16. Bertemu

10 0 0
                                    

Selalu ada titik yang mempersatukan jika tuhan mengiyakan.

Happy reading!

Gimana dok?"

Tanya mocca pada dokter yang baru keluar dari ruang IGD.

"pasien mengalami patah tulang di tangan kanan, engsel lutut kiri yang bergeser dan lecet di beberapa bagian tubuh"

Mocca bergidik ngilu mendengar penjelasan dokter.

"kalau luka dalam dok?"

"puji tuhan tidak ada"

Mocca menghela napas tenang "boleh saya kunjungi sekarang ngga, dok?"

Dokter tersenyum sambil mengangguk mengiyakan.

Dengan segera mocca menghampiri Bass yang terbaring lemah di brankar rumah sakit.

"kamu lagi-kamu lagi.." sindir bass tanpa menengok sedikit pun ke arah mocca.

Mocca jadi merasa ngga enak udah bikin kekacauan di roomhouse nya dan sekarang harus bikin dia jadi patah tulang.

"tenang aja..semua biaya pengobatan kamu saya yang tanggung, saya juga tadi udah ngomong sama suster disini untuk ngerawat kamu sampai sembuh"

"terus tanggung jawab kamu, dimana?"

Mocca mengernyitkan dahinya, emangnya kata katanya tadi ngga jelas ya. Apa kecelakaan ini juga bikin cowo kampung itu jadi hilang pendengaran. Seketika akalnya memberi tahu sesuatu.

"OH..kamu mau uang juga? Mau berapa? Sebut aja"

Bass menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Kenapa semua orang berduit selalu memudahkan segalanya dengan uang. Bahkan, permintaan maaf pun tak terdengar sama sekali dari bibir wanita anggun itu.

"kalau itu uang yang tanggung jawab, aku maunya kamu!"

"maksudnya gimana sih? Bisa to the point aja ngga"

Mocca begitu frustasi dengan maksud pria itu, kenapa hidupnya selalu menyusahkan. Padahal semua financial di tangguhkan oleh mocca, apa itu semua kurang?

Bass tersenyum licik, perasaan mocca ngga enak sepertinya lelaki ini mencoba untuk ngerjain dia. Mengingat kegaduhan apartemen masih juga belum mereda.

"kamu harus ngerawat aku sampai sembuh dan ngelakuin semua hal yang aku mau"

Ternyata benar dugaanya.

"NGGA! Ngga bisa, saya ini sibuk.. Pokoknya masalah ini udah clear, jadi saya udah ngga ada urusan lagi disini, okay?!"

Mocca beranjak pergi dari hadapan pria itu. Belum langkahnya sampai ke depan pintu, pria itu langsung mengintrupsinya.

"ya..terserah sih kalau emang mau masalah ini jadi panjang.."

Langkah mocca terhenti, ia tau arah pembicaraan cowok kampung itu ke arah mana.

"kayanya kalau lapor polisi karena kelalaian kecelakaan akibat alkohol, pasti jadi panjang sih"

Ini bukan soal takut dengan polisi. Namun, jika polisi itu lihat nama belakang mocca pasti ia akan langsung menghubungi ayahnya-halim bimala dan memberi tau segalanya. orangtua mocca akan sangat khawatir, mengingat ia tidak punya habbit meminum alkohol. Ditambah lagi sandiwara dengan berpura-pura pulih pun akan menjadi berantakan.

Mocca berbalik badan dan segera menghampiri pria itu.

"OKAY FINE"

bass tersenyum menang, akhirnya ia bisa memberi pelajaran pada gadis ini yang dua kali tak pernah tanggung jawab. selalu saja mengkambinghitamkan uang dalam hal ini.

BRIDGE OF NUELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang