BAB 7 ~ Rasa cinta

1.4K 237 20
                                    

======= 27 vs 17 =======

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

======= 27 vs 17 =======

"Laoshi, kau boleh pulang. Aku minta maaf karena tadi membentakmu." Yibo membalikkan badannya memunggungi Xiao Zhan.

"Dan untuk perkataanku tadi ... anggap kau tidak pernah mendengarnya karena aku hanya akan menganggapmu seorang guru, tidak lebih."

Seketika suasana menjadi hening.

Xiao Zhan terdiam sesaat, ada sedikit rasa kesal mendengar kata 'tidak lebih' dari mulut Yibo. Namun, pemuda itu juga bingung apa yang ia inginkan dari muridnya ini? Sebuah pengakuan bahwa ia adalah walinya? Sepertinya bukan.

"Aku akan membuatkan sup untukmu. Setelah itu aku akan pulang."

Xiao Zhan tahu, saat ini Yibo hanya ingin menenangkan diri, tapi meninggalkan remaja itu sendiri, ada rasa khawatir menyeruak dalam hatinya.

"Kau pasti sudah tahu, kan, mengenai masa laluku? Aku sangat membenci Wangjimu. Mulai hari ini, sebaiknya kita tidak bertemu lagi. Aku tidak ingin berakhir membencimu juga." Yibo berbicara sembari memejamkan matanya membayangkan bagaimana bahagianya Wangji mendapatkan segalanya. Ya, segalanya. Bahkan orang yang ada di hadapannya sekarang telah ia dapatkan.

"Aku adalah walimu. Jadi aku tidak bisa membiarkanmu sendiri."

"Aku bukan anak kecil dan ini bukan sekolah. Jadi kau tidak berhak mengaturku."

"Yibo, sekarang kau ada di dalam tubuh Wangji, dan Wangji adalah tunanganku. Jadi aku berhak atas dirimu."

"Ah aku lupa, aku masih ada di tubuh orang ini. Hahaha." Suara tawa yang menyakitkan dan pedih itu menggema hingga membuat bulu kuduk Zhan berdiri.

"Entah suka atau tidak suka. Aku akan tetap di sampingmu hingga Wangji kembali." Xiao Zhan akhirnya bersikeras meladeni Yibo.

"Terserah!" Yibo meringsuk sembari menyelimuti seluruh tubuhnya.

Sebenarnya ada rasa bahagia ketika Zhan tahu bahwa cincin Wangji itu memang akan diberikan padanya. Hanya saja, rasanya ada yang berbeda. Rasa kejut dan menggelitik ketika membayangkan Wangji perlahan memudar.

Mungkin saja karena bukan Wangji yang memberikan padanya. Jadi Zhan harus bersabar ketika Wangji kembali, ia akan tanyakan sekali lagi apa yang ingin ia ucapkan dan meminta Wangji sekali lagi untuk menyematkan cincin ini di jarinya.

Zhan yakin suatu hari Wangjinya pasti akan kembali. Saat ini tugasnya hanyalah menunggu, dan memastikan Wangji kembali ke tubuhnya.

Namun, sepintas pemikiran lain mengganjal hatinya. Jika jiwa Wangji sudah kembali, lalu bagaimana dengan Yibo? Apa dia akan menghilang?

Rasa takut mulai menyelimuti hati Xiao Zhan. Ia menatap remaja yang kini memunggunginya itu. Jika jiwa Wangji kembali ? Ke mana akan perginya remaja itu?

27 VS 17 [TAMAT] proses RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang