SECOND CHANCE (Kim Taehyung)

71 4 2
                                    

Kecelakaan besar yang melibatkan dua mobil saat itu meninggalkan bekas luka dalam bagiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kecelakaan besar yang melibatkan dua mobil saat itu meninggalkan bekas luka dalam bagiku. Aku menjadi korban selamat satu-satunya atas peristiwa itu.

Selamat pun rasanya hanya sebuah penyesalan. Aku selalu mengeluh mengapa saat itu aku tak mati saja bersama kedua orang tuaku.

Aku hidup dengan kehilangan kedua orang tuaku dan kedua mataku. Dokter memvonisku buta permanant setelah hasil pemeriksaan menunjukan jika syaraf kedua mataku rusak total kecuali jika ada pendonor yang tipe jaringan dan syarafnya sama denganku.

Hari yang seharusnya menjadi hari bahagiaku karena aku berhasil lulus Perguruan tinggi dengan nilai terbaik justru menjadi awal kehidupan ku yang gelap gulita.

Aku mencoba menerima takdirku dengan lapang dada meski sangat sulit. Hari-hari kujalani dengan penuh perjuangan. Walau aku tak kekurangan suatu apapun karena kekayaan keluargaku namun tetap saja bagiku sangat menyedihkan.

"Jangan khawatir sayang, oppa akan segera menemukan pendonor mata untukmu" Kata Hoseok

"Nee oppa.. Gomawo.. " Lirihku

Aku hidup berdua dengan kakakku satu-satunya. Beruntung aku masih memilikinya. Kakak yang bisa kuandalkan dalam segala hal.

"Andai saja hari itu buket bunga itu tak tertinggal, mungkin kau akan hidup sendiri Hyu Jin ah.. " Batin HoSeok sambil menatap adiknya berjalan menuju kamar dengan tongkatnya.

Kehidupanku benar-benar buruk dan berkali-kali aku mengutuk diriku yang payah ini. Tiga tahun aku menjalani gelapnya duniaku dengan berbagai keadaan yang datang silih berganti.

****

Pagi itu aku meminta ahjussi sopir mengantarku ke taman untuk menghirup udara segar. Seakan sudah biasa aku bisa mengenali taman itu dengan baik.

Aku ingat benar setiap sudut taman itu karena hampir setiap hari Jungkook mengajakku kesana walau hanya sekedar duduk sambil mengobrol semasa kuliah.

Jungkook adalah kekasih yang selalu bersamaku selama tiga tahun terakhir sebelum kecelakaan itu terjadi. Tapi dia menghilang begitu saja setelah aku mengalami kecelakaan dan buta.

Dia adalah patah hati terbesarku setelah kematian kedua orang tuaku.

Angin sore itu berhembus lembut menyibakkan rambutku yang terurai. Membuat poni yang menutupi dahiku terbang dan menampakkan wajahku yang putih bersih bagai susu.

"Hwahh... Aku sangat menyukai ini... " Gumamku

Tiba-tiba aroma parfum yang tak asing bagiku menyeruak bersama hembusan angin menusuk hidungku.

"Harum ini... Membuatku makin membenci pria itu saja... Jungkook ah... Aku membencimu.. Sangat membencimu... " Gumamku

Dan benar saja, tepat dibelakang kursi taman yang kududuki berdiri seorang pria dengan air mata yang tak henti menetes. Jungkook yang kebetulan berada di taman itu melihatku turun dari mobil dan mengikutiku secara diam-diam.

ONE-SHOOT BTS PART 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang