• weaken •

1.8K 187 37
                                    

warn!
» 18+/sex scene

sorry for typo,
and happy reading!

Sinar mentari pagi masuk menembus kain tirai jendela, mengusik sosok pemuda yang tengah tertidur di atas ranjang. Perlahan kedua matanya terbuka, menampakkan manik hazelnya yang sayu nan cantik. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. Sepi, tidak ada seorang pun kecuali dirinya sendiri.

Jake, pemuda bermanik hazel itu bangkit duduk. Menahan selimutnya untuk tetap menutupi tubuh telanjangnya. Dan sedikit meringis saat merasakan nyeri di bagian pantatnya.

Menghela nafas, Jake tersenyum miris mengingat kejadian semalam. Ia memutuskan bangkit berdiri, berjalan tertatih ke kamar mandi. Memaksa untuk berangkat kuliah walau tubuhnya terasa remuk.

•••

Sore ini kelas baru saja selesai, sang dosen telah keluar dari ruangan diikuti beberapa mahasiswa yang segera ingin pulang. Begitu pula Jake, dia sedang membereskan beberapa peralatan tulisnya dan hendak pulang. Namun, seorang gadis tiba-tiba datang menghampirinya.

"Jake? Sudah mau pulang?" tanya gadis itu.

"Ah, Ningning? Iya, aku akan pulang."

"Jangan pulang dulu, ayo ke cafe sebentar!" ajak gadis bernama Ningning itu.

"Tapi—"

"Ayolah, Jake. Aku mengajak Jay juga. Please?"

Jake awalnya berniat langsung pulang supaya bisa segera istirahat. Tapi, tatapan memelas sahabatnya itu membuatnya tidak tega.

"Huft, oke! Ayo ke cafe."

Namun, sepertinya menuruti Ningning berkunjung ke cafe bukanlah keputusan yang benar. Sebab Jake harus menahan rasa sakit ketika melihat seseorang yang dicintainya kini bersama orang lain.

Jake menatap nanar pada tangan mereka yang saling bergandeng tangan mesra. Mereka tampak bahagia, mengulas senyuman manis satu sama lain. Senyum yang bahkan jarang sekali Jake lihat dari orang itu.

"Jake? Kau baik-baik saja?"

Jake terkesiap ketika tiba-tiba tangannya digenggam oleh Jay, salah satu teman dekatnya. Menyadari bahwa tak hanya Jay, tapi juga Ningning yang menatapnya khawatir.

"I-iya? Aku baik-baik saja."

"Kau yakin? Sedari tadi kau hanya diam, tidak seperti biasanya." cemas Ningning.

"Aku baik-baik saja, Ningning. Seriously."

Jay diam-diam mengikuti arah pandang Jake beberapa saat lalu. Pemuda bermarga Park itu mengernyit saat melihat sepasang anak muda yang tadi sempat diperhatikan oleh Jake itu berjalan keluar dari cafe.

"Jake," panggil Jay.

"Ya?"

"Kau mengenal Park Sunghoon dan Shin Yuna?"

•••

Pemuda itu menekan password yang ada di pintu unit apartemen-nya. Lalu melangkah masuk ketika pintu sudah berhasil terbuka. Setelah sampai di ruang tengah, dia menyeringai kecil melihat sosok pemuda lain sedang duduk termenung di sofa.

"Kau sudah tiba duluan rupanya?"

Jake berjengit kaget saat seseorang tiba-tiba merangkul lehernya dari belakang.

"Sunghoon?"

Pemuda yang dipanggil Sunghoon itu melompat dari atas sofa. Mendorong tubuh Jake hingga posisi pemuda bermanik hazel itu terbaring, lalu menindihnya.

this is sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang