Empat

446 28 0
                                    

"Sesil..." Teriak Afya, memanggil Sesil yang sedang duduk di pinggir lapangan. Dia menunggu Gavin yang sedang bermain basket bersama Edwin, di lapangan markas.

Markas ini tempat Arghi dan teman-teman nya biasa berkumpul.

"Afya ngapain disini?" Tanya Sesil.
Saat melihat Afya.

"Ya mau nyamperin do'i nya Afya lah..." Ujar Afya dengan cengengesan.

Sesil hampir saja lupa kalau Arghi kan juga ada disini.

"OOO iya, ya udah sana Arghi ada di dalam.."

"Afya ke dalam dulu ya..." Pamit Afya.

"Iya..." Jawab Sesil.

Afya berjalan masuk, dengan bersenandung kecil. Dia melihat rantang yang ada di tangannya.

"Arghi pasti suka.." ucapnya senang.

Tadi dia masak nasi goreng buat Arghi.

"Arghi..." Panggilnya. Saat melihat Arghi yang sedang asik main PS.

"Hmm" saut Arghi singkat, tanpa melihat ke arah Afya.

"Lihat Afya bawa apa?" Ucap Afya.

"Ya mana gue tau lah, kan Lo yang bawa" jawab Arghi.

"Hehehe, iya sih..." Ujar Afya dengan cengengesan.

""Afya bawa nasi goreng spesial, bukan pakek telor. Tapi pakek cinta.." ujar Afya dengan mendekat kan wajahnya ke telinga Arghi, seolah berbisik.

"CK, jauhan dikit..." Ujar Arghi dengan mendorong pelan wajah Afya.

"Ya udah ayo makan, ini Afya yang masak loh..." Ujar Afya girang.

"Paling juga di bantu ibu Lo" ujar Arghi, kini dia sudah berhenti main PS, dia melihat ke arah Afya yang sedang sibuk membuka rantang.

"Nggak kok.." bantah Afya.

"Oh ya" jawab Arghi masih tak percaya.

"Nggak salah lagi maksudnya hehe.." ujar Afya.

"Tapi tadi Afya yang ngaduk sampai rata" ujar Afya menjelas kan.

"Ngaduk doang, anak kecil juga bisa.."ejek Arghi.

"Tapi.."

"Ya ya ya. udah sini mana, makasih ya.." ucap Arghi memotong ucapan Afya, kalau tidak Afya akan terus mengajak nya berdebat.

Afya tersenyum, dia segera memberikan nasi goreng itu ke Arghi.

"Lo nggak makan?" Tanya Arghi.

"Udah di rumah." Jawab Afya.

"Hmm, Arghi nggak pulang?" Tanya Afya saat melihat Arghi yang masih memakai seragam sekolah.

Argi menggelengkan kepalanya.

Afya heran sama Arghi kenapa jarang pulang ke rumah, kata Damar gara-gara hubungan Argi dan papahnya nggak begitu baik.

Tapi Afya juga nggak tau masalahnya apa.

"Udah izin ayah Lo belum, Lo ke sini?" Tanya Arghi.

"Udah, dan kata ayah nanti Arghi di suruh nganter Afya pulang"

"Itu mah maunya elo.." kata Arghi. Dia sangat tau modus nya Afya.

"Hehehe, tapi Arghi mau kan nganterin Afya?"

"Lihat aja nanti" jawab Arghi seadanya.

Membuat Afya cemberut.
"Nanti kalau Afya di culik gimana?" Afya mulai mendramatisir.

GEBETAN (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang