Aku seorang gadis miskin yang penuh keangkuhan. Namaku Park Yoon Ji. Tapi keangkuhanku bukan tanpa alasan. Aku lahir dan besar di lingkungan yang kental dengan dunia prostitusi. Bahkan orangtuaku meninggal karena penyakit menjijikan yang diakibatkan oleh gaya sexs bebas.
Aku hidup bersama kakakku. Park Jimin. Dia kakak yang tak peduli dengan keberadaanku sebagai adiknya. Dan itu terjadi juga bukan tanpa alasan. Penyebabnya adalah karena ibu meninggal saat melahirkan aku.
Setelah kematian kedua orang tuaku kami diasuh oleh bibi kami yang seorang janda jalang. Walau dia jalang namun dia sangat menyayangi kami. Hingga akhirnya dia juga meninggal karena sebuah kecelakaan mobil.
Kami benar-benar hidup sebatang kara. Bagiku Jimin adalah satu-satunya keluargaku dan seharusnya bagi Jimin aku juga satu-satunya keluarganya. Namun ternyata tak semudah itu. Dia malah semakin membenciku karena berfikir bibi kecelakaan karena bermaksud menjemputku sepulang Study wisata saat SMA.
"Kau benar-benar pembawa sial... " Bentak Jimin malam itu
Sejak saat itu Jimin memutuskan meninggalkan aku sendiri di rumah peninggalan bibi. Entah kemana dia pergi aku tak pernah tahu.
Setelah lulus SMA aku mengadu nasip ke Seoul. Dan kurasa kali ini aku beruntung. Aku dapat pekerjaan sebagai waiters di sebuah club malam. Sebenarnya dunia malam tak menyilaukan bagiku. Karena aku memang tumbuh dan besar dilingkungan seperti itu.
Mentalku sudah bagai mental baja. Namun didikan bibiku membuat aku tak gegabah dalam bertindak. Aku diajarkan menjaga harga diri dan kehormatan walau aku besar dilingkungan pelacuran.
Setelah bekerja disana lebih dari enam bulan aku terkenal dengan sebutan gadis miskin yang angkuh. Aku bisa menampar bahkan membogem pria yang sembarangan menyentuhku.
"Hai Noona.. Kau cantik.. Tapi ku dengar kau sangat dingin dan angkuh.. Mari ku hangatkan" Goda seorang pria
Mataku beralih menatap mata pria mabuk itu.
"Tuan.. Ini memang bar tapi aku bukan gadis yang bisa sembarangan kau sentuh... Apa kau mengerti?? " Teriakku sambil melayangkan sebuah tamparan keras dipipi pria yang berusaha menyentuh pinggang ku itu.
"Aishh... Berani sekali kau menapar tuanku" Protes seorang jalang di sampingnya
"Penjilat... " Lirihku sambil meludah didepan mereka
****
Hari hampir pagi dan kami para pekerja mulai berkemas untuk menutup club. Ada saja gelak tawa diantara kami sambil mengerjakan pekerjaan terakhir kami.
"Aku benar-benar kagum padamu Yoon Ji ah... Kau bisa menjaga dirimu sampai seperti itu" Kata Yoo Seung
"Apa maksudmu" Balasku
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE-SHOOT BTS PART 1
FanficAkan up disini oneshoot fans fiction Bangtan.. Jadi setiap judul berbeda cerita ya.. Tapi mungkin juga ada yang nyambung karena authornya bikin beberapa season..