Bab 8

224 59 6
                                    

TYPO HARAP MAKLUM 🙂

VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA DI KASIH DAN BANTU SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN UNTUK BACA ZEAN DAN DHIFA 🍋
.
.
.

"Memikirkan sesuatu tanpa melibatkan Allah ternyata membuat hati ini lebih sering kecewa:)"

@taufikarjuna_🍋
.
.
.
.

"Waalaikumsalam, ini beneran kamu Zean?"

"Iya dong Kak, Zean ganggu ya Kak malam-malam nelpon? Maaf ya Kak, soalnya cuma sebentar di izinin megang hp,"

"Enggak kok, tapi Adista udah tidur sama Kafka dan Kafiyah juga. Padahal Kafka dan Kafiyah udah kangen banget sama Omnya,"

"Hehe, mungkin 2 bulan lagi Kak baru selesai pelatihannya. Zean titip salam ya Kak sama yang lain, kalo Zean rindu sama mereka dan pengen banget pulang dan Zean di sini sehat-sehat aja kok. Zean tutup telponnya ya Kak, biar Kak Sakha bisa istirahat juga. Assalamualaikum,"

Tut tutt

Sebenarnya Zean ingin lebih lama telponan dengan Sakha dan yang lain, apalagi Dhifa tapi dia hanya di beri waktu hanya malam ini saja.

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangan Zean dan Zean segera membukanya.

"Loh? Komandan, ada apa?" tanya Zean mempersilahkan masuk.

"Kamu belum tidur?"

"Belum Komandan tadi nelpon Kaka saya," jawab Zean.

"Saya tau pasti sulit berjauhan dengan teman-teman dan seseorang yang kamu cintai, tapi semua yang kamu lakukan sekarang pasti akan ada hasil yang memuaskan nanti,"

"Benar Komandan, ini ponselnya. Saya sudah memberi kabar pada Orang tua saya dan teman-teman saya,"

"Kamu sudah melewati satu bulan pelatihan di China karena kamu ingin jadi pasukan khusus di Indonesia, itu berarti pelatihan kedua lokasinya di Indonesia,"

"Indonesia? Berarti saya kembali ke sana? Tempatnya di mana Komandan?"

"Di NTT, kabupaten Sumba Barat. Tepatnya di pantai Nihiwatu, anggap saja di sana kalian pelatihan sambil berlibur selama 1 bulan,"

"1 bulan di sana? Apa saya boleh memberi tahu teman-teman saya?"

"Tidak boleh, kamu fokus pada pelatihan saja. Kecuali jika kamu bertemu teman-teman kamu di sana, itu berarti sebuah kebetulan dan saya izinkan saja kamu bertemu mereka. Itu saja yang ingin saya kasih tau, keberangkatannya 2 hari lagi dan selamat beristirahat,"

Setelah Komandan pergi, Zean menghembuskan nafas kasar. Dia bahagia karena pelatihannya di Indonesia tapi dia kira bisa bertemu teman-temannya apalagi bertemu Dhifa tapi nyatanya tidak bisa, kecuali jika sebuah keajaiban saja. Teman-temannya berlibur ke Pantai Nihiwatu tapi itu tidak akan mungkin.

"Gak akan mungkin mereka bakal berlibur ke sana, padahal jika di izinkan bertemu. Aku ingin memberi Kak Dhifa hadiah karena sebentar lagi ulang tahunnya," gumam Zean memejamkan matanya.

🍋🍋🍋🍋

"Jadi mau hadiah apa nih?" tanya Vio.

Sakha, Abian, Nico, Kevin dan Vio tengah berada di sebuah kafe membahas mau memberi hadiah apa untuk ulang tahun Dhifa karena mereka berlima sudah seperti pengawal Dhifa menggantikan Zean.

ZeFa [Misi Menaklukkan Hati] || SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang