"Jika sudah lulus nanti, aku tidak mau bekerja sepertimu" Jimin tidak mau menjadi pembisnis seperti yang ayah dan juga kakaknnya lakukan.
"Kenapa?"
"Membosankan, hyung jarang ada di rumah, bahkan saat hari liburpun hyung masih bekerja.
Brothership
Y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎍🎍🎍 HappyReading🎍🎍🎍
📱📲
"Iya,, aku datang sedikit terlambat"
"...,"
"Ok"
Yoongi menutup telfonnya dan tersenyum saat melihat Jimin yang baru saja turun dari lantai 2 rumahnya.
"pagi hyung"
"Pagi Jim, mau hyung bantu?" Dia mendekati si manis yang sedang kesusahan memakai dasi. Dia hanya diam ketika Yoongi membatunya. Lalu Yoongi mempersilahkan sang Adik duduk untuk sarapan.
🎍🎍🎍
"Jimin-ah,,, nanti hyung tidak bisa menjemputmu, hyung akan menyuruh Namjoon untuk menjemputmu" Yoongi membantu Jimin membuka seatbelt nya lalu mengusak rambut mulus si mungil.
"Tidak apa apa hyung, aku bisa naik bis"
"Kau yakin?"
"Iya, aku sudah biasa naik bis, jadi hyung tidak perlu khawatir"
Yoongi tersenyum getir, dia baru ingat dulu sebelum Jimin di antar jemput anak itu selalu pulanh sendiri tanpa ada yang menjemput.
Jimin turun dari mobil dan melambaikan tangannya pada Yoongi.
🎍🎍🎍
Sore ini langit mulai menghitam tanda akan turun hujan, Jimin berlari ke halte bus, takut jika hujan akan segera turun. Dan benar, baru saja dia sampai di halte, hujan turun sangat deras.
10 menit berlalu, akhirnya bis yang di tunggu datang.Dia turun di halte bis yang tak jauh dari rumahnya, anak itu tidak membawa payung, seragam juga tas nya semua basah, sepertinya nanti dia tidak akan menolak tawaran sang kakak lagi.
Sampai di persimpangan, tiba tiba seseorang menarik tangannya dengan kasar, karena hujan masih deras, dia tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu, tubuhnya di tarik dan di bawa masuk ke dalam mobil, tas yang ia gunakan untuk melindungi kepalanya dari hujan kini sudah tergeletak di atas aspal. Jimin memberontak tapi tenaganya tidak sebanding, orang itu menutup wajah Jimin dengan kain hitam.
"Kau siapa? Yak,,, lepaskan aku!" Tubuh Jimin di kunci, dia tidak bisa bergerak sedikitpun.
"Diamlah, jika kau masih ingin selamat!" Orang itu berbisik, sepertinya Jimin pernah mendengar suara ini. dia tetap berusaha untuk bergerak berharap agar bisa lepas dari dekapan orang tak di kenalnya.
