🎍🎍🎍Happy_Reading🎍🎍🎍
🎍🎍🎍
Malam yang sunyi, hembusan angin dingin menerpa wajah,deburan ombak terdengar seperti alunan musik yang di mainkan oleh pemusik profesional, lampu lampu hias berbaris rapi menggantung, Sangat indah suasana malam hari di busan.
Tempat kelahiran pria yang kini duduk di kursi rotan, mata kecilnya terus memandang sendu lautan indah busan, bukankah seharusnya ia menikmati keindahan alam di malam hari.
Suara getaran dari headphone terdengar, tangan putihnya segera mengangkat telpon dari Jimin."Eoh Jimin-ah, kenapa?"
[" hyung yang kenapa, Pergi ke busan tidak memberitahuku, tidak menjemputku malah menyuruh Namjoon hyung menjemputku dari rumah sakit. Menyebalkan sekali"]
Mendengar nada marah Jimin, Yoongi sedikit menjauhkan headphone nya dari telinga."Maaf, hyung buru buru jadi tidak memberitahumu"
["Kau selalu saja seperti itu, seberapa pentingnya pekerjaan itu hyung" ]Yoongi menarik nafasnya pelan, dia harus sabar mengahadapi Jimin yang cepat sekali marah bahkan tanpa sebab yang pasti.
"Jimin dengar, Hyung di sini tidak akan lama, setelah selesai hyung pasti akan cepat pulang"
["bohong,, hyung akan seperti dulu lagi kan? Lebih mementingkan pekerjaan dari pada aku, aku membencimu"] Yoongi mengerti mengapa Jimin seperti ini saat dirinya pergi jauh tanpa memberitahu terlabih dahulu, Dulu Jimin sering di teror oleh seseorang saat sendiri di rumah membuat anak itu sedikit trauma.
"Bukan seperti itu, jangan mengambil kesimpulan sendiri. Hyung hanya sedang banyak pekerjaan dan hatus cepat di selesaikan. Kau mengerti?"
Terdengar deru nafas yang memburu dari sebrang telpon.
"Jimin-ah kau tidak apa-apa?" Dia mendengar suara Namjoon sedang memanggil nama Jimin di sana, Yoongi mengusak rambutnya kasar dia panik tidak ada jawaban dari Jimin maupun Namjoon.
"Jimin-ah...?"
"Jimin?..... Yaishhhhhh...."
Hampir saja Yoongi membanting headphonya, dia kesal campur panik.
"....Jimin kau mendengarku?"Yoongi sedang banyak masalah dengan kantornya dan sekarang Jimin membuatnya khawatir. Dia tidak tahu bagaimana keadaan Jimin sekarang, tidak tau harus melakukan apa, otak pintar nya seketika buntu.
Suara Namjoon sudah tidak terdengar lagi, sambungan telpon sudah terputus.
Yoongi mencoba menghubungi kembali namun hanya suara operator yang menjawab.
Padahal hanya dua hari dia meninggalkan Jimin, sebelum dirinya pergi sepertinya keadaan Jimin baik baik saja.
Headphone di tangannya bergetar, tertera nama Namjoon di sana."Namjoon apa yang terjadi?"
[" maaf membuatmu khawatir hyung, semenjak kau pergi ke busan Jimin terus menanyakanmu. Dia marah karena kau tidak memberitahunya, Jimin tadi kambuh tapi sekarang sudah lebih baik"]
KAMU SEDANG MEMBACA
best brother (YoonMin)
Acak"Jika sudah lulus nanti, aku tidak mau bekerja sepertimu" Jimin tidak mau menjadi pembisnis seperti yang ayah dan juga kakaknnya lakukan. "Kenapa?" "Membosankan, hyung jarang ada di rumah, bahkan saat hari liburpun hyung masih bekerja. Brothership Y...