Mobil itu melaju dengan cepat di jalanan, menyalip beberapa mobil yang terlalu pelan di depannya hingga tak lama sampailah ia di kantor.
Mobil itu melaju masuk ke dalam parkiran kantor, memarkirkan dengan rapi. Baru saja keluar dari mobil, seorang gadis sudah berlari dan langsung menggandeng tangan Adnan dengan mesra. Siapa lagi jika bukan Kaila.
"Pagi sayang," sapanya sambil bergelanjut manja membuat Adnan risih.
Adnan berusaha melepaskan tangannya dari gandengan Kaila tapi tak bisa. Kaila mengancam, sebenarnya ia bisa mengancam balik tapi ia tidak ingin istrinya terluka.
Mereka berdua berjalan masuk ke dalam kantor, beberapa karyawan kantor menatap Kaila sinis karena sudah rahasia umum jika Kaila tergila-gila dengan Adnan dan dikabarkan mereka sudah tidur berdua. Tidur dalam artian berbeda.
"Aku denger istrimu hamil ya? Gak nyuruh dia gugurin kandungannya aja?" tanya Kaila sinis.
Tangan lelaki itu langsung ia tarik paksa, ia menatap Kaila geram. Apa katanya? Menyuruh Arumi menggugurkan kandungan?
"Kaila, jangan macam-macam dengan istriku. Atau kamu akan rasakan akibatnya, aku hanya berbaik hati padamu saat ini. Jangan membuatku marah dengan mencelakai istriku!" geram Adnan marah.
Ia tak bisa, bahkan dulu Arumi hampir celaka saat tidak berada di dalam pengawasan dirinya dan ia tak ingin Arumi kembali terluka. Ia akan membalas Kaila dengan mengikuti permainan gadis itu dan ketika ia lengah, Adnan akan membalasnya.
Helaan nafas terdengar dari Kaila. " Apa yang kamu harapkan dari wanita sepertinya? Tidak seksi dan menggoda. Bahkan mungkin saja kamu tidak puas saat bersamanya beda saat bersama diriku bukan?"
Mendengar perkataan Kaila, Adnan tertawa sinis. " Kamu tau mengapa aku memilih dirinya dan mempertahankannya sampai sekarang? Karena dia tidak murah sepertimu. Camkan itu, jangan sakiti istriku atau aku akan membuatmu mengikuti jejak kakakmu Kaila!" ancam Adnan balik.
Kaila menelan ludahnya dengan susah, ia kaget saat Adnan berkata seperti itu. Apa maksudnya? Apa ia sudah tau siapa dirinya ini?
"A-apa maksudmu?" tanya Kaila takut tapi ia berusaha tidak menunjukkan hal itu dan tetap tenang.
Senyuman smirk terbit, mata Adnan menatap Kaila dalam. " Aku tau rahasiamu sayang, jangan biarkan hasrat balas dendamku keluar atau kamu akan berakhir seperti kakakmu. Apa kamu mau hm?"
Seketika ruangan terasa lebih dingin, tidak bisa! Adnan sudah tau rahasianya dan ia tau bahwa keluarganya dalam bahaya. Seketika ia ingat perkataan Edward, jangan bermain dengan Adnan karena mata lelaki ini sangat banyak.
"Kamu tidak selalu bersama istrimu, aku tidak akan takut dengan ancaman omong kosongmu itu! Berani menyakiti aku atau keluargaku, maka istrimu dan anakmu akan menjadi sasaranku Ad!"
Saling mengancam satu sama lain, Adnan tidak bisa menganggap remeh gadis licik ini. Hampir sembilan bulan ia mengenal Kaila dan ia tau bahwa gadis itu tidak main-main dengan ucapannya. Gadis di depannya ini cukup berbahaya.
Setelah menatap Kaila dengan sinis, ia masuk ke dalam ruangannya meninggalkan Kaila sendiri.
Jika Adnan tidak bisa meninggalkan istrinya maka Kaila akan membuat Arumi yang meninggalkan Adnan. Bagaimana pun caranya, meski bukan hari ini tapi mungkin esok lusa atau beberapa hari ke depan. Ia harus mengatur rencana yang tepat dan membuat Adnan tidak mencurigai dirinya.
Dulu saja bisa direbut, kenapa sekarang tidak?
~~~
Karena Arumi sudah bisa berbicara, Adnan langsung mempublikasikan istrinya secara terang-terangan bahkan Arumi juga sudah mempunyai instagram pribadi sendiri yang followersnya beranjak naik tiap menitnya.
Arumi senang, ia bahagia. Setelah sekian lama menderita akhirnya ia bisa merasakan apa arti bahagia yang sebenarnya.
Adnan juga semakin perhatian dengannya, rasa sayang Adnan pada Arumi sangat dirasa oleh wanita itu yang terus bertumbuh selayaknya kandungannya yang semakin membesar.
Hidupnya tenang dan damai, semua orang seperti tau hidupnya aman tenang dan damai hingga pagi itu dm instagram masuk dari akun yang tidak dikenal.
"Hm?"
Arumi duduk di ruang tamu , membuka instagram miliknya dan ia tertarik dengan pesan dari akun anonymous itu. Tidak tau dia siapa tapi mengabarkan sesuatu yang membuat Arumi bingung.
Anonymous
Kamu bahagia
Mungkin sekarang, tidak setelah kamu datang ke kantor ruangan suamimu pada pukul tiga sore. Apa kamu yakin akan kembali bahagia setelah tau kebenarannya?Arumi mengernyit bingung, ia memandang jam dinding di ruang tamu yang sudah menunjukkan pukul dua siang. Berarti sebentar lagi?
Tapi ia kembali berusaha untuk berpikir positif, mungkin ini hanya akal-akalan seseorang yang ingin rumah tangga mereka hancur. Mungkin saja bukan?
Baru saja hendak mengabaikan pesan singkat itu, kembali ia mendapatkan dm dari akun tadi dan sepertinya akun itu tau apa yang Arumi pikirkan.
Anonymous
Jika kamu menganggap aku bohong, maka buktikan saja. Suamimu tidak sebaik yang kamu pikirkan Arumi.Kaget dan heran, itu yang Arumi rasakan. Apa ia harus datang? Tapi apa ada alasan? Mungkin saja itu tidak terjadi. Tapi ia juga sedikit penasaran.
"Maksudnya apa?" gumam Arumi pelan. Bi Ria yang baru saja selesai menyapu halaman menatap Arumi yang tampak gelisah.
"Kenapa Rumi?" tanya Bi Ria akhirnya.
Mata Arumi menatap Bi Ria sendu, ia lalu menunjukkan dm instagram itu pada Bi Ria. Bi Ria juga sama kagetnya tapi ia sedikit curiga.
"Siapa itu Rumi?" tanya Bi Ria lagi setelah selesai membaca dm tersebut.
Arumi menggeleng pelan, " Apa aku harus kesana Bi?"
Bi Ria duduk di samping Arumi, aneh dengan perkataan seseorang itu tapi juga memunculkan rasa curiga di benak mereka. Jika itu tidak terjadi tidak apa, tapi bagaimana jika hal itu benar adanya?
"Kamu mau pergi? Mengeceknya sendiri atau tidak? Jika ingin nanti Bibi temenin, seketika Bibi punya firasat buruk."
Helaan nafas berat terdengar dari Arumi, ia bingung dan resah. Mengangguk pelan tapi wajahnya tampak murung.
"Aku juga Bi, firasatku mulai buruk. Aku takut Kak Zaky belum berubah dari kebiasaannya sebelum bersamaku,"
Pikiran yang buruk mulai mengisi pikiran Arumi, berbagai macam asumsi mulai bermunculan hingga akhirnya ia memutuskan untuk melihat kebenaran itu sendiri.
"Bi, temani Arumi bisa? Jika sendiri, Arumi takut!" gumamnya pelan.
Bi Ria memandang Arumi dengan sedih, ia juga takut jika Adnan kembali pada kebiasaannya dulu sebelum menikah. Tapi harusnya tidak, harusnya ia tidak akan berani. Tapi jika ia sudah melakukan hal itu berarti ia sudah siap kehilangan istrinya. Istri yang selalu ia bilang bahwa wanita ini adalah rumahnya. Tempat pulang disaat dunia tidak menginginkan kehadirannya.
"Jangan takut Rumi, cukup berdoa dan serahkan semua pada Allah ya? Tidak ada kata kecewa jika sudah melibatkan Tuhan di dalamnya,"
To be continue...
Aku percepat jangka waktunya biar gak terlalu bertele karena ini udah hampir konflik. Maaf jika membosankan tapi semoga kalian suka🥰💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilihan Umi [ End ]
Teen FictionAdnan Dzaky adalah seorang pemabuk, yang suka mempermainkan wanita dan dikenal sebagai pengusaha yang tidak memiliki perasaan. Yang bertemu dengan seorang gadis cantik, tapi sayang sekali gadis itu bisu membuat Adnan semakin memandangnya rendah. Na...