Bangunlah!!!

1.4K 95 1
                                    

              🎍🎍🎍Happy_Reading🎍🎍🎍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              🎍🎍🎍Happy_Reading🎍🎍🎍










🎍🎍🎍

              Baru saja mendengar berita tentang Kim Hyun Sung yang kabur dari penjara, kini Yoongi di buat gundah oleh Jimin yang menelpon dan terdengar tidak baik baik saja, tanpa menunggu apapun lagi dirinya langsung mengendarai mobil hitam miliknya ke sekolah.
.
.
.


            Yoongi segera berlari ke toilet saat salah satu siswa memberitahunya bahwa Jimin berada di sana, dia terhenti sejenak melihat keadaan Jimin tergeletak di lantai bersih toilet.
"Jimin" gumamnya lalu mengahampiri tubuh kecil di depannya. Tangannya bisa merasakan dingin
tubuh Jimin, heandphone yang tadi di gunakan untuk menghubunginya masih berada di genggaman sang pemilik.
Siswa yang tadi mengantarnya ikut membantu mengangkat Jimin ke dalam mobil.
.
.
.

              Mata Yoongi terpejam memikirkan seseorang yang ada di dalam ruang ICU, adiknya di sana. Bayang bayang wajah pucat Jimin belum hilang dari memori otaknya.
bagaimana jika Jimin tidak tertolong, bagaimana jika Jimin meninggalkannya sendirian, bagaimana jika Jimin.......
banyak sekali kata 'bagaimana' dalam benaknya, mata sipitnya terbuka saat mengingat pertama kali masuk ke toilet, dia melihat Taehyung berdiri ketakuan di depan wastafell. gelagatnya sangat aneh, bukankah Taehyung teman Jimin, lalu kenapa dia tidak menolong temannya yang pingsan saat itu? Lalu mengapa tubuhnya bergetar saat Yoongi datang? Banyak sekali pertanyaan dalam otaknya saat ini.

.
.
.
.
.
Yoongi memajukan kursinya sedikit agar lebih dekat dengan meja milik dokter, dia menatap lekat wajah dokter yang selama ini menangani Jimin.
"Kami belum sepenuhnya melakukan test pada Jimin, tapi dari halis test sementara Jimin kembali keracunan zat merkuri membuatnya muntah dan sesak nafas. Kami akan selalu memantau keadaan pasien setiap 1 jam sekali, jika kondisinya membaik Jimin akan segera di pindahkan ke ruang rawat yang sudah di sediakan"
Apa lagi ini? Begitulah pertanyaan Yoongi dalam hatinya saat mendengar pernyataan dokter, dia merasa sudah menjaga Jimin dengan baik namun ternyata tidak, dia salah. Dia belum bisa menjaga Jimin dengan baik.
.
.

            Yoongi masuk ke ruangICU dengan menggunakan baju khusus , di sana dia melihat Jimin tidur dengan nyaman. Namun wajah tampan sang adik kini tertutup oleh masker oksigen membuat ketampanannya terlihat tidak sempurana. Dia menarik nafas dalam dalam lalu menghebuskannya berat, mencoba tetap kuat walau hatinya mulai hancur.
Air matnya mengalir namun langsung ia usap dengan kasar, dia tidak bisa menerima kemungkinan buruk yang akan terjadi pada Jimin, dia belum siap. Langkahnya terhenti di samping ranjang Jimin, di tatapnya lembut wajah hingga kaki yang tertutup selimut tersebut. Memijitnya sejenak lalu menggenggam kuat jari jari Jimin,menyalurkan kehangatan juga kekuatan pada sang adik.
"Jimin-ah....." bibirnya bergetar, tidak sanggup berkata kata lagi, dia menarik nafas sebentar untuk menetralkan detak jantungnya.
"..... kenapa lagi dengan dirimu? Hmmm...." Yoongi mengigit bibir bawahnya lalu meneruskan kata kata yang tercekat dalam rongga dadanya.
"..... suka sekali membuatku khawatir, apakah selama ini aku belum bisa menjagamu dengan baik? Apakah aku terlalu sibuk bekerja hingga melupakan mu?. Kenapa kau diam saja, kau mau menjadi adik durhaka kerena tidak menjawab pertanyaanku?"Entah sadar atau tidak,Yoongi mengguncang lengan Jimin, sesekali dia memukul lengan sang adik sambil terus terisak. Jika terus seperti ini bukan tidak mungkin jika dirinya akan menjadi gila. Jimin satu satunya keluarga yang ia punya, yoongi sangat menyayangi sang adik walaupun dulu dia sering meninggalkan Jimin karena harus bekerja, tapi itu semua untuk Jimin, tidak ada lagi.
"....apa yang harus aku lakukan?...." Dia mengusap kepala Jimin, Air matanya semakin deras mengalir di pipi putihnya.

best brother (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang