Bara kian melajukan mobilnya saat dirasa ada dua mobil asing yang mengikutinya dibelakang.
Ia menajamkan matanya dengan tetap fokus untuk mencari celah agar bisa kabur dari kejaran dua mobil asing tersebut.
Tak urung Bara sedikit khawatir jika Queen mabuk karena saat ini Bara mengendarainya dengan kecepatan penuh.
Ditambah mansion Queen yang tak kunjung ia temukan membuat Bara ragu apa benar ia sudah melewati jalan yang ia ketahui atau tidak.
Tangan kiri Bara mencoba buat meraih handphone di dalam dashboard mobilnya.
Bara mencoba memanjangkan tangannya untuk mengambil handphone dengan tetap fokus untuk menghindari kejaran dua mobil asing tersebut.
Perlahan Bara dapat menggapai handphone nya tetapi hanya bagian ujung. Itu membuat Bara harus menahan berat handphonenya dengan dua jari yang mengapitnya sedikit bergetar.
Tepat saat tikungan Bara menjatuhkan handphone nya tepat diatas perut bawah Queen yang tertutupi jaket Bara.
"Shit!" Bara kembali mencoba buat melenggangkan jarak antara mobilnya dan dua mobil asing tersebut.
Sembari menahan perasaan nya yang berkecamuk mengetahui dimana arah jatuh handphone nya.
"Sorry" gumam Bara pelan lalu dengan cepat meraih handphone nya dan mencoba memencet ikon telephone untuk menelepon seseorang.
Setelah berhasil menemukan nomor kontak si penelepon dengan memecahkan konsentrasi nya pada dua hal sekaligus.
Tiiittt....
Suara panggilan pertama belum diangkat oleh sang telpon.
Kondisinya semakin intens karena saat ini kedua mobil tersebut berhasil mensejajarkan mobil Bara tepat dikanan dan kirinya.
Bara menggeram emosi saat suara panggilan ketiga tetap belum diangkat disaat genting seperti ini.
"Halo" suara berat dan serak tersebut terdengar saat suara panggilan ke empat.
"Tepat dijalan pertigaan Anggrek 5 temui gue secepatnya" kata Bara tanpa basa basi lagi. Ia sudah kepalang kesal karena seseorang diseberang sana lama sekali mengangkat telepon nya.
"Kenapa?" Tanya orang tersebut membuat Bara semakin mencengkram setir mobilnya dan sengaja menekan rem agar kedua mobil asing tersebut tak berhasil menyerempetnya.
Lalu dengan cepat Bara berbelok kearah sebelumnya untuk kabur dari kejaran mobil tersebut. Yaa istilahnya Bara menggocek mereka.
"Ada yang ngincar kami sekarang, adek lo dalam bahaya. Kalau lo mau adek lo selamat, ikuti kata gue. Gue gak mau nunggu lama" Bara langsung memutuskan panggilan tersebut sepihak. Sebenarnya Bara bisa saja menghabiskan semua musuh yang ada dalam dua mobil asing tersebut.
Tapi, Bara gak mau mengambil resiko berat terlebih sekarang ia sedang bersama Queen yang masih tertidur nyenyak tanpa terusik sedikitpun.
Bara melaju kian kencang hingga kedua mobil asing tadi sedikit ketinggalan jauh.
Tak habis pikir Bara menggocek lagi kedua mobil asing tadi hingga ia berjalan ke jalur lurusan dari jalan Anggrek 5.
Dipertigaan terlihat dari arah Utara terkumpul pemuda dari geng nya DARK DEMON.
Diarah Selatan terkumpul pemuda berjaket kulit dengan lambang CALIXTO dengan Bara yang sudah berdiri tepat didepan motornya yang terparkir ditengah antara anggota dan para intinnya.
mereka sudah mengepung dari 2 arah berlawanan. Bara menyeringai lebar mengetahui kini dibelakang kedua mobil mercedes benz s680 guard terdapat 5 mobil BMW yang menutupi jalan di Barat tepat jalan arah Bara datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Angel Key (Hiatus)
Teen FictionHello... Ini fiks cerita gue sendiri ya.. Don't plagiatt.. Cobalah kreatif sendiri.. Bagi plagiat.. saya ingatkan kalau lo lupa... "Anda punya otak maka gunakan lah!.." Okay kan👌... Jangan lupa vote, comment and follow me okay..👏👏👍. -_-------_...