2. Start

329 20 0
                                    

"hah hah hahh..."

Suara deru nafas tersengal, terdengar diberbagai penjuru kamar.

Gadis itu dipenuhi buliran keringat membasahi dahinya.

Ia meraba pipi yang terasa basah.

Dan benar saja, ia menangis??...

Mimpi itu terasa nyata, dan itu ketakutannya.

Ia tahu mimpi itu menyeramkan baginya..

Tapi, mimpi itu kian muncul saat ia terus mengingat abangnya, abang yang kini terbaring koma disalah satu rumah sakit dibelanda.

Itu semua demi kesembuhan abangnya.

Dan ia harus bersabar.

Ia menatap kearah balkon kamarnya, ternyata hari sudah gelap

Gadis itu buru-buru kekamar mandi untuk mencuci mukanya.

Sejenak menatap pantulan cermin dirinya didalam kaca.

Ia telah berubah, hidup bersama dengan orang-orang yang menyayangi dan mau merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Dan ia telah berubah, seperti ucapan salah satu abangnya di rumah sakit itu.

Ia kuat, ia berubah lebih kuat!.

Itulah keinginannya tapi, ia juga sedih.

Andai,
Andai abangnya tahu kalau ia berubah...
Tak hanya fisik tapi juga sifatnya..
Sifatnya lebih tegas dan cerdas...
Andai abangnya melihat betapa kuatnya adek kesayangan nya...
Andai abangnya lihat betapa tangguhnya ia...
      Tapi..
Itu Semua hanya berawal dari kata andai... Tidak nyata...

∆‡∆

Gadis itu pun berlalu pergi ke bathroom dan mandi.

Setelah ia mandi ia pun turun kebawah.

Disana terlihat kekasih paruhbaya sedang menunggu sembari mengobrol ringan di meja makan.

"Ohh.. good evening my queen" sapa riang dan tegas dari ayahnya dan mommynya secara bersamaaan

"Good evening too daddy mommy" balas queen sambil tersenyum cerah.

Daddy dan mommy pun ikut tersenyum cerah menanggapinya, jauh dilubuk hati mereka, mereka bersyukur seridaknya queen mereka kuat dan sabar menunggu abangnya yang sedang koma dibelanda.

Dan semenjak kejadian itu, queen jadi jauh lebih rajin bangun pagi bahkan tanpa dibangunin dulu oleh mommy clara.

"Queen yakin mau lanjutin disini?" Tanya mommynya setelah queen duduk disebelah kiri daddynya, sedangkan sebelah kanan daddynya adalah mommy, CLARA STEFANI ANGGARA.

"Yes mom!" Tegas queen penuh kepastian.

"Kalau kamu yakin mau disini, nanti biar daddy masukin kesekolahnya daddy" ucap daddy cio, atau LUCIO BRAMA ANGGARA.

"dimana?" Tanya queen penasaran.

"Tapi mau gak?" Goda daddy cio.

"Hufft.. iya deh iya" pasrah queen tak ingin memperpanjang.

"Dekat kok! Paling kalau naik motor cuma habisin 15 menit kalau gak macet, itupun kalau kamu ngebut!" Jawab daddynya dan langsung mendapat pelototan dari sang mommy clara.

The Angel Key (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang