Bab 9 ~ Cemburu

1.5K 230 41
                                    

==== 27 vs 17 ====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==== 27 vs 17 ====

Pagi ini Yibo bangun dengan perasaan yang lebih baik. Seingatnya semalam ia dibawa pulang oleh Xiao Zhan, tapi ia merasa tidak familiar dengan tempat ini.

Yibo merenung sejenak, ia mengingat kembali kejadian saat Xiao Zhan memeluknya dan ikut menangis demi menenangkan hatinya. Yibo kemudian keluar kamar dan menelisik sekitarnya.

Di mana aku?

"Surprise! Nak Wangji kemari-kemari, ayo kita sarapan dulu." Seorang wanita tiba-tiba datang dan menggandeng Yibo, ia kemudian mendudukkan pemuda itu di meja makan.

"Zhanzhan, apa makanannya sudah siap? Cepatlah, aish anak ini lama sekali! Sayangku, rapaaan dulu, Dylan, bangun cepat!" seru wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu.

Yibo merasa aneh dengan situasi ini. Ia hendak berdiri, tapi wanita itu menahannya.

"Tunggu sebentar nak, Zhanzhan sedang menyiapkan sarapan. Selagi menunggu, ayo makan dumpling buatanku dulu." Wanita itu berbicara dengan penuh semangat sambil memandang wajah tampan Yibo, mukanya berseri-seri seraya mengusap pipi Yibo dan membuat pemuda itu bergidig ngeri.

"Calon menantuku sangat tampan." Yibo tertawa garing mendengar si ibu yang dapat ia tebak merupakan ibu Xiao Zhan ini.

Xiao Zhan datang dengan membawa dua mangkuk besar sup dan telur gulung beserta sayuran segar.

"Makanlah, ini rumah orang tuaku." Xiao Zhan tersenyum pada Yibo sembari mengambilkan alas makan untuknya.

"Hm." Yibo menerima makanan yang telah disiapkan untuknya dan makan perlahan.

"Nak Wangji, makan yang banyak agar kau selalu sehat." Wanita yang menyandang gelar Nyonya Xiao ini menambahkan lauk pauk ke mangkuk Yibo, ia juga menyuapi pemuda itu sampai mulutnya penuh.

Xiao Zhan tersenyum dari dapur melihat Yibo yang kewalahan menghadapi ibunya itu.

Sarapan kali ini terasa berbeda bagi Yibo, ia diperlakukan layaknya seorang raja. Ibu Xiao Zhan sangat menyukai pemuda itu. Ia makan dengan penuh suka cita dalam kehangatan sebuah keluarga. Makanan yang ia makan kali ini adalah makanan sehat yang dimasak sendiri. Bukanlah makanan cepat saji yang biasa ia konsumsi.

Yibo kemudian tersenyum menatap Xiao Zhan yang tengah sibuk mencuci piring di dapur.

Setelah sarapan, Yibo diajak calon ayah mertuanya untuk membuat dumpling.

"Nak Wangji, kau memiliki tenaga yang kuat, ayo bantu aku membuat dumpling." Tuan Xiao mengusap punggung Yibo sembari mendorong pelan pemuda itu menuju dapur tempat ia membuat dumpling.

Apa-apaan ini? Apa aku dimanfaatkan? Lao Xiao, lihat saja nanti!

Yibo memotong daging untuk isian dumpling dengan semangat. Sebenarnya bukan semangat akan senangnya melakukan kegiatan itu, tapi ia ingin segera melabrak laoshinya dan membuat 'pembalasan'.

27 VS 17 [TAMAT] proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang