25. Operasi

5.3K 449 14
                                    

Tidak marah dan lebih suka memendam perasaannya. Arumi lebih suka di cap gadis bodoh dan pecundang karena tidak pernah ingin orang lain sakit hati hanya karena perkataan yang ia ucapkan meskipun tertulis.

Arumi pernah mendengar suatu hal yang ia ingat sampai sekarang, jika suatu saat amalan kita cukup untuk masuk surga. Dan ketika ingin melangkah, kaki terasa berat karena ada seseorang yang sakit hatinya akibat ucapan yang kita lontarkan. Alhasil, yang awalnya kita akan memasuki surga kita malah pergi ke neraka karena ucapan tersebut dan Arumi tidak ingin itu terjadi.

Sedikit bersyukur ia dibisukan oleh Allah jika tidak, sudah ribuan sumpah serapah akan ia ucapkan untuk ayahnya sendiri. Tapi karena Arumi dibesarkan dengan pendidikan agama yang kuat, gadis itu tumbuh baik hingga hatinya bersih tidak memiliki dendam sama siapapun.

Zane, gadis itu mulai berdamai dengan dirinya sendiri. Sejak saat itu, meskipun Adnan memeluknya dengan erat. Arumi tidak membencinya, tidak menampar ataupun melakukan hal kasar. Yang Arumi lakukan hanya tersenyum.

Membuat Zane kesal pada dirinya sendiri, gadis itu pulang dengan kesal. Harusnya Arumi menamparnya agar ia tidak pernah menaruh rasa iba pada Arumi yang terlalu baik. Harusnya seperti itu agar semua rencananya berjalan lancar.

Tapi, rencana buyar. Zane gagal. Ia tak bisa melakukan itu, ia tak bisa menyakiti seseorang yang tidak bersalah hanya demi keegoisannya sendiri.

Setelah hari itu berlalu, kini tibalah hari dimana Arumi akan melakukan operasi pita suara. Ia sudah memakai pakaian operasi, Adnan memeluk istrinya dengan sayang.

"Bismillah sayang, semoga operasimu berjalan dengan lancar. Aku udah gak sabar untuk mendengar suaramu," ucap Adnan antusias.

Arumi berbaring di atas brangkar , ia tersenyum. Ia juga berdoa semoga semua nya lancar, hanya ingin ia bisa berucap kata tanpa harus menuliskannya terlebih dahulu.

Dokter Luis adalah dokter yang akan menangani operasi Arumi hari ini, dengan penuh tanggung jawab yang mendebarkan apalagi tatkala Adnan menatapnya sinis.

"Pastikan operasi ini berjalan dengan lancar, jangan sampai istriku kenapa-napa. Paham?" ancamnya. Dokter Luis meneguk air ludahnya susah. Ia mengangguk takut.

"Pasti Pak, Saya akan berusaha semaksimal mungkin agar istri Anda bisa berbicara kembali. Tolong doakan saja operasi ini tidak ada hambatan sama sekali," jawab Dokter Luis.

Ekspresi Adnan datar memandang Dokter Luis, kemudian ia merasakan tangannya digenggam oleh seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah istrinya. Arumi tersenyum sambil mengangguk pelan menatap kedua mata Adnan dengan tenang. Berusaha meyakinkan Adnan bahwa semua ini akan baik-baik saja.

Setelah itu, brangkar yang terdapat Arumi di atasnya di dorong masuk ke dalam ruang operasi. Arumi melirik ke arah suaminya sambil melambai pelan.

Adnan diam, ia menatap Arumi sendu. Wanita yang menjadi istrinya ini hatinya terbuat dari apa? Ia bingung. Harusnya mereka sekarang sedang tidak baik-baik saja tapi semua menjadi baik-baik saja karena Arumi telah memaafkan dirinya.

Jika orang lain, mungkin saja Adnan sudah ditampar habis-habisan. Tapi yang Arumi lakukan hanya tersenyum dan itu tak bisa diterima oleh Adnan.

"Harusnya kamu marah, supaya rasanya tidak sesakit ini Rumi!" gumam Adnan pelan.

Pintu ruangan operasi tertutup sempurna, lampu di dalam ruangan mulai menyala menandakan jika operasi sudah di mulai. Berdoa dari luar sambil berusaha meyakinkan dirinya untuk bisa membahagiakan Arumi ketika mengatahui satu fakta yang mengejutkan di pagi ini.

Semoga saja, Adnan bisa menghapuskan rasa ingin balas dendam itu agar bidadarinya tidak terluka.

~~~

"Kamu kenapa anakku? Kamu kenapa marah?" tanya wanita paruh baya kepada anak gadisnya yang sekarang pulang ke rumah mereka.

Tidak biasanya anak mereka ini pulang ke rumah, biasanya ia akan tidur di apartemen miliknya.

"Aku harus mendapatkan dia Ma, aku harus!" ujarnya kesal.

Kening wanita itu mengernyit heran, apa maksud perkataan anaknya? Dia siapa?

"Siapa? Kamu pulang-pulang marah, siapa yang kamu maksud Kaila?" tanya wanita itu heran.

Kaila mendengus kesal, mamanya ini terlalu banyak bertanya. Niat hati pulang ke rumah ingin menyejukkan pikiran dan mencoba menyusun rencana agar istri dari Adnan itu pergi secepatnya menghadap Tuhan sehingga Adnan bisa dengan cepat menjadi miliknya. Tapi Mamanya ini menganggu.

"Mama tau kok orangnya, ah sudahlah! Mama keluar saja, aku ingin memikirkan rencana bagus. Tolong jangan ganggu aku dulu, biarkan aku berpikir sendiri!" ujarnya kesal.

Wanita paruh baya yang dipanggil dengan sebutan Mama oleh Kaila hanya bisa menghela nafas pelan.

"Boleh tau siapa yang kamu incar anakku? Mama hanya ingin tau siapa yang membuat anak Mama tergila-gila hingga menyusun rencana untuk memilikinya?" tanya wanita itu lagi dengan penuh rasa penasaran.

Kaila memandang Mamanya, menatap Mamanya dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia tak yakin, tapi mungkin saja Mamanya bisa membantu ia untuk mendapatkan Adnan?

Tangan Kaila merogoh saku di roknya dan mengambil sebuah foto, foto itu ia ambil secara diam-diam menggunakan handphone dan langsung ia cetak.

Hanya foto itu, yang bisa menjadi penyemangat. Kaila juga heran kenapa ia bisa tergila-gila dengan Adnan padahal sebelumnya ia sudah yakin dengan Edward.

Adnan seperti mengunci pikirannya dengan sosok pria itu, meskipun Kaila tau ini salah tapi ia bisa apa? Cinta tidak bisa diprediksi dengan siapa kita akan jatuh cinta.

Kaila menunjukkan foto seorang Adnan Dzaky dengan jas hitam yang membaluti tubuhnya membuat lelaki itu tampak sangat gagah dan tampan.

Wanita paruh baya itu terdiam, ia kaget saat anaknya menunjukkan foto laki-laki yang selama ini ia dan suaminya hindari.

"Tidak Kaila, jangan dia. Dia monster, dan dia sudah menikah Kaila. Jangan pernah berpikir untuk mendapatkan dirinya!" tolak wanita itu tegas.

Kaila menatap Mamanya tidak percaya, apa maksud Mamanya?

"Kenapa? Kenapa Mama takut padanya? Aku akan membuatnya menjadi milikku, Ma! Apapun caranya aku akan menyingkirkan istrinya!"

Hingga tak lama sebuah tamparan terasa di pipi Kaila, gadis itu kaget lalu menatap Mamanya. Rasa panas akibat tamparan itu menjalar. Kaila menatap Mamanya, " Ada apa? Apa kesalahanku Ma? Kenapa Mama menamparku?" tanya Kaila heran.

Tampak sekali raut wajah ketakutan wanita itu, wanita itu juga bergetar. " Jangan Kaila, jangan menyukai dia. Dia mengerikan, dan dia bisa membuatmu gila!"

Kepala Kaila masih mencoba berpikir apa maksud dari Mamanya? Kenapa ia harus gila? Kenapa Mamanya sangat takut saat tau lelaki itu adalah Adnan?

"Aku tak perduli, aku akan tetap mendapatkannya entah atas dari izin Mama atau tidak. Aku akan menyingkirkan istrinya!" tegas Kaila, gadis itu bangkit dari duduknya. Keputusan untuk pulang ke rumah dan memberitahu Mamanya tentang Adnan adalah kesalahan besar .

Gadis itu memilih pulang ke apartemen miliknya dengan beribu tanda tangan di otaknya. Kenapa? Apa Mamanya dan Adnan pernah mengenal dan terlibat sesuatu hingga menatap fotonya saja Mamanya sangat ketakutan?

To be continue...

Jodoh Pilihan Umi [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang