24. Membiarkan

355 36 0
                                    

Typo Bertebaran😭😭😭😭










Happy Reading😘😘😘😘








.
.
.
.
.

"Kak, aku ke Kak Karina dulu ya" Celetuk Winter tiba-tiba, dan langsung pergi dari sana.

Jake yang melihat kepergian Winter hanya bisa menahan kekesalannya, dan langsung beralih menatap gadis pengganggu didepannya itu.

"Beraninya kau menggangguku" Ujar Jake dengan suara rendahnya dan juga tatapan mengintimidasinya.

Tanpa basa-basi, Jake langsung pergi dari sana dan mengejar Winter.

.
.
.

Karina terus saja berlari sambil menahan tangisnya, dia tidak peduli dilihat banyak siswa, dia hanya ingin segera mengeluarkan air matanya yang sudah dari tadi ingin keluar, entah sadar atau tidak Karina masuk ke ruang Osis, dia segera menutup pintu itu dan langsung menguncinya, setelah itu Karina terduduk di depan pintu dan air matanya langsung tumpah, Krina memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya diantara lututnya.

"Apa hanya aku saja selama ini yang mempunyai perasaan pada Jay?" Ucap Karina.

"Apa Jay tidak pernah mempunyai perasaan padaku?" Tambahnya lagi.

"Terus apa maksud Jay yang selalu memberikan perhatiannya kepadaku selama ini, bahkan tadi pagi dia masih² baik-baik saja padaku, tadi dia juga masih sempat memegang tanganku, dan juga tersenyum hangat padaku, tapi setelah selesai bertanding basket dia langsung berubah bersikap dingin kepadaku, dan tadi di ruang ganti, dia.. dia... hiks" Karina sudah tidak bisa melanjutkan lagi perkataannya, karena dia sudah tidak tahan, apalagi mengingat kejadian di ruang ganti tadi, Karina masih saja menangis di sana, dan tidak sadar kalau di balik pintu ada seorang laki-laki yang mendengar semua perkataannya.

Sedangkan Jay setelah berhasil keliar dari ruang ganti, dia langsung mengikuti langkah Karina, entah kenapa Jay saat itu merasa kalau langkahnya jadi sangat pelan, padahal dia seorang laki-laki, dan seharusnya dia bisa menggapai Karina yang berlari beberapa meter didepannya, tapi langkah kakinya itu seakan-akan ditahan dan butuh sekuat tenaga untuk melangkahkan kakinya, sampai akhirnya Karina masuk ke dalam ruang Osis dan segera menguncinya, sebenarnya Jay ingin mengetuk pintu itu, akan tetapi Jay urungkan, bahkan tanpa meminta untuk dibukakan pintu itu Jay bisa membukanya sendiri, mendobrak? Jangan bercanda, tentu saja Jay mempinyai kunci cadangannya, masih ingat kan kalau Jay itu ketua Osis?

Iya, Jay urungkan niatnya setelah mendengar perkataan Karina di dalam, entahlah, Jay harus senang atau sedih, dia sebenarnya merasa sangat senang setelah mendengar dengan secara langsung kalau Karina memiliki perasaan padanya, apalagi Karina sendiri yang mengucapkannya.

Tapi, Jay juga merasa sedih, mereka sekarang sedang tidak baik-baik saja, Karina marah pada Jay akibat perbuatan seorang gadis yang Jay tidak kenal, pasti Karina salah faham, dan juga Jay sanhat merasa bersalah setelah mendengar tangisan Karina di dalam.

Jay tidak tau harus menjelaskannya bagaimana, apalagi Karina sudah salah faham, ini akan sulit untuk mengatakannya pada Karina, apalagi Karina sorang gadis yang dingin, walaupun mereka sempat dekat belakangan ini, tapi kan mereka lagi dalam masalah, dan masalah itu tercipta karena Jay, bukan Jay sebenarnya, tapi gadis itu, iya, Yeji nama gadis itu.

Jay jadi takut setelah ini Karina akan menjauhinya, apalagi sampai membencinya, itu tidak boleh terjadi, bahkan Jay baru merencanakan untuk menjadikan Karina pacaranya, tapi, sekarang semuanya jadi kacau akibat ulaj gadis itu, iya si Yeji.

"Maaf" Lirih Jay.

"Maaf sudah membuatmu menangis" Tambahnya lagi.

"Aku sangat mencintaimu, tapi aku tidak yakin kalau hungungan kita akan segera membaik, pasti akan memakan waktu yang lumayan lama, karena aku sudah tau semua sifatmu itu, kamu akan menutup diri dan hatimu kepada seorang pria, karena aku sudah membuatmu merasa dihianati, walaupun itu semua bukan kesalahanku, tapi kamu mana peduli tentang hal itu, kamu akan percaya dengan apa yang kamu lihat, ketimbang apa yang aku jelaskan, jadi untuk saat ini aku akan diam saja sampai kamu berdamai dengan hatimu, dan setelah itu aku akan menjelaskan semuanya, tidak peduli waktunya kapan, aku akan selalu menunggumu, aku harap kamu menjaga hatimu untukku untuk waktu yang cukup lama, tolong jangan berpaling kepada pria lain, sekali lagi maaf, dan terima kasih atas perhatianmu selama ini padaku, aku tidak akan pernah melupakannya, and i love you" Setelah mengatakan itu semua, Jay langsung pergi dari sana, dan langsung pulang ke mansionnya untuk mengistirahatkan tubuhnya, tentu saja hatinya juga.

School Life and Love (Jake & Winter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang