"hah hah hah" nafas queen tersengal, ia mencoba berlari dari kejaran pria gila itu.
Π
«§»
ΠQueen merutuki kebodohannya, mau saja ia mencari yang jauh padahal tadi dipinggir jalan dekat rumahnya ada yang jualan martabak mais dan telur.
Ia melihat ada sekumpulan laki-laki yang duduk diwarung yang belakangnya sudah gedung tua.
Ia berharap kalau mereka adalah orang baik dan hanya laki-laki tongkrongan.
Saat ingin menyebrang kearah sisi jalan tempat para laki-laki itu nongkrong.
Rambutnya ditarik kencang oleh roron.
"Arghh!.. "teriak queen kuat mengalihkan atensi para laki-laki yang setia duduk diatas motornya.
"Woyy!!" Teriak salah satu diantara mereka.
'anjinglah!! Masa bodoh sama hide and don't catch, mereka udah berani nyentuh rambut gue' batin queen geram
"Wooyy Lepas---
Bugghh!..
Bughh!!..
Bughh!..
Bughh..
Bugghh!..
Krekk!!..
Tak!!..
"Anjing!! Jangan pernah nyentuh rambut gue dengan tangan kotormu itu anjing!" Geram queen dengan suaranya yang tertahan karena terlalu marah dan kesal.
Dengan perasaan kesal dan jengkel ia merepikan rambutnya yang hampir terlihat acak-acakan.
Beruntung martabaknya terselamatkan karena ia sempat menjatuhkannya agak jauh dari tempat ia menghabisi cecunguk-cecunguk itu.
Sedangkan disisi kanan jalan, beberapa laki-laki itu tampak melongo melihat kejadian live mereka.
"My martabak" celetuk queen membuyarkan lamunan mereka.
Queen mengambil martabaknya, menatap keempat cecunguk itu geram.
Mereka hampir membuat queen melempar martabaknya kesisi kanan jalan.
Queen jongkok tepat didepan wajah rizel yang sudah dipenuhi luka lebam.
Dan disamping rizal ada roron yang sudah terkapar tak berdaya."Hey.. one again, forever don't touch me, if you want to die" desis queen tepat dihadapan rizal yang sudah tak berdaya.
Segerombol lelaki itu datang menghampiri queen yang sudah berdiri.
"Heyy.. are you alright?" Tanya salah satu dari mereka.
"Mbaknya ada yang sakit? Mana?" Tanya yang lainnya.
"Non nya diapain aja? Sama mereka?" Tanya mereka berbondong-bondong.
'shit!! Gue pusing jadinya' batin queen.
"Mmm.. i-itu--- gue gak papa kok" ucap queen.
"Lo di apain sama mereka?" Tanya salah satu mereka, dengan datar.
Sekilas aku mengernyit, dingin banget
"Mmm... Ahh!!... Gini!... Mereka----
'pusing, kenapa semakin lama semakin buram?' batin queen sembari memegang kepalanya yang berkunang-kunang.
Queen oleng, hampir terjatuh. Untung saja ada cowok yang menahannya dari belakang.
Brukk...
Queen menengadahkan kepalanya, melihat siapa yang sudah menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Key (Hiatus)
Teen FictionHello... Ini fiks cerita gue sendiri ya.. Don't plagiatt.. Cobalah kreatif sendiri.. Bagi plagiat.. saya ingatkan kalau lo lupa... "Anda punya otak maka gunakan lah!.." Okay kan👌... Jangan lupa vote, comment and follow me okay..👏👏👍. -_-------_...