Seorang konglomerat berusia 26 tahun hidup sebatang kara. Hal ini disebabkan karena seluruh anggota keluarganya meninggal di sebuah kecelakaan.
Hari itu adalah hari dimana Jimin akan melaksanakan wisuda S2nya. Ayah, ibu, kakak dan kakak iparnya sedang dalam perjalanan menuju gedung wisuda itu.
Naas ditengah perjalanan, mobil yang dikemudikan sang kakak ipar kecelakaan hingga meledak dan menewaskan seisi mobil.
Bisa dibayangkan betapa hancurnya hati seorang Park Jimin saat itu. Hari yang seharusnya menjadi hari membahagiakan justru mendung duka menyelimuti.
Jimin mengantar empat orang yang amat dia cintai itu ke peristirahatan terakhir dengan derai air mata dan luka hati yang sangat dalam.
Tiba-tiba kakinya digelayuti oleh seorang anak lelaki berusia 3 tahun. Dia Kim Jong Hwa, putra sang kakak. Bocah kecil itu menarik celana Jimin sembari merengek untuk dibelikan mainan.
"Uncle... Ayoo kita ke toko mainan... Aku ingin beli mainan baru" Celotehnya
Hati Jimin semakin teriris mendengar sang keponakan merengek. Anak itu tak tahu jika dia kehilangan kedua orangtuanya. Dia masih belum mengerti.
Jimin mensejajarkan tubuhnya dengan anak lelaki itu.
"Jong Hwa ah, kita akan beli mainan nanti sayang... Tunggu sebentar ya.. " Ucap Jimin lembut
Jimin membelai kepala anak itu.
"Ya Tuhan.. Dia masih terlalu kecil untuk mengerti jika dia sekarang kehilangan kedua orangtuanya... Noona... Hyung... Semoga aku bisa merawat Jong Hwa dengan baik.. " Batin Jimin seraya menghapus air mata yang tak henti mengalir dari kedua matanya.
***
Sebulan berlalu. Anak lelaki itu sering kali menanyakan kedua orangtuanya namun Jimin masih belum menemukan cara untuk menjelaskan hingga akhirnya dia mengatakan jika kedua orangtuanya tengah berada di luar negeri.
"Uncle, kapan mama dan papaku akan pulang?? Kenapa mereka lama sekali?? " Tanya Jong Hwa
"Aigoo... Anak pintar kau merindukan ayah dan ibumu?? " Tanya Jimin
Jong Hwa mengangguk dan Jimin memberikan pelukan erat padanya.
"Jika kau merindukan mereka satukan tanganmu seperti ini, pejamkan matamu dan katakan dalam hati jika kau sangat merindukan mereka" Kata Jimin seraya memperagakan apa yang ia ucapkan
"Apa mereka akan segera pulang?? " Tanya bocah itu lagi
Jimin hanya mampu tersenyum misterius tanpa mengiyakan pertanyaan Jong Hwa.
***
Hari ini Jong Hwa berusia 4 tahun. Dia semakin gencar menanyakan dimana orangtuanya. Setiap bertemu Jimin dia selalu menanyakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE-SHOOT BTS PART 1
FanfictionAkan up disini oneshoot fans fiction Bangtan.. Jadi setiap judul berbeda cerita ya.. Tapi mungkin juga ada yang nyambung karena authornya bikin beberapa season..