BAB 12 ~ Ingatan Masa lalu part 1

1.4K 221 31
                                    

==== 27 vs 17 ====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==== 27 vs 17 ====

Xiao Zhan terbangun dengan peluh yang membasahi kening. Lagi-lagi ia bermimpi hal yang sama. Dirinya tengah berdiri di tengah kerumunan orang-orang dengan tangan yang dipegang oleh sang ibu.

Omega itu meremas dadanya. Perasaan itu ....

Perasaan hangat yang menjalar dalam hati. Walau samar-samar, Xiao Zhan ingat seseorang tersenyum padanya. Namun, setiap kali dia membuka mata, semua seakan kembali blur dan menghilang begitu saja.

Setelah kejadian di rumah sakit, Yibo tidak datang ke apartemen Zhan, ia bahkan mengabaikan pesan dan telepon darinya.

Zhan mendengus kesal sembari berjalan menuju kamar mandi. Ia mulai mengambil sikat gigi dan mengosoknya perlahan. Ingatannya kembali pada sosok yang beberapa minggu ini selalu mengganggunya. Rasanya setiap saat ingatannya selalu dipenuhi oleh Yibo.

.
.

Yibo terdiam menatap sosok yang ada di hadapannya, sembari menggenggam sebuah buku diary, ia mendengus berat. Setelah ungkapan kekesalannya pada Xiao Zhan, Yibo memang menghindari omega itu sebisa mungkin. Bukan tidak rindu, hanya saja semua yang terjadi padanya kali ini benar-benar berat dan ia tidak siap ditinggalkan semua orang. Jadi lebih baik ia menjauhi Xiao Zhan sebelum dirinya sakit lebih dalam.

Yibo menatap tubuhnya dengan tatapan pilu. "Kenapa kau melakukan ini? Kebahagiaan? Kau pikir aku akan bahagia dengan apa yang kau berikan padaku? Bagaimana bisa aku bahagia jika kau mengambilnya kembali?" gumamnya ketika mengingat pagi tadi, iya merasakan sesuatu yang tidak biasa pada tubuhnya.

Setelah berdebat dengan Xiao Zhan, Yibo pulang ke apartemen Wangji dengan kekesalan yang amat besar, ia membantingkan tubuhnya ke ranjang, rasanya ingin marah, tapi pada siapa?

Yibo kemudian terdiam sejenak, sebelum akhirnya langkah membawanya ke dapur untuk mengambil segelas air, ketika ia hendak minum, kepalanya menjadi pusing seolah-olah kesadarannya ditarik paksa keluar dari tubuhnya dan sepersekian detik ia merasakan jiwanya kembali pada tubuhnya yang berada di kediaman Wang.

Trakk

Yibo menaruh gelas dengan tubuh yang bergetar. Ia sadar dan tahu betul bahwa itu bukan mimpi.

Seketika ketakutan menjalar dalam hati pemuda itu. Pada akhirnya semua akan kembali seperti semula. Apa yang diharapkan Wangji dalam bukunya tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Yibo menatap buku diary Wangji, meraba dua anak kecil di sana yang saling bertautan memberi kekuatan.

'"Ini bukan seperti cerita dongeng yang kau baca, Wangji. Jika dengan bertukar kau pikir bisa merubah semuanya, kau salah. Kehidupanku hanya milikku dan kau tidak bisa menukarnya," gumam Yibo yang kemudian menaruh kembali buku diari itu di tas dan meninggalkan tubuhnya di sana, tanpa menyadari bulir bening jatuh dari sepasang mata yang tengah terbaring di sana.

27 VS 17 [TAMAT] proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang