27 VS 17 [TAMAT] proses Revisi

BAB 5 ~ Perasaan yang mulai tumbuh

Pagi ini Yibo tidur dengan nyaman di apartemen milik Wangji tanpa harus mendengar ocehan Xiao Zhan.

Yibo membuka matanya perlahan demi menyesuaikan cahaya matahari yang masuk dan menyapa kornea matanya.

Sebenarnya Yibo penasaran apa yang akan Xiao Zhan lakukan setelah mengetahui kenyataan ini. Membatalkan pernikahannya dengan Wangji? Jika pernikahan ini dibatalkan maka tidak akan ada alasan lagi dia ada di dekat Xiao Zhan. Sungguh Yibo senang menggoda Laoshinya itu.

Yibo duduk dan membuka laci milik Wangji, melihat deretan foto masa kecil Wangji hingga ia tumbuh dewasa. Mata Yibo berhenti ketika menatap foto Wangji dan kedua orang tuanya saling berpelukan. Ada senyum bahagia di sana yang membuat Yibo iri.

Sedari kecil, Yibo hanya merasakan satu kasih sayang, ya! Hanya dari ibu angkatnya. Sungguh ia ingin mengetahui alasan orang tuanya meninggalkan dia di Korea?

Ting

Tong

Bel apartemen Wangji berbunyi ketika Yibo membuka kulkas dan meminum sebotol air mineral.

"Astaga! Pagi-pagi Lao Xiao sudah sangat berisik." Yibo berjalan menuju pintu sembari menggerutu, " Ya ... ya... ya. Pagi-pagi kau su---" Ucapan Yibo menggantung ketika melihat seorang wanita di hadapannya.

"Wangji, apa kau baik-baik saja? Ibu sampai terbang kemari untuk menemuimu." Wanita itu tiba-tiba memeluk Yibo dan mengusap wajah Yibo yang mematung di sana.

Wanita ini ....

"Wangji, tidak bolehkah ibu masuk ke dalam apartemenmu?" Wanita yang Yibo tebak adalah ibu dari Wangji itu masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu sambil melipat kakinya.

Melihat Yibo yang masih berdiri di tempat yang sama lantas membuat sang ibu kemudian menghela napas.

"Baiklah, kau masih marah karena ibu tidak menyetujui pernikahanmu dengan lelaki omega itu? Padahal ibu kemari karena mendapat kabar dari Yang Mi kau mengalami kecelakaan."

'Tunggu! Dia tidak menyetujui pernikahan Laoshi dan Wangji?'

"Apa yang kau lihat darinya sebenarnya Wangji? Ibu sudah memberikanmu wanita yang terbaik. Yang Mi adalah wanita yang paling pantas untukmu." Wanita yang menyandang gelar Nyonya Wang itu melipat kedua tangan di dadanya menatap sang putra dengan penuh kekesalan.

"Lantas apa yang membawa ibu datang kemari?" Yibo menimpali, ia berusaha sebisa mungkin menangkap situasi ini dan beradaptasi dengan keadaan sekarang.

"Ayahmu sedang sakit, tidak maukah kau pulang ke rumah? Sampai kapan kau akan keras kepala memilih guru miskin itu ketimbang keluargamu?"

"Xiao Zhan memang miskin, tapi aku tidak akan melepaskannya. Jadi jika ibu kemari hanya untuk menentangku, maka pergilah sekarang." Yibo sungguh tidak suka Xiao Zhan dihina. Entahlah, kini ia memiliki rasa penasaran mengenai latar belakang Xiao Zhan.