Ardian masih menenangkan Clarissa yang menangis di pelukannya. Ia tau bahwa kekasihnya saat ini sedang dibakar oleh api cemburu pada sekertarisnya.
"Udah sayang berhenti nangisnya."
Ica menggelengkan kepalanya, bersamaan dengan pelukannya yang semakin erat, hingga membuat Ardian terkekeh.
"Kamu peluk aku kenceng banget, padahal aku gak akan kemana-mana."
Ardi mengusap surai hitam milik gadisnya, kemudian menciumnya sesekali dan menyandarkan kepalanya pada kepala Clarissa.
"Babe..."
Panggil Ica di sela isakannya.
"Kenapa yang?
"Aku takut apa yang pernah aku tonton di film, di drakor, atau apa yang aku baca di novel jadi kenyataan babe! Aku gamau kamu di rebut sama sekertaris kamu, aku gamau!"
Ardian tertawa mendengar jawaban Ica yang menurutnya terlalu berlebihan.
"Ya ampun engga sayang, gak akan gitu. Udah deh kamu berhenti nangisnya, sekarang kita keluar yuk jalan-jalan. Aku dapet rekomendasi cafe bagus di daerah Braga, udah yang gausah di pikirin."
Ardian mencoba melepaskan pelukan Clarissa yang mesih melilit tubuhnya erat.
"Selama dia masih kerja sama kamu gimana aku gak mikir! Pasti aku kepikiran kamu terus! Aku takut kehilangan kamu lagi Ardian."
Ardi menganggukan kepalanya ketika mendengar jawaban Clarissa.
"Aku juga gak mau kehilangan kamu Ca." Pria itu menghela napasnya. Kemudian melanjutkan lagi ucapannya.
"Yaudah sekarang aku tanya, kamu maunya gimana?"
Ica menatap mata elang Ardian dengan lekat.
"Aku mau kamu ganti sekertaris, pokoknya jangan dia, gaboleh cewek! Kamu tau kan kamu ini ganteng! Cewe mana yang gak akan baper kalo kerja sama kamu!"
Jawaban Clarissa membuat Ardian bingung seketika, di satu sisi ia ingin tertawa, tapi di sisi lain Ardi baru saja akan menjawab dengan serius.
"Aku tau kok aku ganteng yang."
Ardian mengusap pucuk kepala Ica dengan gemas.
"Oke, sesuai permintaan kamu, aku bakal urus pengganti Namira sepulang dari Bandung. Pokoknya apapun aku lakuin buat cewekku yang paling aku sayang."
Perkataan Ardian sukses membuat tangis dan isakan yang sebelumnya memekakkan telinganya terhenti begitu saja. Terganti dengan senyuman manis milik gadis kesayangannya yang selalu membuat candu baginya.
"Thankyou.." bisik Clarissa pada Ardian. Kemudian kembali memeluknya erat.
Terlepas dari kejadian yang membuat Clarissa menangis dan sempat mengambek pada Ardian siang tadi.
Kini kedua couple goals itu terlihat sedang menikmati kencan mereka di salah satu cafe terkenal di daerah Braga. Ardian dan Clarissa tidak hanya berdua saja saat ini. Tetapi mereka kedatangan tamu sepesial yang merupakan sahabat Ardian yang berasal dari Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayang Babe!
Teen FictionKalian harus tau gimana gue chat sama cowok gue! dia ngeselin tapi ngangenin -Clarissa Diandra. Cewe gue cantik, i love you -Ardian Nicholas. Perjalanan cinta Ardian dan Clarissa beserta isi pesan teks keduanya yang penuh dengan keuwuan. Dimulai dar...