BAB 14 ~ Ingatan masa lalu part 2

1.4K 207 53
                                    

==== 27 Vs 17 ====

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

==== 27 Vs 17 ====

Happy reading
.
.
.

Beijing, 1 Desember 2009.

Salju pertama turun menyelimuti keramaian kota metropolitan dengan indahnya. Langkah kaki kecil itu menapak kota Beijing untuk pertama kalinya.

Wajah semringah balita itu menatap deretan bangunan di sana dan menghirup udara di tanah kelahirannya.

Beijing ....

"Mama! Ayo kita bertemu ibu! Kau bilang ibu tinggal di Beijing, 'kan?" seru bocah kecil itu dengan menampilkan senyum indahnya.

Li Ying, pengasuh sekaligus ibu angkat Yibo mengusap punggung bocah itu dan tersenyum meski ada sebuah beban terpatri dari wajah senyumnya itu.

"Tentu, tapi ingat jangan nakal, ya, ketika bertemu nanti. Ucapkan salam dan menunduk hormat. Mengerti?" ;I Ying memberi tahu Yibo yang kemudian mendapat anggukan penuh semangat dari bocah kecil itu.

Li Ying menatap ponsel di tangannya. "Harusnya dia sudah datang, kenapa sampai sekarang masih belum terlihat batang hidungnya?" gumamnya sesekali melihat ke kanan dan kiri menunggu orang yang di nanti datang.

Wanita itu menuntun jari-jari mungil Yibo agar tak terlepas dari pengawasannya.

Dddddrt

Li Ying tersenyum ketika melihat sebuah pesan teks masuk, ia segera melihat isi pesan itu dan membacanya dengan saksama.

[Li Ying, maafkan aku. Istriku memaksaku menemaninya dan Wangji keluar. Kau bawalah Yibo bermain dulu. Aku akan menyusul setelah mengantar mereka]

Li Ying menghela napas, begitu bencikah Barbie Tsu pada darah dagingnya? Ia menatap Yibo yang mengaitkan jari-jari mungil itu pada tangannya sembari menghentakkan kaki kecilnya penuh semangat. Ada rasa sedih menjalar dalam hatinya.

"Yibo, ayah dan ibumu sedang sibuk. Ayo kita bermain dulu ke taman bermain sambil menunggu mereka," ajak Li Ying yang segera menggendong Yibo di lengannya.

"Mama, apa ibu dan ayah tidak menyukaiku?" Yibo bertanya dengan rasa penuh keingin tahuan. Bocah kecil yang tidak tahu apa-apa itu menunduk.

"Apa ayah dan ibu tidak menyukaiku?" tanyanya sekali lagi.

Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut kecilnya, Li Ying terhenyak. Anak sekecil ini begitu peka. Ia menggeleng dan mengusap sayang wajah Yibo di sana.

"Siapa yang bilang, hm? Mereka sangat menyayangimu, mereka hanya sedang sibuk, kok." Hibur Li Ying.

"Tapi teman-teman di sekolah bilang padaku jika aku tidak pernah diantar kedua orang tuaku, itu artinya mereka tidak menyayangi dan menyukaiku."

Li Ying mengusap surai Yibo penuh kasih sayang. "Dengarkan Mama baik-baik, kau ini spesial, kau anak yang mandiri. Jadi jika teman-teman mengatakan seperti itu, katakanlah bahwa aku jagoan, aku mandiri tidak seperti kalian yang manja." Li Ying memperagakan dengan suaranya yang dibuat-buat agar membuat Yibo kembali tersenyum.

27 VS 17 [TAMAT] proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang