Queen bersenandung ria sepanjang perjalanan menuju kekelasnya. Ia terkekeh pelan saat mengingat dirinya yang berhasil berangkat sekolah sendiri atau lebih tepatnya kabur.
Bara terus melarangnya ditambah Ranggi dan yang lainnya terus melarangnya. Padahal Queen sudah berjanji untuk tak terluka lagi pada mereka.
Tapi, mereka tetap keras kepala dan melarang Queen sekolah.
Bukan Queen namanya kalau tak ada rencana cadangan. Queen ingin bertemu dengan Aeris dan yang lainnya.
Mereka pasti sudah mengkhawatirkannya berlebihan.
Queen membuka pintu perlahan, lalu masuk ke dalam kelas yang isinya makhluk penuh kegabutan.
Queen berjalan menuju ke bangkunya tanpa mengindahkan tatapan tajam yang lainnya.
"Selamat pagi" sapa Queen dengan senyum merekah kepada Aeris dkk yang lagi ngumpul dibangku nya.
"Queen lu kemana aja semalam gk sekolah?" Tanya Risya mengecek kening Queen.
"Semalam gue sakit" jawab Queen dan duduk dibangkunya.
"Sakit apa? Kok gk ngasih tau kami" ucap Aeris menatap Queen tajam yang dibalas senyuman manis Queen.
Aeris memeluk lengan kanan Queen erat seolah ia menyalurkan rasa rindu yang terpendam lama, padahal baru gak bertemu sehari yang lalu.
"Ini lengan kiri gue luka kebaret, ngeluarin banyak darah trus gue juga drop karena kecapekan mungkin" jelas Queen menaikkan baju lengan pendek nya sedikit memperlihatkan perban yang masih baru diganti.
"Hmm... Lu tau kalau lu punya anemia bisa-bisanya gak cepet-cepet lu obati" gumam Aeris menurunkan baju lengan kiri Queen lagi.
Walau tak dinaik in pun juga akan terlihat perban nya setengah karena Queen memakai seragam baju pendek.
Seragam sekolah Union School.
"Gue tebak pasti lo kabur" kata Alena menatap Queen tajam.
Queen cengengesan tak jelas seraya mengangguk pelan.
"Benar sekali, gue itu udah sembuh toh yang luka juga cuma lengan gue bukan kaki gue" ucap Queen mengusap pelan lengan kirinya.
Brakk!....
Pintu terbuka keras bersamaan dengan Ranggi yang masuk kelas dengan buru-buru mendatangi bangku Queen.
"Dek arghhhh..... Lo masih sakit kenapa kabur dari markas haa?" Ucap Ranggi mengacak-acak rambutnya kuat.
Ia terlihat frustasi saat tak mendapati Queen dikamarnya. Ia bahkan sempat berteriak keras karena kelalaian anggota nya yang sampai kehilangan Queen.
Memang penjagaan di markas nya tak terlalu ketat karena itu bukan pusat markasnya. Jadi tak banyak benda berharga disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Key (Hiatus)
Teen FictionHello... Ini fiks cerita gue sendiri ya.. Don't plagiatt.. Cobalah kreatif sendiri.. Bagi plagiat.. saya ingatkan kalau lo lupa... "Anda punya otak maka gunakan lah!.." Okay kan👌... Jangan lupa vote, comment and follow me okay..👏👏👍. -_-------_...