sorry for typos,
and happy reading!•
Jake memasuki apartemennya dengan lesu, jatuh terduduk lemas di sofa. Raut wajahnya sendu dengan bekas lelehan air mata di kedua pipinya. Dadanya terasa nyeri ketika mengingat apa yang baru saja dia lakukan beberapa saat lalu.
"Sunghoon, aku ingin hubungan kita berakhir."
"Apa?"
"Bukankah semuanya terasa hambar? Kita sudah sangat jarang menghabiskan waktu berdua. Bahkan, aku tahu kau menyukai orang lain."
"Apa yang kau bicarakan?"
"Aku tahu kau menyukai Sunoo."
"Jake—"
"Tidak apa, perasaan memang terkadang bisa berubah. Terimakasih untuk semua, Sunghoon. Dan maaf, aku harus pergi."
Ya, semuanya telah berakhir. Bahkan Sunghoon tidak mengejarnya setelah Jake berpamitan pergi. Menandakan pemuda Park itu menerima keputusan Jake untuk berpisah.
Jake menghela napas, "yang aku lakukan ini sudah benar," gumamnya yakin.
Sekarang Jake harus memulai hidup tanpa sosok Sunghoon bersamanya. Entah bisa atau tidak, Jake akan berusaha untuk melupakan Sunghoon.
•••
Keesokan harinya, Jake kebingungan bagaimana dia harus berangkat kuliah. Dia tidak bisa menyetir mobil karena sang ayah melarangnya. Juga tidak tahu rute bus dan kereta menuju kampusnya.
Karena biasanya Sunghoon yang selalu mengantar-jemput Jake pergi ke kampus. Sekarang tidak ada lagi Sunghoon, Jake harus mulai terbiasa.
Sebenarnya Jake bukan anak manja, hanya saja orang tuanya terlalu protektif. Ia diijinkan tinggal sendiri di apartemen juga dengan alasan bila Sunghoon akan menjaganya.
"Tidak ada pilihan lain, aku harus mulai belajar naik bus sendiri." tekad Jake.
Akhirnya Jake memilih untuk naik bus. Berbekal keberanian untuk bertanya pada orang asing yang ada di bus, Jake berhasil sampai di kampus.
Di perpustakaan, Jake juga harus bersusah payah menarik tangga untuk dapat mengambil buku di rak paling atas. Karena biasanya Sunghoon yang menemaninya sekaligus bertugas mengambilkan buku di tempat yang tinggi.
"Orang jahat mana yang tega meletakkan buku di rak setinggi ini?" gerutu Jake.
Setelah selesai mencari buku di perpustakaan, Jake memutuskan untuk pergi ke cafe. Bunyi lonceng terdengar begitu dia memasuki cafe itu.
"Oh, selamat datang!" sapa Soobin, si pelayan cafe.
"Halo, Soobin hyung." Jake tersenyum ramah.
"Satu hot americano dan satu ice vanilla latte seperti biasanya?" tanya Soobin.
Senyum Jake sedikit luntur, "ah, tidak. Satu ice vanilla latte saja, hyung." ujarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/272428529-288-k468767.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
this is sungjake
Fanfictionlet me tell u about sunghoon and his jake. [ sungjake one-shot story compilation ] warn! • bxb/homo/gay/bl✔ • any mature content✔ • typo(s)✔ written in bahasa © 2021 by aylebee