12. Doll 2

84 14 2
                                    

Queen, alena, aeris, hanna, risya dan fara mengeratkan rahanganya, sebal, kesal dan amarah menyeliputi mereka, bisa-bisanya bara dan ranggi mengancam mereka.

Π
§
Π

"Kalian!!" Teriak hanna marah,ia berbalik badan sembari berteriak, bahkan wajah hanna yang dari awal putih bersih biasa aja menjadi merah padam karena amarah.

"Takut?" Tanya bara remeh, menatap mereka seolah mengejek.

"Mengibarkan bendera perang ternyata" gumam aeris yang masih didengar alena, queen, hanna, risya dan fara.

"Baru pertama sekolah.. gak usah cari masalah.. gue jadi kesal kayak gini" sahut queen sebal sembari mengerucutkan bibirnya sebal.

"Makanya nurut" balas dafa dingin.

"Nurut??... Lo bukan suami gue, gue juga manusia bukan boneka kalian!" Ucap queen tersenyum cerah tapi, dinadanya terkesan tegas dan riang itu malah membuat kesan seolah membunuh dengan kata dan senyuman dan menandakan kalau ia tak takut oleh aura tajam bara dkk dan abangnya ranggi yang mengarah padanya.

Seisi kantin bahkan merinding dengan perubahan wajah queen yang tersenyum cerah bagaikan malaikat maut bertopeng bidadari

Para inti ludovic, Dark demon dan Calixto tersentak karena kengerian  queen yang membunuh lawannya dengan senyuman dan kata-kata tajam tapi bernada riang sedangkan alena, risya, aeris, fara, dan hanna yang berubah dingin dan aura yang kentara dan saling bertubrukkan.

"Kalian kira kita boneka kalian gitu?" Tanya aeris dingin.

"Dari awal kami udah sabar loh hadapin kalian" ucap hanna dingin.

"Dikelas memang kebanyakan cowok kayak kalian tapi, itu bukan berarti membuat kami goyah dan takut loh.." kata alena dengan bersedekap dada.

"Cukup menjadi sesama iblis untuk bisa berbaur dengan iblis jahanam kayak kalian" balas fara dengan tersenyum remeh menatap kearah calixto dan ludovic.

"Hehehe... Dari awal kalian memang bukan cewek biasa ya.. terutama lo evelina!" Suara dari ketua ludovic mengalihkan atensi semuanya.

"Why??.. want to play with me?"  Tanya queen tersenyum manis kearah ketua ludovic.

"Memang lo kuat? Gue takut saat dipertengahan game, mental lo malah langsung down gimana?" Tanya ketua ludovic itu tersenyum remeh menatap kearah queen tajam.

Suasana kantin kian mencekam dengan aura kepemimpinan dari ketua ludovic, calixto dan Dark Demon.

Ranggi menatap tajam ketua ludovic itu, beraninya dengan queen.

Belum lagi aura nya queen dkk, yang cukup kuat dan mengerikan.

"Hahaha... Gue malah takutnya lo saat diawal permainan malah udah bunuh diri? Kalau gitu kan gak seruu.. lemah!.." balas queen walaupun sembari tersenyum manis tapi, justru itu yang membuat seisi kantin ngeri, manis tapi membunuh dengan senyuman.

"Lo!!...

"Aduh aduh... Bahkan emosinya gak bisa dikontrol... Baru ditarik sedikit aja ternyata udah muncul" potong queen sembari menatap ketua ludovic remeh, ketua ludovic itu bahkan udah berdiri dan bersiap menghampiti queen.

"Temperamen yang buruk!" Celetuk queen lalu berbalik ingin keluar kantin.

"Lihat aja lo!" Sentak ketua ludovic itu.

The Angel Key (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang