Datang lagi?

1.2K 93 5
                                    

               🎍🎍🎍Happy_Reading🎍🎍🎍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎍🎍🎍Happy_Reading🎍🎍🎍














🎍🎍🎍

Setelah meeting selesai, malam ini Yoongi langsung bergegas menyiapkan barang barang. Dia akan pulang, sebenarnya masih ada pekerjaan besok pagi, akan tetapi fikirannya tidak tenang, Nama Jimin terus berputar di kepalanya. walaupun ada Namjoon yang menjaga, bukan tidak percaya pada Namjoon hanya saja dia harus memastikan sendiri bagaimana keadaan Jimin sekarang.
Sudah masuk waktu tengah malam, Yoongi menambah kecepatan pada mobilnya, mungkin karena jalanan sepi tidak banyak kendaran yang melintas membuatnya lebih bebas berkendara. Matanya mulai mengantuk tidak ada yang bisa membantunya terjaga seperti kopi misalnya. Harusnya tadi dia menyiapkan itu semua, salahkan saja hatinya yang terlalu khawatir memikirkan Jimin. Padahal Namjoon bilang Jimin baik baik saja, tapi entah mengapa perasaannya tidak tenang.
.
.
.
.

Setelah lama di perjalanan ahirnya Yoongi sampai pada tujuan dengan selamat, sudah ada Namjoon yang menyambutnya di ambang pintu utama, pria jangkung itu menghampirinya,

"Mendadak sekali, aku khawatir terjadi sesuatu di perjalanmu hyung"
Yoongi hanya tersenyum lalu meletakan barang di ruang tamu di bantu Namjoon juga di belakangnya.
"Terima kasih" ujar Yoongi dan langsung duduk.

"Bukankah masih ada satu hari lagi hyung?" Namjoon memberi satu gelas air putih pada atasannya dan langsung di terima oleh Yoongi.

"Ya, seharusnya begitu tapi aku tidak bisa tenang di sana, aku terus memikirkan Jimin"

"Aku sudah bilang Jimin baik baik saja"

Yoongi bangkit lalu menepuk pundak teman sekaligus sekretas pribadinya.
"Terima kasih sudah menjaga Jimin, aku kekamar dulu. Kau juga kembali kekamarmu. Maaf mengganggu"
.
.
.
.
Suasana kamar Jimin sangat gelap hanya ada sedikit cahaya dari lampu tidur kecil di atas nakas, Yoongi melihat Jimin tidur dengan selimut yang hanya menutupi kakinya saja. Dia tersenyum lega melihat Jimin baik baik saja. Yoongi mengatur suhu di ruangan agar tidak terlalu dingin, tangannya membenarkan letak selimut lalu mengelus rambut halus Jimin, namun senyumnya luntur saat menatap dada Jimin yang ahir ahir ini membuat adiknya sengsara. Tangan putih yang tadi mengelus rambut halus sang adik perlahan turun dan berhenti di dada Jimin, mengelusnya lembut sesekali menepuk- nepuk pelan.
"Jiminie maaf hyung selalu meninggalkanmu. Kau harus cepat sembuh, aku akan mencari pendonor untukmu apapun yang terjadi hyung akan melakukan yang terbaik untumu" air matanya menetes mengenai pipi Jimin membuat anak itu mengernyitkan dahinya karena terganggu. Dengan cepat Yoongi langsung mengapus air matanya yang mengalir di pipi Jimin dengan ibu jarinya.
"Maaf mengganggu tidurmu,,,," matanya melirik jam beker di atas nakas, sudah sangat malam bahkan bisa di sebut sudah pagi mungkin.
Saat dirinya akan melangkah, suara Jimin tiba tiba terdengar parau.
"Hyuuung" Yoongi kembali duduk dan membisikan kata- kata penenang di telinga Jimin.
"Ssssst,,, tidur lagi! masih malam, maaf sudah menganggumu saeng" Jimin menggerakan kepalanya kekanan dan ke kiri, alisnya bertautan, bibirnya terus memanggil Yoongi.
"Hyuuung" perlahan mata kecil Jimin terbuka, dia merasakan kehadiran seseorang di samping kanannya. Matanya menyipit memastikan siapa orang itu.
"Hyung membangunkanmu yah?" Jimin terkejut mendengar suara Yoongi, baru saja dia bermimpi tentang sang kakak sekarang Yoongi ada di hadapannya.
"Hyung, apakah aku masih bermimpi?"
"Tidak, hyung memang sudah pulang. Jadi tadi kau hanya bermimpi?" Jimin mengangguk sambil mengucek mata,sepertinya anak manis itu masih mengantuk. Mata kecilnya sayu tapi dia memaksa untuk tetap membuka mata.
Yoongi tertawa gemas melihat wajah mengantuk Jimin,
"Masih malam, kau boleh tidur lagi" Jimin kembali tidur saat merasakan usapan halus di keningnya.
Yoongi membaringkan tubuhnya di samping Jimin lalu terlelap menyusul ke alam mimpi sang adik.
.
.
.

best brother (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang