Setelah pertengkaran kedua gadis tadi, tak ada satupun dari mereka yang berniat mencairkan suasana. Mereka tengah sibuk dengan pikirannya masing-masing dan akhirnya satu persatu meninggalkan tempat itu kecuali Wendy yang saat ini sedang menatap Seulgi.
"Kak Seul.."
" Gue gak suka sama Minhyun Wen. Lo gak percaya sama gue?" Potong Seulgi dengan nada sedikit tinggi. Dia sedikit kecewa dengan mereka karena tidak mempercayai nya.
"Bukan gitu kak, tapi lo pasti ngerti perasaan gue sekarang kayak mana."
"Oke, gue bakalan jelasin nanti malam. Tapi plis, sekarang jangan nanya apapun sama gue."
Seulgi meninggalkan Wendy seorang diri. Wendy benar-benar tidak tau harus melakukan apa. Jadi dia memutuskan untuk menemui Minhyun di kamarnya.
"Kenapa sayang?" Tanya Minhyun setibanya Wendy yang sudah menunggunya untuk membukakan pintu. Melihat raut cemas Wendy,Minhyun mengerti apa yang sedang kekasihnya ini pikirkan. Ia langsung memeluk Wendy dan membelai surai panjangnya.
"Percaya aja sama Seulgi, mungkin emang bener kalau Jennie salah faham. Pasti nanti ada waktunya untuk Seulgi cerita ke kamu."
Saat Wendy ingin membuka suara. Terdengar suara rintihan dari arah pantai. Minhyun melepaskan pelukannya dan berjalan kearah sumber suara. Ternyata ada Jungkook yang sedang memegangi kakinya.
"Lo kenapa kook?"
"Tadi gue mau snorkeling bang tapi tiba-tiba kaki gue sakit, ketusuk bulu babi kayaknya."
"Hyun bawa Jungkook ke kamar sekarang. Aku mau minta air hangat sama Bona." Wendy pun berlari kearah kamar Bona yang terletak tak jauh dari sana. Dan Minhyun mencoba untuk memapah Jungkook yang saat ini sedang menahan sakit.
Setelah sampai dikamar. Minhyun langsung menelepon Lisa untuk mengabarkan keadaan Jungkook. Terdengar suara Lisa tampak panik dan berkata akan segera kesana. Wendy juga datang dengan sebaskom air hangat ditangannya. Dengan cepat Wendy meminta Jungkook untuk meletakkan kakinya di dalam air.
"Oh ya hyun, bisa minta tolong ke kamar ku gak. Ada kotak P3K diatas lemari. Kalau gak ketemu tanya aja sama kak Irene." Minhyun hanya mengangguk dan segera pergi dari sana. Tak lama Lisa pun datang dengan napas tersengal seperti habis berlari.
" Jungkook goblok. Ngapain bisa sampai luka ha. Kalau sampai diamputasi gimana, gue bisa digorok nyokap bokap lo." Rentetan kalimat Lisa yang sama sekali tidak terdengar seperti rasa khawatir. Jungkook meringis dan meminta maaf kepada Wendy atas kelakuan Lisa.
" Gak sampai diamputasi kali Lis, tapi mungkin bisa jadi dia demam 2-3 hari."
Omelan Lisa semakin menjadi,dan Jungkook hanya mendengar kan dengan santai. Setengah jam berlalu Minhyun datang dengan membawa kotak yang diminta Wendy, dibelakangnya juga ada Taehyung dan Jaehyun yang ingin melihat keadaan Jungkook.
"Maaf lama banget ya, Tadi gak ada kak Irene. Jadi aku nyari ini sendiri."
"Gak apa-apa, pas kok waktunya."
Wendy pun segera mengeluarkan duri tersebut dari kaki Jungkook dibantu oleh Jaehyun. Tak lama setelah diambil, Wendy dan Jaehyun saling berpandangan penuh arti. Apa penglihatan mereka tidak salah? Ini bukan duri dari bulu babi. Tapi seperti jarum suntik yang dicat hitam. Jaehyun berbisik kepada Wendy untuk tidak mengatakan kepada yang lain kecuali Jungkook. Ia takut akan membuat kehebohan.Wendy mengangguk setuju.
" Kook, besok kalau ada rasa nyeri atau badan lo mulai gak enak kasih tau gue ya." Ucap Wendy
Jungkook hanya mengangguk. Bahkan saat ini badannya sudah merasa kurang baik. Ia tak tau jika bulu babi memang seberbahaya ini.
Taehyung mengusulkan untuk meninggalkan Jungkook agar bisa mengganti pakaian dan beristirahat. Semuanya mulai keluar dari kamar Jeon dan Minhyun tersebut. Saat Wendy ingin pergi, tangannya ditahan oleh Taehyung." Itu tadi bukan bulu babi kan."
Wendy terkejut begitu pula dengan Jungkook, darimana Taehyung tau. Padahal yang tadi benar-benar melihatnya hanya dia dan Jaehyun. Akhirnya Wendy menceritakan nya dan memberi tau Taehyung untuk merahasiakan nya agar tidak terjadi keributan. Awalnya Taehyung tak setuju, bagaimana jika nanti kaki nya terinfeksi tapi Jungkook juga setuju dengan Wendy. Jika hanya jarum rasanya tak masalah,semua orang tak perlu tau.
______________________________________
Saat berkumpul untuk makan siang pun mereka tetap saling menutup mulut. Tak ada yang berani membuka pembicaraan. Jengah dengan semua ini akhirnya Irene bertanya." Jennie mana Jis?"
Jisoo hanya menggeleng." Gue kira sama lo kak. Tadi katanya pengen ke kamar kak Irene gitu." Jisoo terdiam, Teringat kejadian tadi pagi membuat Jisoo panik. Ia segera lari ke arah depan. Ia tak sadar sudah melempar semangkok nasi ke sembarang tempat.Teriakan Irene dan Wendy bahkan tak dihiraukan nya.
Dengan setengah berlari Jisoo berteriak memanggil Jennie. Jisoo bahkan menangis tersedu. Yang lainnya memperhatikan Jisoo dari jauh, mengapa dia sampai menangis. Lagipula Jennie takkan pergi jauh dari pulau ini, karena memang tak ada satupun kapal yang akan lewat.
"JEN! JENNIE JAWAB GUE!." Teriak Jisoo dengan suara serak bahkan sampai terbatuk-batuk karena terlalu memaksakan pita suaranya, berkali-kali ia terjatuh sampai membuat kedua lututnya membiru ia tetap berusaha berlari mencari Jennie.
Taeyong segera berlari menuju kearah Jisoo, ia yakin ada sesuatu yang mereka berdua sembunyikan melihat Jisoo yang sampai menangis seperti itu Taeyong yakin ini masalah serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK OUT [√]
Mystery / ThrillerMereka memutuskan bahwa liburan semester kali ini akan pergi berlibur ke sebuah pulau terpencil. Kejadian-kejadian aneh selalu terjadi dan menggangu mereka setiap waktu.