Akan up disini oneshoot fans fiction Bangtan.. Jadi setiap judul berbeda cerita ya.. Tapi mungkin juga ada yang nyambung karena authornya bikin beberapa season..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku seorang gadis miskin yang hidup bersama dua adikku. Diusiaku yang ke 24 tahun aku harus menanggung semua biaya hidup kami bertiga. Ibuku meninggal setelah melahirkan adik kedua ku dan ayahku pergi entah kemana.
Berbagai pekerjaan telah kulakoni demi menyambung hidup. Mulai dari bekerja sebagai pencuci piring di sebuah kedai hingga sebagai tukang setrika di sebuah laundry.
Beban hidupku memang berat namun melihat adik-adikku yang masih sangat membutuhkanku menjadikan aku kuat dan terus berjuang.
Hari ini ayahku datang ke rumah setelah sekian lama tak pernah muncul. Jiwaku yang terluka karena sikapnya selama ini membuatku tak ingin melihatnya.
Dia datang karena saat ini dia tengah sakit parah. Dia ingin kami merawatnya.
Aku memang sudah sangat terluka namun dia tetap ayahku. Dia yang membuatku hidup didunia ini.
Aku setuju merawatnya walau itu hanya akan menambah beban hidupku. Adiku masih sekolah kelas XI dan XII. Tentu saja mereka butuh banyak biaya ditambah dengan kondisi ayah yang membutuhkan perawatan dokter.
Aku menambah pekerjaan sebagai waiters di sebuah bar dan membiarkan tubuhku remuk mencari uang.
Setahun pertama setelah ayah tinggal bersamaku aku bisa bertahan hingga pada suatu hari penyakit ayah kambuh dan membutuhkan banyak biaya rumah sakit.
Aku berjalan gontai dari rumah sakit menuju bar tempat ku bekerja. Aku memutar otak untuk mendapatkan uang yang jumlahnya sangat banyak itu.
Fikiran buruk bermunculan diotakku mulai menjual diri, mencuri dan lainnya. Semua muncul begitu saja karena tekanan hidupku.
"Seo Na kau sudah datang... Ganti pakaianmu dan segera layani pria dimeja 23" Titah temanku
"Nee... " Jawabku datar dan menuju lokerku.
Setelah berganti baju aku segera menuju meja 23. Terlihat beberapa pemuda tampan yang terlihat mereka dari kalangan atas. Mereka memesan beberapa wine mahal dan seorang dari mereka memberikan black cardnya untuk membayar.
Aku segera melayani dan mengembalikan black card itu setelah digunakan untuk membayar.
"Ini tips untukmu.. " Kata pria itu
"Terimakasih tuan.. Jika membutuhkan hal lain panggil saja saya lagi.." Jawabku dan pergi
Tuan-tuan itu tersenyum menggoda dan memandangku dengan lekat. Hal itu membuatku risih.
Beberapa jam kemudian mereka sudah sangat mabuk.
"Nona, kemarilah.. " Teriak seseorang
"Nee Tuan.. " Jawabku dan menghampiri mereka.
"Bawakan lagi wine yang sama 3 botol" Pintanya
"Kau sudah gila Jung.. Kau sudah sangat mabuk.. Lebih baik kita pulang" Sahut Yoongi
