29. Marah & Khawatir

331 32 1
                                    

Typo Bertebaran😭😭😭😭









Happy Reading😘😘😘😘


.
.
.
.
.

Dan setelahnya Jay menjalankan mobilnya dengan satu tangan yang berada di setir mobil dan satu tangannya lagi digenggam Karina.

Selama diperjalanan tidak ada percakapan diantara mereka, Karina yang masih diam saja, dan Jay yang mengerti dengan keadaan Karina sehingga dia memilih untuk diam saja, memberikan ketenangan pada Karina.

Setelah perjalanan setengah jam mobil Jay sampai di pintu gerbang mansion Kim, mereka masih diam saja dan Karina yang masih bentah menggenggam tangan Jay.

Setelah diam beberapa menit akhirnya Karina bersuara.

"T-terima k-kasih" Ucap Karina berterima kasih dengan suara tang terbata, dan masih betah menundukkan kepalanya.

Jay yang mendengar perkataan Karina langsung tersenyum, dan mengusap tangan Karina, dan perbuatan sederhana Jay berhasil menarik perhatian Karina yang langsung mendongakkan kepalanya dan menatap mata Jay.

"Dengar, aku akan sangat membenci diriku sendiri kalau aku tidak berhasil menolongmu tadi" Ucap Jay dengan lembut sambil menatap mata Karina yang bengkak akibat banyak menangis.

"Jadi tolong jangan berterima kasih padaku, karena aku merasa kamu adalah tanggung jawabku" Lanjut Jay, dan Jay mengatakan itu dengan sangat tulus.

"Jay" Lirih Karina.

Karina dengan cepat melepas sabuk pengamannya dan langsung menghambur kedalam pelukan Jay, Karina memelukan Jay dengan begitu erat. Jay awalnya merasa kaget, tapi setelahnya dia membalasa pelukan Karina dengan tak kalah eratnya, Karina kembali menangis saat mengingat kejadian tadi.

"Aku takut sekali tadi" Lirih Karina.

"Sudah, jangan menangis lagi, kamu sudah aman sekarang" Ucap Jay menenangkan Karina kembali sambil menepuk pelan punggung Karina, dan mengusap dengan lembut kepala Karina.

"Aku tidak tau apa yang akan terjadi kalau kamu tidak datang" Ucap Karina lagi yang masih dalam pelukan Jay.

"Selama ada aku didekatmu, kamu akan aman, dan tadi aku minta maaf, kamu pasti merasa ketakutan, aku sudah mengikutimu dari sekolahan tadi, pas aku pergi ke minimarket sebentar dan balik lagi, ternyata kamu sudah tidak ada, aku berpikir mungkin kamu sudah dijemput sama daddy kamu, dan aku berniat pulang, saat aku menjalankan mobilku aku tidak sengaja melihat preman sedang menarik seorang gadis, dan betapa terkejutnya aku pas kamu menolehkan wajahmu, aku sampai ngerem mendadak karena begitu shock, dan aku langsung keluar menghampirimu dan menghajar preman sialan itu" Ucap Jay panjang lebar.

"Karina, sungguh aku akan menyalahkan diriku sendiri kalau sampai terjadi apa-apa sama kamu, aku akan membenci diriku sendiri saat itu juga" Lanjut Jay dengan nada yang serius, dia ikut merasakan sakit saat melihat gadis yang dicintainya hampir dilecehkan.

"Tolong, jangan menangis sepeti ini, ini rasanya sangat menyakitkan" Ucap Jay sambil melepas pelukan mereka, dan mngusap air mata Karina di pipinya dengan sangat lembut.

"Terima kasih, dan ini bukan kesalahanmu" Ucap Karina karena dia sudah tidak tau mau berkata apalagi.

Jay hanya tersenyum mendengar ucapan Karina.

"Hmmm, ya sudah, kamu masuk gih" Kata Jay yang masih betah mengusap pipi Karina dengan lembut.

Jay turun dari mobil terlebih dahulu dan membukakan pintu mobil untuk Karina, saat Karina sudaj turun ada debuah mobil yang mendekati mereka, Karina melihat mobil itu dan langsunb membulatkan matanya saat tau itu adalah mobil daddy nya, Karina langsung melihat kearah Jay dengan tatapan paniknya, Jay yang ditatap seperti itu dia tidak mengerti.

School Life and Love (Jake & Winter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang