkan,kenapa harus dia?



______________________________________

Nah loh 🙃

Sengaja alurnya dicepatin karena kekurangan ilmu untuk merangkai kalimat

BACK OUT [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang