sorry for typos,
and happy reading!•
Sunghoon, Jay, dan Heeseung sore ini sibuk latihan di studio sekolah. Mereka bertiga memang membentuk suatu band. Heeseung sebagai vokalis sekaligus gitaris, Jay sebagai basis, dan Sunghoon sebagai drummer. Band yang cukup berbakat untuk ukuran anak seusia mereka.
Mereka memainkan lagu yang ditulis langsung oleh Heeseung. Setelah setengah jam berlatih di ruangan kedap suara itu, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak.
"Jay, kenapa kau tidak pernah membawa Jake untuk melihat kita berlatih?" tanya Heeseung, setelah meneguk air mineralnya.
"Sudah kuajak," Jay mengendik, "tapi Jake anak yang pemalu. Bisa kalian lihat dia tidak memiliki teman selain aku."
"Ah, sayang sekali. Kupikir Jake adalah anak yang menyenangkan. Benar 'kan, Hoon?"
Sunghoon yang sedang sibuk dengan ponselnya hanya mengernyit. "Apa?" responnya cuek.
Heeseung memutar kedua bola matanya malas, "bagaimana bisa kita berteman dengan manusia es seperti dia?" bisiknya pada Jay.
"Aku mendengarnya, sialan."
Jay tertawa kecil, "lain kali aku akan lebih membujuk Jake, kasihan juga dia harus berkencan dengan buku-bukunya sepanjang hari." ujarnya, sedikit bergidik ketika membayangkan dirinya menjadi Jake yang selalu berada di perpustakaan.
Tok! Tok!
Suara ketukan di pintu studio menarik atensi ketiga pemuda tampan itu. Jay memutuskan untuk membukanya, karena posisinya yang paling dekat dengan pintu.
"Oh, halo, Jake!" sapa Jay, begitu melihat Jake yang berdiri di depan pintu studio.
Jake tersenyum kikuk, "a-apa kau masih latihan?" tanyanya pelan, namun cukup didengar oleh Jay dan kedua temannya.
"Ya, kami sedang beristira—"
"Ah, tidak, Jake. Kami sudah selesai, aku harus pulang cepat karena mengantar ibuku ke rumah bibiku." sahut Heeseung.
Satu alis Sunghoon terangkat bingung, "kau tidak mengatakan apapun tadi?"
"Ibuku baru saja mengirim pesan, brengsek." Heeseung mengangkat ponselnya, sedangkan Sunghoon hanya berdecak malas.
Jay kembali menatap Jake, "kami sudah selesai, mau pulang sekarang? Atau mau makan dulu?"
"Makan, boleh?"
Tangan Jay terangkat untuk mengusak gemas surai cokelat Jake. Tidak tahan atas sikap lucu sang sahabat.
"Kau sangat menggemaskan! Tentu saja boleh, kita mampir makan dulu."
Jake tersenyum, diam-diam melirik sosok yang sedang sibuk bermain ponsel itu.
"Aku pergi dulu kalau begitu, teman-teman. Jangan lupa mengunci pintu nanti oke?" pamit Jay, lalu meraih tasnya.
"Hati-hati! Bye, Jake!" seru Heeseung.
Sementara Sunghoon menatap tajam pada sepasang sahabat yang pergi dari studio dengan bergandengan tangan itu.
•••
Jake berjalan santai di koridor sekolah yang sepi karena sekarang sudah lewat jam pulang. Pikirannya kembali mengingat ucapan Jay saat kemarin makan bersama sahabatnya itu.
"Demi Tuhan, Jake! Sampai kapan kau akan terus begini?" Jay membuka obrolan dengan nada frustrasinya.
"Apa maksudmu?"
![](https://img.wattpad.com/cover/272428529-288-k468767.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
this is sungjake
Fanficlet me tell u about sunghoon and his jake. [ sungjake one-shot story compilation ] warn! • bxb/homo/gay/bl✔ • any mature content✔ • typo(s)✔ written in bahasa © 2021 by aylebee