Xiao Zhan berjalan cepat meninggalkan lelaki yang tengah tersungkur di sana.
Ini, kan, ciuman pertamaku. Bagaimana bisa ia dengan entengnya menciumku? Bagaimana bisa bibir yang kujaga hanya untuk Wangji dicuri begitu saja?
Setelah kejadian itu, Xiao Zhan mendiami Yibo. Walau mereka seatap, bahkan untuk ke kamar mandi saja ia menggunakan catatan.
Kesal dengan merajuk ala Laoshinya ini, Yibo akhirnya meremas kertas yang bertuliskan:
[Makanan ada di meja. Aku akan berangkat kerja. Jadi jangan membuat masalah]
"Jika mau bicara, bicaralah padaku! Kau ini lebih tua dariku, tapi kau merajuk seperti anak kecil. Aku bahkan tidak melakukan hal buruk padamu."
Xiao Zhan membuka mulutnya lebar-lebar.
"Apa kau bilang? Tidak melakukan apa-apa? Kau tahu Itu ciuman pertama yang kujaga dengan segenap jiwaku? Lalu sekarang kau mengambilnya dan bilang tidak melakukan apa-apa? Benar-benar berbicara pada anak kecil tidak ada gunanya!" cecar Xiao Zhan dengan emosi yang memuncak.
Yibo membulatkan mulutnya membentuk huruf O ingin sekali ia tertawa ternyata di usianya sudah dewasa itu dia bahkan belum pernah berciuman.
"Sebentar, kau tidak pernah menyentuh tubuh ini? Bahkan berciuman? Apa kau ini sedang bercanda? Mana bisa kau bertunangan dengan pria yang bahkan belum pernah menyentuhmu? Apa dia mencintaimu?" ucap Yibo tidak percaya.
"Bukan urusanmu! Wangji bukan tipe lelaki yang genit. Ia sangat sopan dan menghargai pasangannya. Jadi ... jadi ...." Ucapan Zhan menggantung, mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Yibo, ia kemudian berpikir.
"Aku ingat, waktu itu aku dan Wangji berjanji bertemu. Dia ingin mengatakan sesuatu. Apa jika kita pergi ke tempat kecelakaan itu, jiwa Wangji akan kembali? Benar! Yibo, setelah dari sekolah aku akan menjemputmu. Kita akan pergi ke tempat kalian kecelakaan."
Yibo hanya bergumam malas kemudian merebahkan dirinya di sofa sambil menonton TV kembali.
"Apa tidak ada yang mencariku? Bukankah kau wali kelasku?"
Xiao Zhan kemudian teringat sesuatu, memang benar dengan kondisi mereka sekarang, Yibo memang dinyatakan tidak masuk tanpa keterangan. Tidak ada yang tahu keberadaannya. Hanya saja seseorang melihat motornya berada di lokasi kecelakaan dan sempat membuat heboh kelas sehingga banyak yang menduga Yibo tengah diculik. Ada juga yang mengatakan Yibo juga terlibat kecelakaan itu.
"Benar juga, di sekolah sedang ramai dengan pencarian keberadaanmu."
"Katakan saja aku kembali ke Korea karena urusan keluarga atau katakan aku demam hingga tidak bisa masuk," ujae Yibo memberi ide.
"Hm, benar! Berarti misi kita adalah mencari tubuhmu yang sebenarnya dan mencari jiwa Wangji, 'kan? Kenapa aku seperti menjadi seorang detektif sekarang?" Zhan menghela napas dalam-dalam. Ia sungguh tidak memiliki petunjuk sama sekali.
=======
Saat pelajaran musik selesai, semua siswa berhambur ke luar hingga meninggalkan seorang siswa di sana.
"Gege, hari ini sepulang sekolah aku akan ke apartemenmu, ya. Aku sedang merajuk pada ibu dan ayah karena tidak memberiku uang untuk study tour nanti."
"Tidak bisa! Eh, maksudku kau tidak boleh ke apartemenku jika hanya karena merajuk."
Hampir saja aku keceploasan. Jika sampai ketahuan Yibo tinggal bersamaku, bisa gawat. Ayah dan ibu pasti akan langsung menikahkan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
27 VS 17 [TAMAT] proses Revisi
FanfictionXiao Zhan merupakan guru musik di Lan international musical school yang sudah bertunangan. namun sebuah kecelakaan menimpa tunangannya dan membuat jiwa Lan Wangji , sang tunangan tertukar dengan jiwa seorang remaja bernama Wang Yibo. yang merupakan...