• first snow •

2.2K 220 22
                                    

sorry for typos,
and happy reading!

Kedua kaki Sunghoon melangkah santai di pinggiran jalan raya. Tidak ada siapa pun selain kendaraan-kendaraan berlalu lalang.

Musim dingin, Sunghoon dapat merasakan dinginnya udara menembus kulitnya. Begitu pula salju yang perlahan mulai turun dari langit. Sunghoon tersenyum ketika melihat area di sekelilingnya diselimuti salju tipis.

Tanpa sadar kedua kaki Sunghoon membawa pemuda itu ke sebuah halte bus. Tidak ada siapa pun, dia hanya berdiri di samping halte. Hingga tiba-tiba netra tajamnya menangkap sosok yang sangat dia kenal berada di sebrang jalan.

"Jake?"

Sunghoon tersenyum senang melihat Jake, kekasihnya. Jake yang berdiri di sebrang jalan pun menoleh, menyadari keberadaan Sunghoon.

"Apa yang kau lakukan di sana?"

Pertanyaan Sunghoon tidak dijawab oleh Jake. Mungkin kekasihnya itu tidak mendengarnya, karena suasana jalan raya yang cukup ramai.

"Jake, kau mendengarku?"

Jake tersenyum, tanpa berkata apapun. Tapi, itu cukup untuk membuat Sunghoon merasa bahagia. Jake tampak sangat manis dengan sweater berwarna merah itu.

Karena tidak tahan untuk menemui sang kekasih, Sunghoon memutuskan akan menyebrang jalan. Tapi sayangnya jalan raya ini sangat ramai. Hingga sebuah truk lewat di depan Sunghoon, lalu tiba-tiba Jake menghilang dari pandangannya.

"Jake? Kau dimana?"

"Jake!"

Kedua kelopak mata Sunghoon langsung terbuka. Ia terbangun dari tidur, menghela napas ketika menyadari tadi hanya mimpi.

Mengusap kasar wajahnya, Sunghoon menatap jam di atas nakasnya yang sudah menunjukkan pukul tujuh. Ia menoleh pada sosok pemuda yang ada di dalam mimpinya tadi. Jake, kekasihnya itu masih terlelap di sampingnya.

"Mau di mimpi atau di dunia nyata, kau sama indahnya, Jake."

Jemari Sunghoon bermain-main di bulu mata lentik Jake. Membuat Jake perlahan terbangun dari tidurnya karena terusik oleh sang kekasih.

"Sunghoon, geli!"

Jake terkikik pelan karena Sunghoon menghujani wajahnya dengan ciuman. Bahkan pemuda berkulit pucat itu sempat menggigit kecil hidungnya.

"Kenapa kau sangat menggemaskan hmm? Bagaimana kalau kau jadi menu sarapanku pagi ini?" Sunghoon menyeringai.

"Jangan macam-macam!"

"Ayolah, dear. Kita sudah mulai libur akhir tahun. Mari lakukan sesuatu yang menyenangkan!"

"Tidak, kau—emphh—"

Belum sempat Jake menyelesaikan ucapannya, Sunghoon sudah lebih dulu membungkam kekasihnya dengan ciuman. Menarik pinggang Jake hingga tubuh keduanya menempel tanpa jarak.

Tanpa melepaskan tautan bibir mereka, Sunghoon bergerak menindih Jake. Meraih lengan Jake supaya mengalung di lehernya. Bibirnya terus melumat bibir Jake tanpa memberi kesempatan pemuda manis itu untuk mengambil nafas.

"Aku sangat mencintaimu, Jake."

"Aku juga mencintaimu, Sunghoon."

Sunghoon terkekeh pelan ketika Jake dengan malu-malu mengakhiri ciuman mereka dengan kecupan ringan. Well, pagi yang indah bagi mereka berdua untuk menyambut musim dingin.

this is sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang