"Jika sudah lulus nanti, aku tidak mau bekerja sepertimu" Jimin tidak mau menjadi pembisnis seperti yang ayah dan juga kakaknnya lakukan.
"Kenapa?"
"Membosankan, hyung jarang ada di rumah, bahkan saat hari liburpun hyung masih bekerja.
Brothership
Y...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎍🎍🎍Happy_Reading🎍🎍🎍
🎍🎍🎍
Taehyung membuka mata ketika merasakan seluruh tubuhnya sakit luar biasa, ringisan kecil keluar dari bibirnya saat luka di kepalanya berdenyut. dia melihat ke seluruh penjuru ruangan yang menurutnya asing. Wajahnya tampak kebingungan dengan suasa yang menurutnya horor ini, bukankah sang Ayah sudah menembaknya? Lalu kenapa dirinya justru berada di tempat seperti ini,Fikir nya. "Kau masih hidup" mendengar suara seorang laki-laki, Taehyung segera menoleh ke arah suara tersebut. Di sana terlihat pria berpakaian serba hitam duduk di bangku kayu sambil menyilangkan kaki. "Kau siapa?" Tanyanya bingung lalu mundur beberapa langkah ketika pria asing itu mulai mendekat. "Aku yang melenyamatkanmu dari Kim Hyun Sung, kau tidak mau mengucapkan sesuatu padaku?" Taehyung menggeleng takut, dia tidak tau apa yang akan di lakukan pria itu setelah ini. "Tidak apa- apa. Duduklah!" Dengan rasa ragu Taehyung duduk di salah satu bangku kayu yang lengkap dengan meja bulat di sana. Matanya melirik gerak gerik si pria misterius tersebut.
"Manusia akan gila jika di hadapkan dengan dua pilihan,,," Taehyung menautkan alisnya bingung. "... hidup atau mati, hitam atau putih, keluarga atau Teman. Jika kau bisa memilih, mana yang akan kau pilih?" Taehyung masih bingung apa yang di bicarakan pria tersebut, dia tidak langsung menjawab melainkan memainkan jemarinya untuk mengetuk meja. "Kau akan mendapat kebahagiaan jika pilihanmu tepat, tapi sebaliknya, kau akan mendapat masalah baru jika pilihanmu itu tidak tepat. Keluarga atau teman? Mana yang akan kau pilih?" Pria tersebut terkekeh melihat respon Taehyung yang terkejut. "T-teman" Jawab Taehyung gugup. "Benarkah? Mengapa?" Taehyung menyipitkan matanya mendengar pertanyaan pria tersebut. " lalu Mengapa kau melukai temanmu sendiri....?"
BRAK!!!
Taehyung terkejut saat pria itu menggembrak meja dengan kuat, pria itu tiba-tiba marah padanya tanpa sebab yang jelas. ".....Apakah dia berbuat kesalahan yang sangat besar sehingga kau ingin membunuhnya?" Taehyung mendongak melihat pria tersebut berdiri dan melangkah mendekatinya dengan raut wajah serius terlihat dari tatapan mata tajam di balik kacamata Hitamnya. Nafas Taehyung tercekat saat melihat pria tersebut membuka topi hitam, kacamata hitam juga masker hitam yang di kenakan lalu membuangnya ke sembarang arah. "Yoongi hyung?"
🎍🎍🎍
Beberapa komik berserakan di lantai juga kasur putih Jimin, pria mungil itu membolak balikan komik remaja yang ia pegang dengan ekspresi kesal. Suasana hatinya sedang tidak baik namun tidak ada satupun komik yang bisa membantu meringankan kekesalannya, dia melempar komik kersebut ke sembarang arah lalu berjalan keluar kamar, ada beberapa penjaga di rumah megah tersebut yang menemaninya,Sedikit berlebihan menurut Jimin, tapi dia tidak memperdulikan itu. Saat akan membuka pintu utama, salah seorang dari penjaga mencegahnya dan mendapat tatapan bingung dari Jimin.
