warn!
» italic berarti flashbacksorry for typo,
and happy reading!•
Manik segelap malam itu menatap lurus ke arah segerombolan remaja yang duduk tak jauh darinya. Terdiri dari tiga lelaki dan dua perempuan, mereka tampak begitu akrab seolah sudah berteman sejak lama. Saling mengobrol diiringi suara tawa yang cukup keras hingga menarik atensi beberapa pengunjung lain di cafe ini.
Di antara kelima remaja itu, hanya satu sosok yang sedari tadi diperhatikan oleh Sunghoon. Parasnya manis seperti biasa, tawanya terdengar merdu menenangkan, dan senyumnya masih menjadi candu. Tidak ada yang berubah dari sosok bernama Jake Shim itu. Sosok yang pernah mengisi hati Sunghoon setahun yang lalu.
Atau mungkin masih sampai sekarang.
Sebab Sunghoon masih bisa merasakan debaran itu, walau hanya melihat Jake dari kejauhan.
“Kau takkan pergi meninggalkanku sendiri 'kan? Berjanjilah, Sunghoon.”
Sunghoon tersenyum getir mengingat ucapan Jake padanya waktu itu. Kenapa dulu memintanya berjanji sedangkan dia sendiri yang pergi sekarang?
Ternyata benar, yang paling takut ditinggalkan adalah yang akan meninggalkan.
“Apa yang akan kau lakukan jika kita berpisah?”
“Tidak banyak, hanya hancur.”
Jake tersenyum, memeluk Sunghoon erat. “Kalau begitu kita tidak akan berpisah, karena aku tidak mau melihatmu hancur.”
“Terimakasih, sayang.”
Terimakasih, untuk segala harapan yang mampu membuat bahagia walau hanya sesaat.
Karena pada akhirnya mereka berpisah. Dua tahun menjalin kasih, saling menyayangi, hingga berbagi suka dan duka. Semua terbuang sia-sia, tanpa sisa.
Dan seperti ucapan Sunghoon pada sang terkasih, dirinya kini hancur. Satu tahun dia lewati bersama bayang-bayang Jake yang terus menghantuinya. Apapun yang Sunghoon lakukan pasti teringat pada pemuda bermanik hazel itu.
Kini Sunghoon dan Jake sudah tidak lagi sejalan. Walau sebenarnya Sunghoon masih mengharapkan sebuah keajaiban, dimana Jake kembali padanya dan berbisik kalimat cinta seperti dulu.
Tapi, keajaiban itu tidak mungkin terjadi.
"Ahahaha!"
Dari tempat duduknya, Sunghoon bisa mendengar dengan jelas gelak tawa Jake yang sedang bercanda bersama teman-temannya.
Senyum dan tawa selebar itu, Jake tampak begitu bahagia. Ia bahagia, bahkan ketika tanpa adanya Sunghoon di sisinya.
Jadi, selama ini di sini hanya Sunghoon yang merasakan kehancuran.
“Kenapa kau selalu saja mementingkan teman-temanmu itu hah?!”
“Karena mereka selalu ada untukku sedangkan kau tidak!!”
Sunghoon terkejut, tidak menyangka kalimat itu akan terlontar dari mulut Jake.
“Apa? Aku tidak?” lirihnya.
“Sadarkah kau selama ini hanya mengeluh dan melampiaskan emosi padaku?! Kau marah hanya karena masalah kecil, lalu badmood dan tidak menghiraukan aku!”
“Aku tidak masalah kau mengeluh padaku, bercerita padaku. Tapi tidakkah kau mengerti kalau aku juga lelah mendengar keluhanmu setiap hari setiap saat?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
this is sungjake
Fiksi Penggemarlet me tell u about sunghoon and his jake. [ sungjake one-shot story compilation ] warn! • bxb/homo/gay/bl✔ • any mature content✔ • typo(s)✔ written in bahasa © 2021 by aylebee