Kepergianmu ini adalah mutlak, yg tak bisa di negosiasi.
Mocca adia bimala
Selamat membaca gess!!
Dengan pandangan kosong, telunjuknya terus menekan huruf w pada keyboard. Hati Mocca berkelana pada Rizal yang tak kunjung ada kabar.
Neni memasuki ruangan Mocca.
"Ka, ini gua baru bikin perencanaan liat deh-" helaan napas kasar mengakhiri ucapanya.
Refleks pandangan Neni mengikuti arah pandang Mocca pada layar laptop dengan lembar word yang berisi 12.000 huruf W disana.
"Mocca!"
Mocca terperangah "eh Nen, sejak kapan lo ada disini" tanyanya polos
"sejak dinosaurus masih dalam cangkang"
"Ha-ha" balas Mocca dengan wajah yang tak tertarik dengan lawakan Neni.
"melamun boleh, tapi liat tuh!" tunjuknya ke arah laptop. "kacau lo ka"
"emang gue lagi kacau, nen" ucapnya frutasi.
"soal Rizal?"
Mocca mengangguk "gimana engga, ini udah tiga hari ngga ada kabar. Rizal tuh ngga pernah kaya gini Nen" mata mocca mulai berkaca kaca.
Neni menaruh berkas yang sedari tadi ia pegang di meja. Lalu menghampiri sahabatnya sambil mengelus lembut bahu Mocca.
"pernikahan lo kapan?"
"H-4"
"Tuh! Mungkin aja rizal lagi lembur buat nyelesain pekerjaanya, biar bisa pulang tepat waktu. Ya ngga?"
"Iya juga ya, kenapa gue ngga kepikiran"
"otak lo ketinggalan kali di laci, makanya jadi ga bisa mikir"
"Nen.." melas mocca yang sedang tidak mood untuk mendengar lawakan Neni.
Neni terkekeh pelan dan pamit untuk balik ke ruanganya.
Drtt drtt drtt
Mocca tersenyum girang melihat nama rizal di layar ponselnya.
"hai sayang!"
"hai mocca, maaf aku jarang ngabarin kamu akhir-akhir ini ya. Soalnya aku harus lembur"
Ternyata tebakan Neni benar.
Mocca tersenyum mengerti "iya, aku tau kok. Tapi kamu jangan lupa istirahat, aku gamau kamu sakit di hari pernikahan kita"
"iya sayang"
Rizal menceritakan banyak hal yang ia lakukan dalam beberapa hari terakhir. Namun Mocca tiba tiba dibuat salah fokus dengan perempuan yang lewat di belakang Rizal.
"zal itu siapa ya?"
Rizal reflek menengok ke belakang.
"itu siapa sayang?" tanya mocca berusaha setenang mungkin.
"eum mocca, nanti aku hubungin lagi ya sayang"
Tutt..
Mocca menaruh ponselnya diatas meja, pikiranya mulai berkelana.
Ia melirik ke jam tangan "kalo di madrid ini udah malam. Tapi, kenapa ada perempuan di apart nya rizal?"
Mocca menghela napas pelan, berusaha menenangkan diri agar tak mengarah pada pikiran negatif yang menganggu. Walau hatinya memang tak bisa dibohongi.
![](https://img.wattpad.com/cover/242298989-288-k84078.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BRIDGE OF NUELA
RomanceMocca Adia Bimala anak dari salah satu konglomerat yang ada di Jakarta. Memiliki karir cemerlang sebagai wakil direktur perusahaan properti termewah se-nusantara. Memiliki kesempurnaan yang akut begitu lah orang lain mencap nya. Keluarga yang begit...