• nice to meet u •

1.7K 203 9
                                    

inspired by Titanic (1997)
imagine jake speak bahasa pake aksen bule seperti tokoh ilona di film Rudy Habibie.

cast:
» sunghoon as satya
» jake as jake
» jungwon as juan

sorry for typo,
and happy reading!

Indonesia, 1950

Pagi ini pelabuhan tampak sangat ramai. Orang-orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Mulai dari yang mengantri membeli tiket kapal, berpamitan pada orang terdekat, hingga ada yang sibuk berdagang. Sebab sebuah kapal menuju pulau sebrang hendak berlayar. Sehingga banyak dari mereka yang berlalu lalang di sekitar sana.

Di antara para manusia dengan pakaian khas di jaman itu, seorang pemuda tengah berlarian sambil menenteng tas. Sesekali berseru mengucapkan kata maaf setelah menabrak beberapa dari mereka. Ia hendak menaiki kapal, sehingga terburu-buru untuk membeli tiketnya sebelum kehabisan.

Satya, pemuda itu semakin mempercepat larinya ketika melihat antrian di loket mulai sepi. Ia berpikir mungkin tiketnya sudah habis terjual, tapi dia tetap pergi ke sana.

"Pak, masih sisa tiketnya?" tanya Satya begitu sampai di depan loket, dengan nafas ngos-ngosan.

"Beruntung kamu, nak! Ini yang terakhir." pria paruh baya itu menyerahkan selembar tiket.

Satya tersenyum cerah hingga menampilkan lesung pipinya. Segera mengeluarkan beberapa uang dari saku celananya untuk ditukarkan dengan tiket.

"Ini uangnya, pak! Terimakasih!"

Diraihnya tiket kapal miliknya, lalu berjalan cepat menuju pintu masuk kapal. Bibir tipisnya tersenyum kecil mengamati suasana keramaian di sekitarnya. Dan saat mendongak, manik tajamnya dibuat terpaku pada kapal yang akan dinaikinya. Sangat besar, bahkan itu adalah kapal paling besar yang pernah dilihatnya.

Di tengah kegiatannya mengagumi kapal, seseorang menabrak Satya dari belakang hingga pemuda tampan itu sedikit terdorong.

"Hei, kamu! Minggir! Tuanku mau lewat."

"Ayo, ayo minggir!"

Ternyata tidak hanya satu, beberapa orang berbadan besar memaksa Satya dan orang di sekitarnya untuk menyingkir.

"Ya ampun, memang para bangsawan itu sok berkuasa di sini!"

"Iya, antri sebentar aja gak bisa!"

"Udah, udah. Bagaimana pun juga mereka itu orang kaya, susah dilawan."

Satya mengernyit bingung, tidak sengaja mendengar obrolan beberapa wanita paruh baya di depannya. Dan kebingungannya terbayar saat ada rombongan orang-orang berpakaian rapi nan mahal. Seperti jas, gaun sutra, dan topi-topi khas bangsawan.

Tapi, di antara rombongan bangsawan itu, manik tajam Satya terpaku pada satu orang. Ia tidak bisa melihat wajah orang itu, hanya tampak dari belakang. Surai berwarna cokelat yang tertutup oleh topi baret cream. Entah kenapa, Satya terus memperhatikannya sampai si baret cream itu masuk ke dalam kapal.

•••

Satya akhirnya berhasil antri masuk setelah beberapa menit sempat terhambat oleh rombongan para bangsawan di pintu. Ia dapat tempat duduk di kelas ekonomi.

Selain dapat tempat duduk yang nyaman, Satya juga dapat tempat penyimpanan tas atau barang lainnya. Pemuda itu duduk bersandar sembari memperhatikan daerah sekitarnya. Perlahan tanpa sadar rasa kantuk mulai menyerangnya, membuatnya jatuh tertidur.

this is sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang