20. Selangkah Lebih Maju

409 41 4
                                    

Typo Bertebaran😭😭😭😭






Happy Reading😘😘😘😘








Winter di tinggal sendiri, karena anggota team cheersnya juga sudah pada pulang, Winter terus saja berjalan menuju pintu, saat sudah berhasil melewati pintu, tiba-tiba saja ada sebuah tangan menarik pergelangan tangannya dan membawanya ke ruang ganti baju cowok oleh orang terbut, yang kebetulan seklai ruangan itu berada di samping gedung Basket in door, Orang itu langsung menyandarkan Winter di dinding dan langsung mengungkunya dengan kedua lengannya yang berada di sisi kepala Winter.

Mereka saling tatap, tadinya Winter akan berteriak dan mengahajar orang yang sudah lancang menariknya tadi, tapi setelah tau orangnya, Winter langsung mengurungkan niatnya.

"K-kakak" Ucap Winter.

"Hemmm" Jawab Jake hanya berdehem.

Mereka saling tatap, Jake menatap mata Winter dengan lekat, begitupun dengan Winter, jarak mereka sangat dekat, bahkan gidung mereka berharak 3 cm saja, maju dikit aja langsung ketemu dah tu hidung.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya Jake dengan suara rendahnya.

"M-memang aku k-kenapa kak?" Tanya Winter balik.

"Apa kamu baik-baik saja setelah kejadian kemarin?" Tanya Jake lagi.

"Hemm~~ aki baik-baik saja, kan kakak yang sudah nolongin aku, makasih ya kak" Jawab Winter dengan senyumn cantiknya.

Jake yang melihat itu sudah tidak tahan lagi, Jake memajukan wajahnya secara perlahan sambil menatap mata Winter.

Jake terus saja memajukan wajahnya dan memejamkan matanya.

sedangkan Winter menahan nafas dan meremat sisi roknya untuk melampiaskan kegugupannya, Winter yang mengetahuinya segera menahan dada Jake dengan kedua telapak tangannya.

Dan semua perlakuan Winter berhasil membuat Jake berhenti mendekat, dan mereka saling tatapan lagi, Jake memandang Winter dengan mata sayunya, sedangkan Winter menatap Jake dengan mata memohon, dan Winter segera menggelengkan kepalanya, walaupun pipi Winter memerah, tapi Winter tidak menginginkan ini, Jake yang mengerti pun memejamkan matanya untuk menjernihkan pikirannya.

"Apa yang sudah kulakukan" Rutuk Jake pada dirinya sendiri dalam hatinya.

Setelah pikirannya mulai jernih Jake menghela nafasnya dan membuka matanya menatap mata Winter dengan tulus.

"Maaf" Ucap Jake yang hampir tidak rerdengar, tapi untung saja Winter bisa bisa mendengar ucapan maaf Jake.

Winter yang mendengar kata maaf Jake hanya bisa mengangguk, dia masih shock dengan tindakan yang akan dilakukan Jake tadi, Winter tidak mengerti dengan perlakuan Jake, yang kadang menatap Winter dengan tatapan mengintimidasi, dan sekarang tatapan itu berbeda, sama seperti kejadian kemarin di toilet wanita, tatapan tulus penuh cinta dan kasih sayang.

Jake jadi merasa bersalah, Winter pasti merasa kebingungan karenanya, seharusnya Jake tidak melakukan semua ini, kalau Winter merasa risih bangaimana? Kalau Winter menghindarinya bagaimana?

"Sekali lagi maaf" Ucap Jake lagi.

"Iya kak" Jawab Winter.

Jake mulai menjauhkan jarak mereka, tidak mau sampai membuat Winter merasa risih, Jake harus tahan dulu sebentar, setidaknya butuh 1 tahun 1 bulan lagi Winter berumur 17 tahun, setelahnya bebas mau cium Winter sampe bengkak semua, iya, tahan sebentar lagi.

"ID line mu" Ujar Jake sambil menyodorkan iPhone nya.

"Ha? kenapa kak?" Tanya Winter tidak mengerti maksud dari Jake.

School Life and Love (Jake & Winter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang